"Melanie, bangun! Mereka sudah mau berangkat!" seru Natasha sambil menggedor pintu kamar Melanie, dan suara erangan mengantuk dari dalam kamar yang membalasnya, tapi Natasha sudah berjalan ke kamar Draco. Baru saja ia ingin mengetuk, Draco sudah membuka pintu, sambil mengucek matanya. Natasha berjalan ke kamar Margery, dan mengetuk pintunya sekencang mungkin, "Margery! Mereka sudah mau berangkat!" seru Natasha, setengah berteriak. Tidak ada respon apa apa. "Kalau kau tidak keluar, aku akan menghabiskan Snickers mu!" Barulah, ada respon dari si pemilik kamar, yang berupa makian melantur karena ia masih setengah sadar. Tapi Natasha sudah keburu menuruni tangga. Orang tuanya sedang memasukkan koper dan tas mereka ke bagasi taksi, dibantu oleh si supir. "Apa ada yang kurang?" tanya Natasha. Judy tersenyum, "Tidak, sayang."
Ia menoleh ke belakang Natasha, mendapati Melanie dan Draco sudah berdiri dengan mata yang hanya terbuka setengah, dan rambut acak acakan. Rodger yang sedari tadi mengikuti tuannya menggonggong. Judy menunduk, dan mengelus kepala anjing itu, "Aku juga akan merindukanmu, Rodger." katanya. "Dimana Margery?"
"Disini." sebuah suara mengantuk menjawab. Draco menoleh ke sampingnya, Margery berdiri dengan baju tidurnya yang kusut, dan rambut yang bahkan lebih kusut lagi. Matanya masih setengah terbuka, dan terdapat secarik kertas menempel di kulit tangannya. Draco mengambilnya, dan baru saja membaca tulisannya, Margery langsung merampas balik,
"Jangan." katanya.
"Oke, anak anak." kata Judy. Bill sudah berdiri disampingnya.
"Kami akan berangkat sekarang, dan kalian baik baiklah." Dengan itu, Judy memeluk satu persatu anaknya, termasuk Draco. Saat tiba giliran Margery, ia mencium pipinya, dan berkata, "Terutama kau, nona muda," kata Judy tersenyum. Margery memutar matanya sambil mengelap pipinya, "Memangnya apa yang akan aku lakukan?" Katanya malas, sambil menguap. "Yah, besar kemungkinannya kau akan mencuri seekor kuda dari peternakan orang tidak dikenal atau yang lain lagi selama kami tidak ada." Mereka tertawa kecil. Kecuali Draco. Ia menangkap sesuatu dari gadis itu. "Intinya, jangan buat Draco kerepotan, anak anak. Margery." kata Bill. Margery mendecakkan lidah, "Aku tidak akan membuatnya kerepotan." Katanya, sambil nyengir. "Oke, kami pergi dulu, anak anak. Kami akan menelepon." kata mereka sambil berjalan ke taksi. Judy mengangguk kecil pada Draco, dan Draco tahu apa maksudnya. Mereka melambaikan tangan pada orang tua mereka, sampai akhirnya taksi itu tidak terlihat lagi. Margery sudah berada di teras, dengan Rodger mengikuti di belakangnya. Natasha, Melanie, dan Draco juga berjalan ke dalam. Terdengar suara televisi, dan Margery sedang duduk di sofa, bersandar malas sambil memegang remote. Rodger duduk manis didekat kakinya. Melanie berjalan kembali ke kamarnya, juga Natasha. Tinggal mereka berdua. Draco duduk disamping Margery, dan memandang layar televisi yang menampilkan sebuah sponge kuning yang sedang berbicara kepada seekor bintang laut pink. "Sudah lama aku tidak menonton Spongebob." Kata Margery. "Kenapa kau tidak kembali ke kamar?"
"Aku tidak mengantuk lagi." Jawab Draco. Ia melirik ke arah saku celana Margery, berpikir apa kertas tadi ada didalamnya.
Jelas sekali Margery menyimpan sesuatu. Kertas itu buktinya. Kalau tidak, kenapa ia langsung merampasnya saat Draco mengambilnya? Juga, wajah Margery yang tiba tiba kaget, dan terlihat sedikit cemas saat Bill berkata bahwa gadis itu bisa saja mencuri seekor kuda saat mereka tidak ada. Draco sudah berjanji pada Judy bahwa ia akan menjadi 'sahabat' gadis itu, dan mengikuti kemana ia pergi. Mengikuti petualangan tidak terduganya. Dan ini, jelas langkah awal. Tapi otak Draco teringat sesuatu. Saat kertas itu berada di tangannya, terdapat tulisan yang sepertinya berupa, "Peternakan Reign." Peternakan, wajah Margery yang tegang saat Bill bicara tentang pencurian kuda... Draco menyeringai kecil, "Kita lihat apa kau sehebat yang kau kira."
KAMU SEDANG MEMBACA
Wild Flowers
General FictionPerang berakhir, death eaters yang berada di pihak Voldemort dijatuhi hukuman: ditahan di Azkaban. Termasuk Draco Malfoy. Hanya, hukumannya berbeda. Dan ia tidak tahu setelah hukuman itu, hidupnya tidak akan sama lagi. Apa hukumannya?