✨🎭✨NARUTO dan yang lainnya bingung melihat Sasuke yang tiba-tiba mengatakan hal itu. Tetapi setelahnya mereka langsung tertawa keras, diikuti oleh pukulan-pukulan cukup keras dari Sai di punggung Sasuke.
“Kau sedang melawak atau kerasukan?”
Naruto menjeda tawanya sebentar, “Dia mabuk naskah drama sepertinya, kenapa kau, Teme?”
Tetapi Sasuke sendiri merasakan ada yang aneh dengannya dan ia masih belum bisa menyimpulkan hal itu juga. Dia pun memilih untuk menoleh ke arah Sai yang memasang senyum palsunya seperti biasa.
“Sai, bagaimana perasaanmu saat melihat Ino?”
Sai melunturkan senyumnya, “Jadi kau mau merebut Ino?”
“Bukan, bodoh. Sudah jawab saja,”
Pemuda itu menopang dagunya, “Seperti ada perasaan penasaran dan tertarik, bahkan rasa bahagia juga,”
“Kondisi jantungmu?”
“Tentu saja berdetak, aku kan hidup!”
Shikamaru tertawa, “Ranking dua tetapi bodoh.”
“Maksudku, detakannya lebih kencang tidak? Seperti ingin keluar dari tempatnya?” jengkel Sasuke.
“Sepertinya.”
Jawaban Sai tidak menolongnya sama sekali. Sasuke masih tidak mengerti, ia pun tidak memikirkan hal lain selain menuju ke hal perasaan suka. Ia pun akhirnya memilih untuk mengambil bolanya saja yang sedang tidak diperhatikan.
“Lupakan. Ayo, kita lanjut.”
***
Setelah mengurus Sasuke, gadis berambut merah muda itu pun berjalan kembali untuk ke kelas teater. Sambil tertawa mengingat-ingat wajah Sasuke tadi, sampai ia tidak sadar ada Gaara di depannya dan mereka bertabrakan saat itu juga.
“Maafkan aku! A-aku tidak sengaja!” Sakura menundukkan kepalanya cepat.
Gaara menggeleng, “Tidak apa, aku baik-baik saja, Haruno-san.”
Tak jauh dari sana, Ino sedang mengintip dengan seringai menyebalkannya. Karena biasanya Sakura yang ia kenal adalah yang selalu membenci laki-laki dan kesal jika sudah bertemu dengan salah satu dari mereka. Namun, mengapa kini laki-laki bernama Gaara itu justru membuatnya minta maaf lebih dulu?
Ino mengikuti Sakura yang berjalan masuk ke dalam dengan wajah memerah sambil menghampiri panitia pengurus properti.
“Ada apa wajah merahmu itu?”
Layaknya kucing yang buntutnya baru saja diinjak, Sakura langsung tersentak dan menutup wajahnya memakai papan.
“Hah? Tidak sama sekali!”
“Kau ini bersahabat denganku sudah berapa tahun, sih? Aku selalu tahu jika ada yang berbeda darimu~” bisik Ino lalu merangkul gadis itu.
“Apa memangnya yang berbeda?”
Kemudian gadis itu mendekatkan bibirnya pada telinga mungil Sakura, “Kau menyukai Gaara?”
Saat itu juga papan yang menutupi wajahnya jatuh dengan kencang, membuat Ino tertawa puas. Akhirnya masa yang ia tunggu tiba. Sebelum ia ingin mengintrogasinya lagi, Sakura sudah lebih dulu mengajaknya keluar.
Berhubung masih jam istirahat, mereka harus segera memanfaatkan waktu itu untuk berdua pergi ke toilet.
“Saku-”
KAMU SEDANG MEMBACA
N o r o i
Fanfiction[ DISCONTINUE ] ------------------------------ Haruno Sakura membenci laki-laki karena mereka tampan. Uchiha Sasuke membenci perempuan karena mereka menggelikan. Orang-orang yang dibenci dan membenci keduanya pun memutuskan bersatu untuk mengutuk me...