1

308 22 8
                                    

Waktu menunjukkan pukul 3 pagi. Luke terbangun dari tempat tidurnya dan bergegas menuju kamar mandi

"Uhukk.. uhukk uhukk hah hah hah" suara Luke sesak

Luke menghadapkan dirinya ke cermin dan ia melihat hidungnya mengeluarkan darah, seketika itu juga kepala dia sangat pusing

Tok tok tok

Luke mendengar ketukan pintu kamarnya

"Luke buka pintunya" terdengar suara ibunya

Namun kepala Luke sangat pusing, ia tidak kuat berjalan untuk membuka pintu kamarnya

"Luke buka pintunya nak" ucap ibunya lagi

Tiba-tiba.. Luke tidak bisa melihat apa-apa. Hanya gelap

.
.
.

"Andy.. andy kemarilah" panggil liz kepada suaminya

"Ada apa Liz?" Tanya Andy "Luke tidak ingin membuka pintunya, aku sangat takut dia kenapa-kenapa" ucap Liz cemas "baiklah" kata Andy

Brakkkk

Pintu kamar luke didobrak oleh ayahnya

"Lukee?" Liz mencari Luke dikamarnya namun dia tidak menemukan sesosok luke disitu

Liz kemudian mencari Luke dikamar mandi dan..

"Lukeee astagaa, sayang kau tidak apa-apa kan?" ucap liz sembari memukul-mukul pipi Luke

"Luke yatuhan astaga nak bangunlah. Andy!!!" panggil Liz panik

Andy langsung mengampiri istrinya dikamar mandi Luke "astagaa lukee, Liz dia kenapa?" Tanya Andy

"Andyy cepatlah panggil ambulance kumohon". "Baiklah sebentar" kata Andy sambil lari meninggalkan Liz dan Luke

"Astaga Luke anakku bangunlah" ucap Liz panik dan tanpa sadar Liz menitikan airmata

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
9 tahun kemudian

Luke mengarahkan kudanya El-Nefous menuju istal. Di sana dia melihat paman Calvin, sepupu ibunya yang sedang tersenyum sambil melambai padanya. Luke hanya membalas tersenyum seadanya

Calvin sungguh iri sekali melihat putra sepupunya itu

Luke saat ini berumur hampir 25 tahun dan sedang berada dalam masa primanya sebagai seorang pria. Tinggi, kekar dan berwajah dingin tampan dengan lesung pipinya serta dengan rambut blonde pendeknya yang rapi, membuat wajahnya semakin terlihat sangat tampan

Dia bahkan bisa menunjukan wanita manapun yang menjadi kekasihnya dan wanita itu pasti bisa langsung menurut padanya

Oh yeah persis seperti peniup seruling dari Hamelin yang ketika meniup serulingnya, dia mampu membuat semua anak-anak kota mengikutinya. Luke sama seperti dia, hanya saja bukan anak-anak yang akan berbaris di belakangnya tetapi wanita

Calvin melihat Luke turun dari kuda dan menyerahkan kendali kuda pada penjaga istal. Luke mendekatinya dengan tenang

Mengingatkan Calvin ketika seekor singa berjalan menyusuri daerah kekuasaannya. Dia pernah melihatnya ketika dia melakukan perjalanan safari ke Afrika dengan istrinya yang ketiga

"Baru datang paman" sapa Luke santai sambil melepas sarung tangan berkudanya

"Dari tadi. Bertemu dengan ibumu dulu aku" kata Calvin sambil berjalan menjajari langkah kaki Luke

"Itu kuda keturunan Arab yang kau incar?" Tanyanya

"Ya" jawab luke singkat

"Pangeran Arab itu mau juga melepaskannya untukmu?" Tanya Calvin

"Setelah ku tawarkan kerjasama dengan salah satu managerku" jawab Luke lagi

Calvin tersenyum menatap keponakan jauhnya itu. Singkat dan langsung ke pointnya. Itulah Luke. Dia tidak suka bicara panjang lebar

Mereka berjalan bersama menuju ke sebuah tempat peristirahatan yang ada di dekat istal itu

Dua orang pelayan yang ada di sana menekuk kaki mereka untuk memberi hormat begitu mereka datang

Luke lalu duduk dan Calvin mengambil tempat dihadapannya. Para pelayan langsung melayani mereka, menuangkan teh kedalam cangkir yang ada

Luke meraih teh itu dan meminumnya. Dia lalu menatap pelayannya

"Bawakan aku air dingin" katanya

"Baik tuan" jawab pelayannya sambil menunduk hormat dan berlalu masuk

"Bagaimana kabar Arzaylea?" Tanya Calvin sambil meletakan cangkirnya di atas meja

Awww segini dulu ya, maap kalo short banget
Jangan lupa vomment ya hehe :3

My Lady | LukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang