2. Seandainya

155 2 2
                                    

"Seandainya cinta ini tak pernah terjadi, takkan ada airmata dan hati perih terluka"

Lagu milik ari lasso mengalun lewat heatset sudah mengenah dalam hati yang suci ini, lumayan patah sih, ya malam ini aku sudah disibukkan dengan kejora, gadis berjilbab warna merah dengan corak kembang kembang membungkus wajahnya membuat dia semakin cantik malam itu, dan kebetulan aku sekelas ama dia, kita sama sama menunggu jam kuliah, jarak aku dan kejora sekitar 2 meteran dibayangi diantara mahasiswa yang beraktifitas, ada yang ngobrol, ada yang riwa riwi.

Sorot mataku tak henti hentinya mengamati dia, hati ini sebenarnya ingin menyapanya, namun rasa takut dan minder membuat aku hanya bisa diam (sakno asline), aku merasa malam ini cuma menjadi pengamat setia.

"Brooo...!" sapa ardi teman kuliah satu kelas mengangetkanku
Aku cuma melempar senyum sambil melepas heatsetku "ada apa?"
"Ndak ada apa apa, aku tau kamu pasti ngeliatin kejora" bisiknya pelan "udah samperin dia, bilang kalo kamu respect ama dia, sampai kapan kamu gini trus jon" lanjut ardi mulai mengusik diamku
"Owalah, aku gak berani Ar, dia terlalu sempurna, bertatapan dengan dia aja, keringat ini nggak terima, trus kalo kayak gini aku harus gimana?"
"ya udah, nikmati aja rasa galau kamu jadi pemuja rahasia" ardi menghela nafas.

Benar kata ardi, aku harus berani berusaha jujur tentang kenyataan bahwa aku mencintai dia, tapi apadaya, keberanian ini sudah terlalu tua, hwuff, dasar cinta memang sulit untuk dimengerti, kamu memang membuat aku klepek klepek kayak ikan abis dipotas.

Tak lama dosennya datang, dan semua mahasiswa yang nunggu diluar kelas, semuanya pada masuk kelas, dan aku pun menunggu kejora masuk duluan, hingga akhirnya aku pun mengekori dari belakang.

Ruang kelas
Sejam udah berlalu, suasana dalam kelas terlihat santai, dosen lagi ngajar, begitu pula mahasiswanya begitu menikmatinya. Dan aku tepat duduk diantara deretan kejora, dasar cinta juga tak tau diri, sudah tau ini waktu kuliah eh malah mataku ini masih aja curi curi pandang, haduh, memang sih kejora bikin saya terpukau dan terhipnotis akan kecantikannya.

Jam menunjukkan sudah pukul 10 malam, kuliah pun telah usai, aku pun bersiap siap merapikan buku dan memasukkan dalam tas, sambil menghela nafas, "kejora kejora malam ini kamu sudah menohok hati ini" batinku
"Jon..." sapa Ratna temen satu kelas
"apa say"
"kamu udah punya kelompok buat diskusi minggu depan"
"belum Rat"
"Masuk kelompokku aja" usul Ratna.
"sapa ajaaa" tanya singkat
"aku, sita, lia, Kejora, dan Thomas"
"kejoraaa, kamu seriuss" aku mendelik kaget
"seriusss, kan aku kasih jalan buat kamu"
"hahhaa, kamu tuh bisa aja kalo cari masalah"
"lho kok bisa" Ratna tersenyum
"emang dia mau satu kelompok ama aku" sambil menenteng tas "ayo kita pulang sudah malam besok kita kerja" lanjutku keluar dari pintu kelas
Ratna pun mensejajariku "tenangggg, kan aku udah bilang ama dia, katanya sih gak masalah, udah ya aku udah dijemput ama ayahku" pamit Ratna langsung pergi ke arah mobil jazz putih.

Perasaan ini campur aduk antara seneng dan sedih, senengnya aku bisa deket ama kejora sedihnya apa aku berani mendekati dia, terlalu sadis kalo aku tidak menerima kesempatan ini, ah sudahlah waktunya pulang.

Sesampai diparkiran kampus, tak kusangka ada kejora lagi nyiapin motornya, haduh bingung setengah mati, ah pura pura nggak tau aja deh, jaimmm de, aku maluuuuuu soalnya, (lanang opo aku iki)
"Jonnnnoo" sapanya lembut.
Dan aku mulai tersesat dengan keadaan dan tersudut, gimana nih, aku disapaaaa, jantung ini berdegup kencang tak terarah, keringat mulai keluar satu persatu, aku berjalan seakan tanpa dosa melewatinya, sedangkan kejora kecewa berat, terlihat dari mimik wajahnya, merasa dirinya dicuekin, dia pun membawa motornya pergi meninggalkan aku yang tak tau malu, pura pura cuek, padahal hati ini bahagia banget mendengar sapaan dia, suaranya serak serak basah bikin hati bergetar gembira, tapi goblokk amat aku ini, sudah disapa eh malah cuek.

Fin.....???

Wes rek ceritone, oojok lali komen lan vote yo, biar hati ini bahagia kayak dapat arisan

Sekian terima kasih / matursuwon





Cintaku dan Diamnya KejoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang