"Gat"

51 4 0
                                    

Seul Bi melepaskan jeonmo miliknya dan memperbaiki baerae-nya yang berantakan. Seul Bi sama sekali tidak bekeringat. Hanya kedinginan. Tiba-tiba saja di tengah perjalanannya mendaki lereng badai salju turun. Untunglah mereka sudah dekat dengan rumah.

"Seul Bi eonni ! Seul Bi eonni !"

Seul Bi menoleh ke arah pintu geser. Mi Ae berdiri di depan pintu sambil berputar-putar dengan tumitnya sebagai porosnya.

"Lihat ! Lihat ! basshi daenggi1 milik Mi Ae ! Soo Ra eonni yang membuatkan"

Seul Bi tersenyum melihat betapa riangnya Mi Ae dengan hiasan rambut mungil terpasang di kepalanya itu. Mi Ae sama sekali tidak tampak kedinginan setelah diserang badai salju barusan. Anak gadis yang tangguh.

"Bagus" komentar Seul Bi setelah memikirkan matang-matang komentar apa yang umumnya akan diberikan saat di situasi seperti ini.

"Soo Ra eonni juga membuatkan untuk Seul Bi eonni" ucap Mi Ae tiba-tiba. Ditariknya keluar sebuah dwikkoji2 dari saku Hanbok yang dipakainya. Penghias rambut itu memiliki bentuk kupu-kupu perak dengan manik berwarna putih dan biru. Cantik. Sangat cantik malah.

"Soo Ra eonni ? untukku ?"

Mi Ae mengangguk "Soo Ra eonni bilang dwikkoji milik Seul Bi eonni sudah lama patah jadi Soo Ra eonni sekalian membuatkannya untuk Seul Bi eonni"

Seul Bi menerima hiasan rambut itu dengan hati-hati. Takut maniknya jatuh berhamburan. Diperhatikannya dwikkoji itu lebih teliti. Manik putih yang disusun membentuk spiral di atas sayap kupu-kupunya dan manik biru dipasang sebagai mata sayapnya. Ditangkupnya dwikkoji di atas tangan kanannya itu dengan tangannya yang lain.

"Komawo3" ucap Seul Bi pada Mi Ae.

Mi Ae tersenyum senang, merasa sudah melaksanakan amanah dengan baik.

"Soo Ra eonni ada dimana sekarang ?" tanya Seul Bi. Ingin sekali ia mengucapkan terima kasih secara langsung secepatnya.

"Sekarang di kamar Hye Soon noonim4. Hye Soon noonim tadi memanggilnya sewaktu Soo Ra eonni selesai membuat dwikkoji milik Seul Bi eonni"

"Aah" Seul Bi mengangguk dan tersenyum. Sepertinya niat baiknya harus ia pendam terlebih dahulu. "Bagaimana dengan Sang Ryung dan Jeong Il ?" tanya Seul Bi lagi. Apa yang sedang dua orang itu lakukan ya ?

"Sang Ryung oopa5 dan Jeong Il oppa ada di dojo"

Seul Bi tersenyum geli. Mi Ae selalu tau siapa dan dimana dia berada. Tingkahnya yang tidak bisa diam selalu membuatnya berkeliling kemanapun ia mau, mencari-cari tempat yang belum pernah dikunjunginya. Kalaupun ada lubang tikus kurasa Mi Ae akan sangat penasaran dan mengintip ke dalamnya. Kalau bisa dimasuki, tentu dengan senang hati Mi Ae akan merangkak ke dalamnya. Itu pun kalau cukup.

Seul Bi beranjak mengambil pungcha6 miliknya yang ia taruh di atas laci dan memakaikannya ke kepala Mi Ae. "Lain kali, kalau sedang badai salju tutupi kepala dan telingamu" nasihat Seul Bi.

Mi Ae merengut. Ia jadi tidak bisa memamerkan basshi daenggi baru miliknya. Seul Bi tersenyum geli "Nanti kalau sudah di dojo baru boleh kau lepas".

Kali ini Mi Ae tersenyum dan mengangguk. Ia belum memamerkan basshi daenggi miliknya ke Sang Ryung oppa dan Jeong Il oppa.

Seul Bi menggandeng tangan kecil Mi Ae dan mengajaknya ke dojo. Selama perjalanan, Mi Ae kembali menyanyikan lagu 'Nabi' yang membuatnya kecanduan akhir-akhir ini.

"Nabiya, nabiya, iri nara onuhra"

"Norang nabi, huin nabi, choomul choomyuh onuhra [Kupu kuning, kupu putih, menarilah saat kau datang]" Seul Bi melanjutkan liriknya. Mi Ae tersenyum lebar dan lanjut menyanyi dengan lebih keras

Nabi "Butterfly"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang