27

21.3K 1.2K 74
                                    

Pada yakin banget yang nampar mbak ve....heheh

Karena vote dan comentnya deres,.. Jadi....
Nih, athour berbaik hati, jadi athour update 2x

Baikkan ?

Maaf typo bertebaran !!!

Jangan lupa vote dan comentnya !!!

PLAKKK

Satu tamparan keras tepat di pipi keynal. Membuat ve, dan deva kaget.

"Mama" kaget deva. Tyas, yang datang langsung melayangkan tamparan itu ke pipi kiri keynal. Ve bahkan sampai menutup mulut nya tidak percaya.

"Masih berani kamu pulang? Setelah apa yang kamu lakukan ke deva?" tanya tyas dengan emosi memuncak. Keynal diam, dia tersenyum sinis.

"Ini rumah oma, saya mau pulang, atau tidak bukan urusan anda" ujar keynal tenang tapi menusuk.

"Devin, jaga ucapan loe" ujar deva pada keynal. Lagi, senyum tipis itu menyungging perih di bibir keynal.

"Saya pulang buat oma, bukan kalian" ujar keynal, lalu berlalu begitu saja. Dia sempat berhenti menatap veranda yang masih syok atas perlakuan tyas pada keynal. Dia mungkin tidak percaya, bagi nya tyas wanita yang baik, dan sabar. Dan juga sangat baik untukny dulu.

"Veranda" ujar tyas pada ve. Yang baru menyadari ke hadiran veranda.

"Tante" ujar ve sadar dari syok nya. Dia sempat melirik ke arah keynal yang berlalu begitu saja.

"Maaf, kamu kapan datang? Udah lama kita gak bertemu. Kamu makin cantik dan terlihat dewasa sekarang" ujar tyas pada ve dengan ramah. Ve tersenyum, tapi matanya sedkit melirik ke arah tangga di mana keynal menghilang.

"Kita ngobrol di taman aja yuk, ayo deva" ajak tyas pada ve dan deva. Ve hanya mengangguk. Deva mengikuti langkah ke dua wanita tersebut dengan helaan nafas.

Setelah mengobrol ringan dan minta maaf dari tyas. Ve kembali ke lantai dua. Dia berjalan menuju kamar keynal.

Cklek

Ve masuk ke kamar tanpa permisi. Karena dia juga tidur di sini. Ve melihat keynal sedang duduk di sofa dengan rahang mengeras. Emosi terlihat jelas di matanya. Ve berjalan menuju koper untuk mengambil pakaain dan perlengkapan mandi.
Keynal yang melihatnya, bangun dari sofa dan berjalan ke arah lemari.

"Ini" ucap keynal memberi kan perlengkapan mandi untuk ve.
Ve mengambilnya tanpa ucapan trimaksi atau apapun. Dia berlalu begitu saja ke dlaam kamar mandi. Keynal menghela nafas beratnya. Menatap sendu ke arah pintu kamar mandi nya.

Dia masih marah? Apa dia mendengar ucapan ku tadi ?

Batin keynal, tapi dia tidak ingin memikirkan itu dulu. Keynal pun memutuskan untuk keluar dari kamar.

Ve berdiri di depan cermin di kamar mandi. Menatap diri nya sendiri.

Keynal

Nama itu terselip di hatinya. Ve memejamkan matanya.

"Dulu loe selalu ngedapatin apa yang loe mau, ke dua orang itu selalu ngabulin semua ke inginan loe,, tapi kali ini gue pastiin loe gak akan ngedapatin ke mau an loe itu, ve milik gue, "

Ucapa keynal yang tida sengaja didengar tadi langsung terlintas. Walau dia senang, tapi dia tidak sanggup melihat sikap keynal yang begitu dingin dengan keluarganya. Kembali ve membuka matanya. Dan bergegas untuk mandi

***

Veranda menuruni tangga rumah keluarga hendrawan. Dia sedikit melihat ke sekitar, mencari seseorang yang tidak di dapati nya di kamar saat dia keluar dari kamar mandi.

Kawin Kontrak ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang