5. Tujuh Tahun Lalu

83 1 0
                                    


Sabtu Pagi yang indah, daun daun dibawah pohon mangga sertai bunyi burung bernyanyi dan menari indah, aku masih termenung tepat didepan pintu kos sambil menikmati rokok dji sam soe, rasanya kejadian kemarin malam seperti mimpi, senyum senyum sendiri, serasa tidak percaya, maklum aku tidak pernah merasakan jatuh cinta yang sebenarnya, bagiku Kejora sudah cukup memberikan jalan.

Kuambil Hapeku tergeletak bisu dimeja, dan seketika aku terdiam sejenak melihat foto Abi dan Ibu, kangen rasanya sudah 7 tahun tidak bertemu, orang tua memang selalu benar, sudahlah aku tidak mau mengingat kejadian itu. lalu kulihat layar hapeku, dan kugeser berlahan kontak BBM Kejora "Tanya Hati" ehmm jadi mikir maksutnya apa dengan status BBM nya, jadi sedikit GR dengan statusnya, jari sudah siap siap memegang tuts hp, pingin bbm dia, tapi kok takut gini, aku harus berani"Ping" enter, lima menit cuma D gak ada jawaban, kucoba lanjut lagi "Hai" masih tetep nggak kebaca. "hwuftt" kulemparkan hpku dikasur lalu aku tepat berdiri dipintu kamar kosku, memandang sekeliling kamar kos, rasanya semua punya kesibukan masing, berbeda dengan aku yang cuma sibuk dengan jatuh cinta, memikirkan balasan BBM kejora yang tak pasti.

Kamudian aku melihat sebuah mobil Innova putih, masuk ke sebuah pelataran parkir area kos, semua mata penduduk kos pun tertuju pada mobil itu termasuk aku "Tumben ada tamu bermobil biasanya cuma pemilik kos yang biasa menarik sewa bulanan" Batinku penasaran

Lalu wanita tidak terlalu tua keluar dari mobil dengan memakai jilbab putih dan jubah warna coklat tua, kayaknya aku mengenal wajah anggunnya. "Masya Allohhhh Ibuuu" desisku, aku pun langsung berlari menghampirinya, aku menghentiikan langkahkku tepat dihadapan ibu, Ya Alloh rasannya kangen banget, 7 tahun tidak pernah bertemu, wajahnya masih seperti yang dulu, hati ini serasa ingin menangis, aku sudah membuat ibu sedih, egois hati ini yang membuat aku jadi lupa diri, aku ingin memelukmu ibu, hanya diam tanpa kata, sedangkan ibu melihatku, wajahnya menyiratkan ingin memelukku.

"Ahhh...madddd" Mulutnya bergetar lirih trus memelukku "Ibu kangen nakkkkk" berkali kali ibu mencium keningku. 'Jangan tinggalin ibu ya nak"

Aku pun memeluk erat sangat erattt "Maafiiin saya buuu" tak terasa air mata ini memerah dan tak bisa memendung air mata bahagia. "Buuu maaafinn ahmad" suaraku terbata bata lalu mencium tangan halusnya.

"Iya nakkk, ibu pasti maafin" ibu memegang wajahku perlahan lahan "kamu berubah sekarang, sudah makin besar dan gagah kayak abimu, pulang ya nak, ibu mohonnnn" pinta ibu menangis.

"Jangan paksa saya pulang, masih banyak yang harus saya kerjakan bu, sekali lagi mohonn maaaff buuu" lalu kucium tangannya dan mengusap airmatanya

"Ibu ngerti perasaaanmu nak, sudah lama ibu mencari kamu nak, 7 tahun ibu kesana kemari, kerumahmu temanmu, alhamdulilah kamu disini, ibu bahagia nak, kamu masih hidup dan sehat seperti ini" ujar ibu terbata bata dan masih meneteskan airmatanya.

"Sabar ya bu, ahmad pasti pulang suatu saat nanti, tapi jangan sekarang, ahmad tidak bisa memenuhi permintaan ibu, sekaranng ayo kita masuk bu, diliat teman teman ahmad nggak enak" aku mengajak ibu menuju kamar kosku.

Kamar kos yang sangat sederhana seperti kondisi kamar kos anak muda pada umumnya, ibu pun duduk ditempat tidurku yang sederhana sambil melihat kondisi kamar kosku, "Sini nak duduk sebelah ibu"

"Sebentar bu" Kuambil airputih, kuberikan kepadanya, lalu aku pun duduk disebelahnya "ibu tenang saja, saya disini baik baik saja, pokoknya ibu jangan kuatir" Ujarku sambil memeluk ibu.

"Oh yah, ibu tahu dari mana saya ada disini...?" Tanyaku memegang gelas yang barusan saya berikan.

"Dari Gus Asror teman pondok kamu dijombang, ibu waktu itu putus asa, sudah nyari kemana kemana, seluruh Kediri, Jombang, ketempat teman teman kamu, hingga Alloh menjawab doa ibu, baru keingat kalo kamu punya teman dijombang, ibu pun sowan Kyai Zulkarnain bapaknya Gus Asror, alhamdulilah Gus Asror memberitau ibu" jawabnya mengangetkanku, Asrori, teman dekatku waktu dipondok, kejadian itu aku baru ingat, waktu itu aku hutang buat daftar kuliah D3 akuntansi di universitas disurabaya, asrori pun meminjami dengan satu syarat, aku harus kos ditempat kos milik saudaranya disurabaya, aku pun mengiyakan, tapi aku juga memintah satu syarat, jangan diberitahu siapapun maupun ibuku, kecuali ibu yang memintah sendiri, kita pun bersepakat, sampai saat ini aku sering komunikasi di kontak BBM.

Cintaku dan Diamnya KejoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang