4. Ijinkan Aku Menyayangimu

157 1 1
                                    

Sayangku, dengarkanlah isi hatiku
Cintaku, dengarkanlah isi hatiku

Iwan Fals

Lagu itu menyeringai lumayan keras dari hape androidku, dan sengaja volumenya aku naikkan, sekitar lima menit aku menatap cermin, perasaan ini lumayan galau bercampur bahagia, kulihat jam tangan menunjukkan pukul 6 malam, sedangkan aku ada kuliah jam 7 malam, sejak kejadian kemarin malam diparkiran kampus, hati ini sudah mulai merasakan indahnya jatuh cinta, jatuh hati dan rindu, kejora membuat membuat hari hariku berarti, dan semua itu hanya sebatas melihat dari jauh.

Kejadian kemarin memang sangat bersejarah, dan membuat aku semakin mencintainya, ya aku tau semua itu hanya sesaat, karena kejora tidak tahu kadar cintaku seperti apa, andai saja kejora tau bahwa aku sangat mencintainya, mungkin aku akan melamarnya dan menikahinya, tapi keraguan hati ini yang membuat aku mundur, aku sangat tahu diri, aku bukan siapa siapa, dan aku pemuda yang masih mencari masa depan akan kaburnya kenyataan, (kata kata yang sulit dimengerti)

Kejora saraswati, itulah nama lengkapnya, sama sama duduk sebagai mahasiswa baru transferan yang ingin menyelesaikan S1, karena kami berasal dari sarjana diploma, sebenarnya pertemuan kami hanya sederhana, hari pertama aku masuk kuliah, trus melihat dia dengan keredung merahnya lewat didepanku, ya hanya itu, aku pun langsung jatuh hati, sungguh ironis hati ini sangat mudah jatuh cinta.

Jam setengah 7 aku sudah sampai dikampus, dan duduk diantara keramaian mahasiswa mahasiswi yang sedang mununggu kelas, mataku mulai menyisir, hati ini berkata "kejora engkau posisi dimana" ternyata kejora belum datang, tragedi jas hujan kemarin bikin aku berharap banyak malam ini, dari kejauhan ardi menghampiriku, salah satu sahabatku yang mengerti kondisi saat ini

"jon, yo opo kabare kejora, gadis pujaanmu itu?" tanyanya sambil menyulut rokok dji sam soenya

"emboh ar, gak tau, aku juga bingung dan sedih"
"ya jelassssss, la wong kamu gak ada progress deketin dia, mana ada dia tau perasaan kamu"

Aku hanya bisa menghela nafas "gak taulah ar, soalnya aku juga nggak berani" sambil mengambil sebatang rokok dji sam soe milik ardi "bagiku cukup melihat dia dan memandangi fotonya" lanjutku mengambil android lalu kuperlihatkan foto kejora yang kuambil dari facebook dia.

"kamu memang sakit jon" Ardi heran "Jon kalo kamu gini terus, kamu bisa gendenggg, stresss parahnya lagi kamu bisa OD patah hati" ardi menghisap rokoknya "kamu tuh harus usaha, sesakit kenyataan nanti, kamu bakal ngelawati masa itu"

"aku tau Ar, aku pasti bakal sakit ama patah hati, tapi itu sudah resiko ngambil jalan yang nggak semestinya" kataku sambil mengeluarkan asap rokok

"ya sudah kalo itu pilihan kamu, tapi sebagai konco sing paling apik, seharusnya kamu sedikit usaha deketin dia" ujar ardi

"apa kata waktu aja"

"waktu akan semakin kejam jon, jika kamu membiarkan kejadian demi kejadian cuma sebatas melihat kejora oh kejora" ardi tersenyum tipis

Aku cuma membalas senyumannya

Dan pada akhirnya kejora kelihatan dari jauh, sungguh hati ini mulai bergetar, keringat mulai tumbuh satu persatu, jujur hari ini aku rindu, tapi apalah daya aku nggak berani.

Semakin dekat kearahku, tepat lewat didepan aku pun langsung memalingkan muka, padahal tadi kejora sempat melirik kearahku.

"goblok amat sih jon, kamu tuh tadi diliatin dia eh malah pura pura nggak tau" cercah Ardi

"biasa ajaaaa" jawabku sambil ngusap keringat

"ahhhhhh, kamu sok cool tapi bodohhh, seharusnya tadi kamu sapa dia, trus dihampiri, tanya apa gitu"

Cintaku dan Diamnya KejoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang