RAIN [전정국]

CHAPTER 6 - RAIN

"Kau bisa bernafas dan berkedip sekarang Jungkook-ah. Jadi kau benar-benar menyukai ya. Lihat saja ekspresi mu tadi. Hahaha. " Jungkook menatap Taehyung malas.

"Ayolah hyung itu pertama kalinya aku melihat dia tersenyum. Senyuman nya itu menyengat sampai ke dalam hatiku. Senyuman nya itu manis sekali hyung. Seperti nya aku akan terkena diabetes. Tapi kenapa dia bisa percaya kepadamu? " tanya Jungkook dengan wajah serius.

...

Jungkook berjalan pelan menuju kamarnya. Senyuman Byulri tadi masih terngiang-ngiang di kepalanya. Tiba-tiba saja dia tersenyum karena mengingat nya.

Dia duduk di atas ranjang nya yang empuk. Dan melirik ke arah jendela. Tadi hujan baru saja berhenti tapi sekarang hujan sudah turun lagi. Dia merebahkan tubuhnya dan terlelap.

...

Byulri baru saja ingin pulang. Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam. Hujan deras disertai angin. Byulri membuka payung nya dan berjalan ke rumah nya.

Setelah sampai di rumah Byulri langsung mandi dan menganti pakaiannya. Dia pergi ke meja belajarnya dan membuka buku nya. Dia belajar karena tidak ada yang bisa dikerjakan nya. Jadi dia membaca buku pelajaran nya.

...

"We have exam today. Kita akan ujian sekarang. Tutup bukunya dan kalian tidak sempat untuk membuat contekan. " ucap Lee saem. Semua murid mendesah kesal. Kecuali yeoja yang satu ini. Dia hanya langsung menutup bukunya dan memasukkannya ke dalam tas.

"Pstt.. stt.. Byulri-ya... " bisik Hyosang. Karena Byulri ada di ujung dekat jendela dia tidak mendengar ucapan Hyosang. Sebenarnya dia juga tidak ingin melirik saat dia mendengar nya.

Belum ada 10 menit Byulri langsung menyelesaikan ujian nya. Karena ujian bahasa inggris dia dengan mudah menjawab pertanyaan nya. Karena bahasa inggris adalah mata pelajaran favorit nya.

Rintik-rintik hujan jatuh di luar sana. Itu menarik perhatian yeoja ini. Dia menoleh ke arah jendela karena tepat di sebelah kiri nya adalah jendela. Lama-kelamaan hujan itu menjadi deras dan mengakibatkan suara-suara. Byulri menutup matanya berusaha untuk mendengar suara hujan tersebut.

Belum ada 15 menit dia menutup matanya gurunya itu sudah menyuruh nya untuk mengantarkan lembar jawaban nya. Dari seluruh siswa yang di suruh hanya Byulri yang mengantarkannya.

"Lho? Why just Byulri? Punya kalian semua mana? " tanya Lee saem. Semua murid kecuali Byulri mengatakan alasan belum selesai lah, tidak tahu lah, mendadak lah dan segala macamnya.

"Tidak ada toleransi siap tidak siap kumpulkan. Minggu depan saem tempelkan hasilnya di mading. "

...

"Ice princess. " rengek Jungkook.

"Ajari aku bahasa inggris. Aku sangat tidak ahli dalam hal ini. Tolong aku ya? " lanjut nya dengan sedikit aegyo. Dia mengerjap-erjapkan matanya seperti puppy eyes. Dan entah apa yang membuat Byulri mengangguk.

"Jjinja? Kau akan mengajari ku? Gomawo ne, ice princess yang baik dan manis jika tersenyum. "

Blush

Wajah Byulri memerah mendengar ucapan Jungkook. Jungkook sudah benar-benar membuat Byulri kehilangan akalnya.

"Jadi kapan? Dan dimana? " tanya Jungkook.

"Terserah kau saja. Paling saja aku akan izin tidak kerja. " ucap Byulri enteng. Hyosang menoleh ke arah mereka. Baginya mereka seperti sangat dekat sekarang.

'Kenapa mereka dekat sekali? Huh. Walau Byulri teman ku dia tidak akan mungkin mengambil orang yang kusukai. Padahal Jungkook sudah memberikan kode setiap saat. Aku juga tahu kalau Jungkook menyukainya. Tapi entah bagaimana aku tidak bisa menerima nya. ' pikir Hyosang.

...

"Byulri-ah. Yang ini artinya apa? Aku tidak dapat mengerti. " ucap Jungkook mencari alasan untuk berbicara dengan Byulri. Byulri menoleh kearah nya.

"Katanya susun kalimat tersebut menjadi kalimat yang benar. " ucap Byulri ramah. Lalu mereka kembali mengerjakan tugas bahasa inggris nya.

"Jungkook-ah yang ini bukan ini jawabannya. Ini salah coba ulangi. " ucap Byulri. Jungkook tersenyum. Dia memang sengaja membuat jawaban itu salah agar mendengar Byulri menyebutkan namanya.

"Kau baru memanggil ku dengan namaku. Gomawo Byulri-ya. " ujar Jungkook sambil tersenyum. Byulri menoleh ke arah Jungkook. Tiba-tiba saja dia merasa gugup. Wajah nya tentu saja sudah memerah.

Deg! Deg! Deg!

TBC√√√√√√√√√√√√√√√√√√√√√√√√√√√√√