Sesampainya di rumah sakit segera ku selesaikan administrasi dan lain-lain. Tak lama kemudian dokter keluar, tapi ternyata kabar buruklah yang kami terima, ibu meninggal dunia karna operasinya gagal.
Tangispun tak terbendung lagi air mata dengan deras mengalir di pipi ku, tapi kami mencoba mengikhlaskannya dan berdoa bahwa ini semua adalah jalan yang terbaik yang harus kami lalui.
Hidup memang pilihan tapi ada kalanya Tuhan ijinkan sesuatu terjadi dalam hidup manusia tanpa pernah ada pilihan atau opsi kedua. Apa yang akan kalian pilih saat ada diposisi ku yang sekarang??? Memilih untuk mempertahankan harta yang paling berharga yang kamu punya atau merelakannya demi orang yang berharga??? Mungkin banyak orang diluar sana akan mengatakan seberapa bodohnya aku, dan aku tidak peduli kata orang karna apa yang kulakukan semua atas dasar seorang yang berarti di hidupku.
Ku urus semuanya mulai dari penguburan dan lain-lain yang bersangkutan dengan ibuku. Ibu sudah tidak ada lagi sekarang, kami hanya tinggal berdua dan itu artinya akulah yang harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan kami berdua menggantikan kedua orang tuaku.
Hidupku rasanya sudah hancur sekarang, orang yang jadi alasanku untuk mengorbankan hal berharga di hidupku justru Tuhan ambil dari aku. Betapa kejam kenyataan yang harus aku terima di hidupku. Kadang aku pikir Tuhan tidak adil di hidupku, Tuhan ambil semua yang berharga di hidupku. Seolah matahari tak lagi terbit bagiku, dan bulan tak lagi menerangi malam gelap ku.
Malam yang panjang buatku dan akan jadi malam yang takkan pernah ku lupakan sepanjang hidupku. Dimana malam ini adalah malam yang menjadi saksi aku kehilangan 2 hal yang paling berharga dalam hidupku. Malam dimana lembaran kehidupan kelam dalam hidupku dimulai dan entah kapan akan berakhir.
Aku tak sanggup lagi menahan hatiku, mengingat semua yang pernah terjadi di rumah ini. Setiap sudutnya mengingatkan aku tentang kebersamaan keluarga kami dimana masih ada ibu dan ayahku.
Teringat aku akan kesepakatan antara aku dan Deva, mengenai apartment yang disediakan untuk ku. Malam ini juga aku mengajak Rere untuk mengemasi apa yang perlu kami bawa pindah besok.
Aku tak bisa lagi berlama lama dirumah ini, aku tak ingin larut dalam kesedihanku. Pagi harinya kami pindah ke apartment yang diberikan Deva kepadaku. Masih ada uang untuk memenuhi kebutuhan kami untuk satu bulan kedepan. Dan setelah itu aku harus mencari uang untuk kebutuhan bulan berikutnya. Deva memenuhi janjinya apartment mewah dengan banyak barang mewah lengkap didalamnya tersedia buatku.
Setidaknya ini sedikit mengurangi beban ku mengenai tempat tinggal, aku tak perlu pusing lagi membayar sewa rumah.
Hari demi hari ku lalui tanpa ibu, sangat terasa ada yang hilang dari hidupku. Namun aku tak boleh lemah, aku harus kuat demi Rere, sekarang dialah satu satunya keluarga yang ku punya. Dia adalah satu satunya orang yang berharga di hidupku dan dialah satu satunya alasan kenapa aku harus tetap bertahan dan berjuang. Apapun yang akan terjadi kedepan, aku akan berusaha untuk tetap bertahan. Aku tak boleh terlihat lemah karna aku tau bagi Rere akulah sumber kekuatannya dan begitu juga sebaliknya.
Persediaan uang sudah sangat menipis sekarang bahkan hanya tersisa 2 lembar uang warna merah. Padahal Rere sangat membutuhkan uang untuk membayar SPP dan daftar ulang, karna sudah memasuki semester 2. Kebutuhan semakin banyak jadi aku butuh banyak uang untuk tetap bertahan hidup dan memenuhi kebutukan kami.
Bersamaan dengan itu ada semakin banyak juga orang yang menawarku dengan harga yang berbeda dan mereka semua adalah orang-orang yang aku kenal. Entah mereka tau dari mana tapi yang jelas ini juga kesempatan untuk mendapatkan uang bukan. Aku tak peduli lagi akan hidupku karna Tuhan sepertinya tak berpihak padaku.
Hari ini hari senin dan uang didompet sudah sangat menipis dan kuputuskan untuk pergi ke rumah Reno. Yang aku tau Reno menyukaiku sejak dulu bahkan dia juga menginginkan tubuhku. Jadi tidak ada salahnya aku memanfaatkannya untuk mendapat uang dari itu. Sesampainya di rumah Reno :
Reno : " hai sayang, makin cantik aja sekarang. Tumben kamu ke sini, aku kangen banget sama kamu sayang."
Ririz : " iya emmm aku butuh uang..."
Reno : " oke aku bakal kasih kamu uang asal kamu mau bercinta sama aku sekarang. Gimana??"
Ririz : " berapa yang mau kamu kasih ke aku?"
Reno : " aku punya 50 juta buat kamu..."
Ririz : " baiklah tapi hanya untuk hari ini ya..."
Reno : " baiklah sekarang aja yuk aku udah gak sabar..."
Ririz : " ya udah ayok..."Kami langsung ke kamar, berawal dari hanya cium bibir dan selanjutnya kami bercinta. Setelah reno puas ku bereskan penampilanku dan aku langsung pulang ke apartment.
Sesampainya di apartment rere sudah menungguku di ruang tamu, aku langsung masuk dan merebahkan tubuhku disofa. Badanku terasa sangat lelah dan jam sudah menunjukkan pukul 8 malam.
Rere : " kakak baru pulang? Pasti capek banget kan? Kakak udah makan belum?"
Ririz : " kakak belum sempat makan re dari tadi..."
Rere : " ya udah kita makan dulu yuk kak setelah itu kakak mandi dan sebelum tidur nanti rere pijitin kakak biar kakak gak terlalu capek banget."
Ririz : " ya udah ayo makan bareng..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jual Diri
RandomHidup memang pilihan tapi kadang Tuhan ijinkan saat dimana kita hanya bisa menjalani tanpa bisa memilih. Saat dimana seolah semua jalan sudah tertutup dan tak ada lagi opsi ke dua yang bisa dipilih. Saat kamu diposisi ku mana yang akan kamu pilih...