Note: Vote 200 untuk next seperti biasa, ya! Selamat membaca sankyu~
✨🎭✨
HARI ini adalah hari ujian yang terakhir dan Sakura melewatinya seperti biasa seperti siswa pada umumnya. Sakura tidak peduli hasilnya bagaimana nanti, karena prinsipnya adalah; kerjakan, pulang, lalu lupakan.
Namun kali ini setelah bel pulang berbunyi, Sakura tidak beranjak dulu seperti yang lainnya, melainkan melamun memikirkan kejadian beberapa hari yang lalu. Saat ketika ia dan Sasuke mengetahui fakta bahwa mereka harus menjadi orang baik agar orang berhenti membenci mereka. Memangnya siapa yang membencinya? Sakura tidak menyadarinya sama sekali. Padahal ia rasa selama ini perbuatannya selalu baik yaitu menolong para gadis dari para laki-laki sialan itu.
“Jidat, ayo kembali rapat, mereka sudah menunggumu,” ucap Ino di depan pintu.
“Ah, oke.”
Sakura meraih tasnya, hari ini tentu saja di ruang klub teater pasti banyak makhluk tampan, walau Sakura sudah biasa dengan wajah tampan mereka, tetapi tetap saja reaksinya sama. Dan untuk mengatasi hal itu biasanya Sakura ketika sudah beberapa detik melihat wajah mereka, langsung Sakura arahkan matanya ke pemandangan lain, tentu saja untuk menghindar.
“Jadi, Sakura, tempo hari kau mengatakan padaku ingin menjadikan Uchiha Sasuke sebagai pemeran utama,” ucap Sasori tiba-tiba saat memulai rapat.
Sakura melotot terkejut, “Hah? Apa aku pernah bicara begitu?”
“Iya, belum sempat selesai tapi kau langsung berlari keluar saat kita bertemu untuk membicarakan tema,”
Sakura mengingat-ingat kembali kejadian itu dan dia akhirnya sadar bahwa saat itu Sasuke lah yang ada di tubuhnya.
Sakura tertawa canggung, “Ah, sepertinya waktu itu aku asal bicara, tidak usah saja, tidak jadi,”
“Tidak, justru itu ide yang bagus. Berhubung ini acara akhir tahun dan juga yang terakhir untuk kami kelas 3, pementasan ini memang harus semakin meriah! Aku sudah memilih siswa populer yang akan kita pinta untuk berperan,”
Sakura langsung panik, “Hah? Lalu anak-anak teater bagaimana? Apa kalian setuju? Bukankah itu aneh kalau tidak memerankan anak teater?”
“Tenang saja, hanya 3 kok, yaitu Uchiha Sasuke, Uzumaki Naruto, dan juga Sabaku no Gaara. Mereka bukan pemeran utama, hanya sebagai orang yang muncul sebentar tetapi menjamin ketertarikan penonton,”
“Sabaku no Gaara? Siapa?” lagi-lagi Sakura tidak mengenal laki-laki mana pun di sekolah ini selain anak teater dan juga teman-temannya Sasuke.
“Anak kelas 11-2, kaum pintar, dan dia sangat populer karena kaya juga,” ucap Deidara.
“Dia tidak masuk geng kampungan itu?” tanya Sakura sambil menoleh ke Ino.
“Entahlah, kau temui saja langsung, dia adalah adiknya Temari,” ucapnya, “sekaligus bicara untuk mengajaknya berperan dengan poster ini, karena kau sekretaris klub, oke?”
“Pastikan kau berhasil membujuk mereka, Sakura. Demi kami.”
Sasori berucap dengan suara lembut yang menghangatkan hatinya, dibalas juga anggukan dari kelas 3 yang sialnya tampan semua dan membuat Sakura memejamkan matanya untuk menghapus bayangan sialan itu.
“Baiklah, akan kuusahakan.”
***
Perempatan siku muncul di dahi lebar Sakura ketika orang di depannya ini menggeleng sambil mengembalikan poster yang baru ia berikan tanpa rasa berdosa sekalipun. Ia bahkan tidak mengatakan apa pun, hanya sekadar melihatnya lalu ingin beranjak ke kelas, tetapi lebih dulu ditarik kerahnya oleh Sakura yang langsung menghempas tubuhnya ke dinding.
KAMU SEDANG MEMBACA
N o r o i
Fanfiction[ DISCONTINUE ] ------------------------------ Haruno Sakura membenci laki-laki karena mereka tampan. Uchiha Sasuke membenci perempuan karena mereka menggelikan. Orang-orang yang dibenci dan membenci keduanya pun memutuskan bersatu untuk mengutuk me...