Hari sudah menjelang pagi lagi dan orang-orang sudah melangkah keluar dari pondok masing-masing dan melaksanakan tugasnya masing-masing.
Sang Ryung tidak bicara apa-apa lagi semenjak turun dari kapal itu dan tiba di Jeonju.
"Tidak keluar ?" tanya Seul Bi
Tidak peduli apapun yang dikatakan oleh Seul Bi, Sang Ryung tidak juga mengeluarkan suara.
Seul Bi mengehela nafas pendek lalu memperbaiki posisi duduknya dan memperhatikan sekitarnya.
Entah apa yang diinginkan keluarga Lee dari mereka. Yang mengirim para bandit itu untuk menyerang kediaman Kim Hye Soon adalah kepala keluarga Lee. Seul Bi merasa dirinya tidak punya pilihan lain selain mati dibunuh oleh para bandit itu tapi yang mereka lakukan justru membawa Seul Bi dan Sang Ryung ke kediaman Lee dan tidak melakukan apapun.
Seul Bi mendongakkan kepalanya menatap keluar jendela. Tepat di depan jendela berdiri pohon gingko besar. Kuncup-kuncup sudah mulai tumbuh dan udara di sekitar mulai menghangat.
Musim semi sudah datang.
"Sang Ryung" panggil Seul Bi
Sang Ryung tetap memilih bungkam.
"Aku harus pergi..." lanjut Seul Bi sambil beranjak bangkit dan berjalan pergi meninggalkan Sang Ryung yang tidak kunjung merespon apapun.
Sepeninggal Seul Bi, Sang Ryung menggenggam erat sarung pedang yang dipegangnya lalu memejamkan matanya rapat-rapat.
Seul Bi membuka pintu geser dan beranjak turun ke halaman. Semenjak tiba di kediaman Lee, Seul Bi diangkat menjadi pelayan pribadi Lee Hyeon Ren, putri kedua dari keluarga Lee.
Seul Bi tidak mengerti alasan dibalik terpilihya dirinya untuk melakukan pekerjaan yang sudah rutin dilakukannya 3 bulan terakhir. Seul Bi mengira seluruh anggota keluarga Lee adalah orang-orang yang gila kekuasaan. Mereka akan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya.
Tapi Hyeon Ren berbeda. Secara penampilan, Hyeon Ren layaknya gadis pada umumnya. Gadis itu cantik, bagai permata di tengah tumpukan jerami. Sosoknya adalah yang paling cantik di antara para penghuni kediaman Lee lainnya. Tidak heran, kakak perempuannya, Lee Young Ah menyimpan api cemburu pada Hyeon Ren.
Hyeon Ren memperlakukan para pelayannya dengan baik. Hyeon Ren tidak merasa malu saat mengobrol dengan orang-orang yang dianggap ber-strata rendah. Dan Lee Hyeon Ren yang seperti itu entah kenapa menaruh perhatian khusus pada Seul Bi.
Selain itu, ada satu hal yang membuat Hyeon Ren lebih spesial dibanding orang lain, alasan dibalik lebihnya perlakuan khusus yang diberikan kepala keluarga Lee kepada Hyeon Ren, alasan Hyeon Ren begitu dihormati.
Lee Hyeon Ren terlahir dengan kemampuan yang membuatnya bisa membaca masa depan. Entah kekuatan magis apa yang membuat setiap ramalannya terjadi tepat seperti yang diucapkannya.
Gadis peramal Lee, Lee Hyeon Ren, sosok yang ditakuti, sosok yang berhasil meningkatkan derajat keluarga Lee hingga saat ini.
Di balik semua latar belakang itu, Seul Bi memilih untuk tetap menghormati Hyeon Ren, sebaliknya Hyeon Ren tidak menginginkan perlakuan khusus maupun penghormatan berlebih.
Meski dengan seizin Hyeon Ren, Seul Bi tetap tidak bisa bersikap biasa terhadap Hyeon Ren. Hyeon Ren pun cepat memakluminya. Bayang-bayang ayahnya yang telah mengirin assasin ke kediaman anggota keluarga Kim terlalu pekat untuknya dihapus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nabi "Butterfly"
AkcjaNamaku Hyo Seul Bi. Aku tidak memiliki ingatan sebelum Hye Soon noonim menolongku Namanya Jung Sang Ryung, penjagaku yang tidak pernah bisa kumengerti. Panti asuhan milik Hye Soon noonim tiba-tiba diserang. Tanpa mengerti alasannya, Hye Soon noonim...