Nama ku Ririz, aku adalah seorang anak dari keluarga yang sederhana. Aku tinggal bersama dengan Ibu dan seorang adek perempuanku yang bernama Rere.
Ayahku sudah meninggal akibat kecelakaan kerja 4 tahun lalu. Aku seorang siswi kelas 3 di salah satu SMK swasta di Jogja. Dan Rere adalah siswi kelas 2 SMP swasta juga di Jogja.
Setelah ayah meninggal dunia maka ibulah yang menjadi tulang punggung keluarga kami. Ibu bekerja sebagai pelayan di salah satu rumah makan yang cukup besar dengan gaji 1,5 jt per bulannya. Ibu bekerja pontang-panting untuk mencukupi kebutuhan ku dan Rere.
Dengan anugrah Aku mendapatkan beasiswa prestasi jadi Ibu hanya tinggal membiayai sekolah Rere saja.
Waktu berlalu aku sudah lulus sekolah sekarang dan Rere sudah kelas 3 SMP. Walaupun aku berasal dari keluarga sederhana namun aku mempunyai postur tubuh yang sangat baik bahkan termasuk dalam golongan ideal. Tinggi badanku 158cm dengan berat badan 48kg tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek untuk ukuran gadis seusiaku. Dan satu lagi yang membuat aku selalu bersyukur adalah karna aku hidup dalam lingkup orang-orang yang menyayangiku.
Disinilah aku sekarang mendaftarkan diri ku untuk masuk kuliah di salah satu Universitas swasta di Jogja dengan berbekal prestasi yang kuraih aku berharap mendapatkan beasiswa sehingga aku tak merepotkan ibu lagi.
Aku juga akan kuliah sambil kerja jadi pelayan di rumah makan kecil, lumayan untuk bantu ibu setidaknya untuk memenuhi kebutuhan kuliahku yang lain.
Dan ternyata harapan ku di kabulkan oleh Tuhan, aku berhasil masuk dan mendapatkan beasiswa hanya saja beasiswa yang diberikan tidak full. Aku hanya mendapat beasiswa untuk uang masuk, uang gedung dan dana sumbangan. Lumayan lah daripada aku harus membayar semua itu, setidaknya aku juga akan bekerja paruh waktu nantinya.
Awal sebuah malapetaka baru terjadi dikeluargaku semua dimulai dari sini.
Suatu ketika saat hari libur aku dan rere dirumah, tiba2 ibu jatuh sakit dan tanpa berfikir panjang kami langsung membawanya ke rumah sakit.
Ketika sampai dokter langsung memeriksa keadaan ibuku. Dan ketika keluar dokter memintaku untuk mengikutinya. Ketika sampai di ruang dokter:
Dokter : "kita harus melakukan operasi untuk pengangkatan ginjal ibu anda karna ginjal sebelah kirinya sudah tidak berfungsi sama sekali dan ginjal sebelah kanan mengalami gagal ginjal jika di biarkan maka akan berdampak fatal. Tapi operasi itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit mbak dan harus dilunasi maksimal besok pagi."
Ririz : " berapa biaya yang dibutuhkan untuk operasi itu dokter?"
Dokter : " sekitar 85 juta rupiah apakah anda sanggup? Tapi kemungkinan untuk sembuh atau operasinya berhasil hanya 5% saja"
Ririz : " baiklah dokter saya akan mencari uang itu yang penting sekarang adalah kesembuhan ibu saya. Lakukan operasinya dan saya berjanji akan membayar semuanya besok pagi dokter."
Dokter : " baiklah tanda tangani surat ini dan besok anda harus membawa uangnya."
Ririz : " baik dokter."Ku tanda tangani perjanjiannya dan aku segera keluar dari ruangan tersebut. Aku pamit ke rere karna ada urusan yang tidak lain adalah untuk mencari uang 85 juta itu.
Ririz : " re, kakak pergi bentar kamu jaga ibu ya, tunggu operasinya sampai selesai dan kalau ada apa apa segera hubungi kakak ya re ."
Rere : " baik kak hati-hati ya kak."Aku pergi ke rumah sahabatku yang bernama Deva, dia adalah anak seorang pengusaha kaya raya dan dia juga termasuk salah satu pemimpin perusahaan itu.
Aku bingung harus bagaimana yang aku tau adalah Deva sahabatku dan aku ingin membagi kisahku.
Ku ceritakan masalahku kepadanya karna aku sangat bingung untuk mencari uang sebanyak itu dalam waktu semalam. Untung saja sekarang masih pagi jadi Deva masih dirumah belum ke kantor. Setelah ku ceritakan masalahku :
Deva : " jadi kamu butuh uang berapa riz?"
Ririz : " sekitar 90jutaan."
Deva : " aku bisa bantu riz kalau kamu mau tapi dengan satu syarat."
Ririz : " apapun syaratnya aku mau Dev."
Deva : " beneran apapun kamu mau?"
Ririz : " iya aku mau apapun itu."
Deva : " baiklah bagaimana jika aku kasih kamu penawaran deh, gini aku bakalan kasih kamu uang 200 juta plus apartment beserta isinya asal kamu jual keperawananmu ke aku. Gimana?"
Ririz : " maksudnya?"
Deva : " ya aku beli keperawananmu dengan itu semua. Kalau kamu setuju aku akan mempersiapkan semuanya dan besok kamu sudah bisa pindah ke apartment itu."
Ririz : " emmm gimana ya?? Emmm baiklah asalkan uang yang kamu janjikan itu kamu kasih hari ini juga."
Deva : " tidak masalah."
Ririz : " oke sekarang aku harus apa?"
Deva : " ikut aku sekarang."
Ririz : " baiklah."Sebelum kami pergi Deva menelpon sekertaris pribadinya mengabarkan bahwa dia akan sedikit terlambat karna harus menyelesaikan urusannya.
Ku ikuti Deva dan dia mengajakku pergi kesebuah toko baju. Deva membelikanku pakaian sangat banyak, indah dan mahal. Tapi ada satu pakaian yang nampak sangat biasa yaitu sebuah hem putih dan celana pendek hitam. Setelah itu kami pulang ke rumah Deva lagi. Deva hanya sendiri karna orang tuanya di luar negri sekarang untuk mengurus perusahaan mereka yang disana. Sesampainya dirumah, Deva menyuruhku untuk mandi dan mengenakan hem putih dan celana hitam tadi dan berdandan sesexy mungkin karna dia menginginkanku sekarang.
Ku turuti apapun yang Deva katakan padaku. Saat aku mandi terlintas rasa takut di hatiku dan dengan cepat ku coba menepis setiap bayang-bayang ketakutan itu dan berusaha meyakinkan diriku bahwa ini adalah jalan yang terbaik yang bisa ku ambil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jual Diri
RandomHidup memang pilihan tapi kadang Tuhan ijinkan saat dimana kita hanya bisa menjalani tanpa bisa memilih. Saat dimana seolah semua jalan sudah tertutup dan tak ada lagi opsi ke dua yang bisa dipilih. Saat kamu diposisi ku mana yang akan kamu pilih...