"Pedang"

25 2 0
                                        

Pedang itu indah. Memancarkan warna perak. Bagai cermin yang memantulkan apapun yang ada di sekitarnya. Pedang pertama yang Seul Bi lihat. Seul Bi yang saat itu masih berstatus anak baru.

"Apa yang sedang kau lakukan, Seul Bi ?" sapa Soo Ra eonni saat itu

Soo Ra eonni saat itu masih berstatus pelajar di lembaga pendidikan yang tidak Seul Bi kenal. Soo Ra eonni yang pertama kali menyapa Seul Bi hari itu di saat Seul Bi sedang melamun sendirian di daecheong1.

Seorang Seul Bi yang setelah sekian lama baru memberanikan diri keluar dari kamarnya

"Tidak ada" jawab Seul Bi lamat-lamat. Tatapannya menatap penuh selidik ke arah Soo Ra eonni saat itu.

Soo Ra eonni tersenyum dan duduk di samping Seul Bi. Di pinggangnya tersemat sarung pedang lengkap dengan pedangnya. Jelas itu menarik perhatian Seul Bi yang saat itu belum begitu terbiasa melihat sosok benda tajam itu.

"Ah, ini ? kau ingin melihatnya ?" tanya Soo Ra eonni yang menyadari arah tatapan Seul Bi

Soo Ra eonni langsung menarik keluar pedangnya tanpa menunggu jawaban Seul Bi. Seul Bi menatap takjub pedang yang berkilat keperakan itu.

"Ingin melihat lebih dekat ?" tanya Soo Ra eonni

Lagi-lagi tanpa menunggu jawaban Seul Bi, Soo Ra eonni langsung menyingkirkan pedangnya dan memangku Seul Bi atas pangkuannya. Di angkatnya pedangnya kembali dan diacungkannya di depan Seul Bi dalam posisi Soo Ra eonni seperti sedang memeluknya.

"Soo Ra ! Awas kena Seul Bi !" suara Jeong Ah terdengar menggelegar di tempat sepi itu. Pertama kalinya Seul Bi mendengar suara Jeong Ah. Jeong Ah tampak kerepotan mengurus anak kecil yang merengek memintanya menyudahi pelajaran.

"Tidak masalah ! Aku yang memegang pedangnya !" balas Soo Ra eonni. "Bagaimana menurutmu ?" tanya Soo Ra eonni meminta pendapat.

Seul Bi menatap pedang itu dengan lebih seksama. gagangnya berwarna coklat dengan mata pedangnya yang berwarna perak memantulkan cerminan wajah Seul Bi dan kilatan cahaya matahari. Begitu gagah, begitu cantik, begitu anggun.

Soo Ra eonni bangkit berdiri dan mendudukkan kembali Seul Bi di atas lantai kayu daecheong dan memulai aksinya di depan Seul Bi. Diangkatnya pedang itu dan diayunkannya di udara. Suara pedang itu memotong udara terdengar jelas di telinga Seul Bi. Begitu kuat, begitu kokoh.

"Apa bagusnya pamer di depan anak kecil" suara komentar keluar tanpa diminta

Sang Ryung saat itu yang entah sejak kapan sudah berdiri di belakang Seul Bi menatap ke arah Soo Ra eonni yang juga balas menatapnya sebal.

"Hei !" Soo Ra eonni tampak berang sekaligus mati-matian menahan tawa begitu mendengar komentar pedas yang keluar dari mulut Sang Ryung. Faktanya memang begitu adanya.

Pedang itu bisa memotong boneka jerami. Pedang itu bisa memotong kayu. Pedang itu bisa memotong daging. Indah, kuat, dan kejam.

Seul Bi tidak mengerti arti dari menggunakan sebilah pedang. Bukankah itu hanyalah alat untuk melukai orang ? Lalu apa manfaatnya dari melukai orang ?

Seul Bi memohon pada Hye Soon noonim untuk tidak ikut berlatih seni pedang dan Hye Soon noonim mengabulkan permohonannya. Semudah itulah Seul Bi membuang sosok pedang dari hidupnya.



1. daecheong : ruang terbuka, teras / koridor beratap yang menghubungkan bangunan utama dengan bangunan depan yang menghadap halaman.











Nabi "Butterfly"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang