Nela : " ehhh lo mau kemana??? Malah diem aja mana mau kabur juga..."
Gea : " sini lo njing... Mau kemana lo?"Aku tetap berlalu tapi dengan cepat nela menarik rambutku dengan kasar...
Ririz : " aw aw sakit..."
Nela : " makanya njing kalau diajak ngomong itu jawab dong..."
Gea : " ngapain lo tadi kecentilan disana?"
Ririz : " lepasin rambut aku..."
Zahra : " ohhh udah berani ni sekarang ngelawan kita ha?"Ku tepis tangan zahra dari rambutku dan sebuah tamparan dari gea mendarat di pipi kiriku. Ku tangkap tangan gea saat dia hendak melayangkan tangannya untuk kedua kalinya.
Ririz : " aku sudah tidak takut sama kalian, karna Ririz yang sekarang bukan Ririz yang hanya diam ketika dihina dan direndahkan. Ririz yang dulu udah mati terkubur di dalam jiwaku dan yang hidup adalah Ririz yang berbeda dari yang dulu."
Aku melangkah pergi meninggalkan mereka dan tak lama sahabat-sahabatku datang menghampiriku. Ada darah yang keluar dari sela bibirku karena tamparan tadi yang sangat keras. Ketiga sahabatku mulai panik dan mengobati lukaku dan aku tau mereka begitu menyayangi aku.
Occta : " kok bisa sih mereka giniin kamu?"
Ririz : " entahlah biarin aja..."
Via : " gimana kita bisa diem aja kamu terluka riz... Terluka..."
Ana : " iya... Kenapa kamu gak bales aja? Tapi keren lho kamu berani nangkep tangan gea waktu dia mau tampar kamu lagi."
Ririz : " bukannya aku takut sama mereka, aku hanya gak mau ribut disini itu aja. Aku udah gak takut sama mereka, Ririz yang dulu bisa mereka Bully sesuka hati mereka udah mati di diriku dan yang hidup sekarang adalah Ririz yang berbeda dari yang dulu..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jual Diri
RandomHidup memang pilihan tapi kadang Tuhan ijinkan saat dimana kita hanya bisa menjalani tanpa bisa memilih. Saat dimana seolah semua jalan sudah tertutup dan tak ada lagi opsi ke dua yang bisa dipilih. Saat kamu diposisi ku mana yang akan kamu pilih...