"Terpisah"

10 1 0
                                    

Seul Bi masih merasa sangat mengantuk.

Rasanya belum lama ia memejamkan mata tapi ia terbangun karena bahunya terasa kaku.

Di depannya Seul Bi melihat samar-samar Jeong Il sedang mengobrol riang dengan Mi Ae.

Seul Bi memejamkan matanya lagi. Ia bisa merasakan goncangan ringan yang diakibatkan gerakan kapal.

Seul Bi membuka matanya lagi. Bahunya masih kaku.

"Ah noona, jangan bergerak" peringat Jeong Il tiba-tiba.

Seul Bi mengerjabkan matanya. Bingung.

Jeong Il tertawa geli dan Mi Ae menatap penuh antusias.

Sekali lagi Seul Bi mengerjabkan matanya dan menyadari maksud dari senyum Jeong Il.

Seul Bi memutar sedikit lehernya dan menatap wajah Sang Ryung yang entah sejak kapan sudah tidur bersandar padanya. Matanya masih terpejam dan tangan kanannya masih menggenggam erat ganggang pedangnya. Kelihatan nyenyak sekali.

"Noona, mau bertukar denganku ?" Jeong Il menawarkan diri sambil terkekeh.

Seul Bi tersenyum geli
"Gwenchana yo1"

"Sang Ryung oppa tidur nyenyak sekali" ucap Mi Ae senang

Duk.. duk... duk...

Goncangan kecil kapal itu membuat beberapa penumpang bergeming dari aktivitas masing-masing.

Goncangannya tidak seberapa tapi cukup mengagetkan.

Dari sisi kanan keempatnya, seorang pria yang memakai sarung kepala dan buntal kain berjalan melewati keempatnya diikuti pria lain yang berpenampilan serba hitam.

Jeong Il sama sekali tidak melepaskan perhatiannya dari kedua orang tersebut. 

Saat si pria berbaju hitam berada tepat di depan Seul Bi, secepat kilat orang itu mengeluarkan pedang entah darimana dan mengayunkannya ke arah Sang Ryung tapi dengan cepat ditahan oleh Jeong Il yang sudah bersiap lebih dulu.

Seluruh penumpang yang berada di dalam kabin menjerit kaget.

"Jangan ada yang bergerak !"

Seul Bi cepat menoleh ke arah datangnya suara dan mendapati sebilah pedang yang dipegang oleh pria yang memakai sarung kepala sudah bersiap untuk menebas kepala Mi Ae.

"Mi Ae !" Jerit Jeong Il panik.

Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh pria berbaju hitam itu yang secepat kilat menjatuhkan pedang Jeong Il dan menjadikannya sandera tambahan.

Seul Bi nyaris beranjak dan membebaskan Jeong Il tapi tangan kanannya ditahan oleh Sang Ryung.

Sang Ryung masih memejamkan matanya tapi tangan kanannya sudah memegang ganggang pedang dan siap mencabutnya kapan saja.

Kabin berubah riuh dalam seketika. Banyak yang berhamburan lari keluar dan menjerit.

"Hei ! Bangunkan pacarmu itu, mau sampai kapan dia tidur ?!" Bentak pria dengan sarung kepala.

Seul Bi memilih tetap bungkam. Dilihatnya Mi Ae yang memang pucat pasi tapi ia sama sekali tidak berusaha memberontak. Jeong Il menatap lurus ke arah pedanganya yang terlempar tidak jauh darinya dan bersiap untup mengambilnya kalau ada celah.

Sisanya tergantung pada Sang Ryung yang belum juga mengeluarkan gerakan.

" Hei ! Kau dengar aku ?!"

"Berisik banget sih"

Sang Ryung membuka matanya dan berlagak bodoh dengan menguap lebar.

Sang Ryung beranjak berdiri sambil menggaruk-garuk belakang kepalanya

Nabi "Butterfly"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang