Jual Diri

part 8

Di pihak lain geng cewe rese itu benar-benar merasa tersinggung dengan apa yang kulakukan tadi. Karna aku tau mereka tidak pernah mau dibantah sama sekali apalagi yang membantah adalah aku si cewe Cupu yang selalu mereka Bully dulu.

Aku sudah lelah saat aku harus nurut dan tunduk sama mereka walaupun bukan karna kesalahanku. Oke mungkin aku yang dulu masih tunduk sama mereka tapi itu adalah diriku yang dulu yang telah mati didalam jiwaku.

Zahra : " anjing tu orang, udah berani dia ngelawan gue..."
Gea : " yang gue gak habis pikir itu sejak kapan dia jadi berani kayak gitu...."
Nela : " ini gak bisa di biarin... Kita harus kasih dia pelajaran...."
Zahra : " setuju gue sama lo...."
Nela : " gini deh kita selidiki semua yang berkaitan dengan dia, cari tau apa kelemahan terbesar yang bisa bikin dia tunduk lagi sama kita terus kalau kita udah tau kita culik dia kita hajar terus buang dia tapi jangan sampek mati..."
Gea : " ide gila sih tapi ya udah gue setuju deh sama lo..."
Zahra : " oke mulai besok kita kerja buat dapetin info tentang dia..."

Ku tutup hari ini dan berharap bahwa semua akan tetap baik-baik saja bahkan akan kembali seperti yang dulu. Terkadang aku merasa begitu lelah dengan keadaan ku yang sekarang tapi hidup harus tetap di jalani bukan? Jadi aku juga harus tetap melanjutkan hidup ku ini.

Hanya ada satu alasanku untuk tetap bertahan yaitu Rere, aku sangat menyayanginya bahkan melebihi diriku sendiri. Ku buka mataku dan ku tatap pagi ini dengan sedikit senyum karna aku ada janji untuk bertemu dengan beberapa orang hari ini.

Aku langsung bergegas mandi dan mempersiapkan diri se sexy mungkin untuk bertemu kean cowo tajir dan ganteng. Aku hanya menggunakan celana jeans mini dan hem kotak warna merah hitam dengan 2 kancing paling atas ku biarkan terbuka. Aku yakin setiap cowo yang menatapku pasti ingin menikmati tubuhku.

Ku pacu mobilku ke rumah kean dan tanpa ku sadari ada mobil yang membuntuti aku.

Sesampainya di rumah kean, dia langsung mempersilahkan aku untuk masuk dan kami langsung menuju ke kamar. Pintu sudah di kunci, aku hanya duduk di tepi ranjang besar ini. Kean menghampiriku mengusap pipiku dan mulai mencium bibirku, tangannya mulai mengusap dengan lembut dadaku, punggungku bahkan mengusap perutku dengan lembut membuat getaran rangsangan menelusup ke seluruh tubuhku.

Sekarang kami sudah sama-sama telanjang, kami bercinta hingga beberapa kali. Setelah kean puas aku mandi dan kembali mengenakan pakaianku, dia membayarku 100juta hari ini.

Sekarang baru pukul 10 pagi dan waktunya aku ke rumah kak rena untuk melayani dia dan aku dibayar 150juta.

Selanjutnya ke rumah riko, kami bercinta hingga riko puas, dia membayarku 250juta. Waktu menunjukkan pukul 2 siang dan saatnya aku menjemput Rere disekolahnya.

Rere sudah menungguku di depan gerbang saat aku sampai ke sekolahnya. Karna lalu lintas yang sangat padat ku putuskan untuk memarkir mobilku dan berjalan menghampiri Rere.

Ririz : " hai re, udah lama nunggunya?"
Rere : " ehhh kakak, belum lama kok Rere baru aja keluar juga kak hehe"
Ririz : " ya udah makan dulu yuk kakak laper ni re"
Rere : " ya udah ayo kak"

Kami berjalan menuju mobil dan bergegas menuju ke salah satu resto.

Selesai makan kami langsung pulang ke apartment, baru saja ku rebahkan tubuhku diatas ranjang putihku yang sangat empuk, ponselku berdering ada panggilan masuk dari lee si bule keren itu:

Ririz : " hello..."
Lee : " emm iya Riz, kamu bisa ke rumah saya hari ini?"
Ririz : " jam berapa aku harus ke rumah kamu?"
Lee : " jam 6 saja, aku kangen sama kamu honey"
Ririz : " kangen aku atau kangen tubuhku lee? Hehe "
Lee : " hehe dua-duanya sangat aku inginkan"
Ririz : " ya udah nanti aku ke sana jam 6 tepat"
Lee : " aku tunggu kamu sayang..."
Ririz : " baiklah"
Lee : " sampai ketemu nanti sayang.."

Klik sambungan telp, ku putus sepihak. Masih ada waktu sebelum jam 6 lebih baik aku tidur dulu.