32

22K 1K 59
                                    


Ehemmm...
Sebelum nya authour mau minta maaf dulu, maaf kalau athour gak bisa balas coment kalian, tapi semua comentnya aku baca kok, dan dari coment dan vote kalian athour jadi tambah semangat buat ngelanjutin ff ini.
Lagian athour bingung mau bales apa.. Hehehehe
Jadi mohon pengertiannya...

Yang kedua,
.part ini mungkin agak sedikit lebay, kayak gak mungkin, atau sinetron banget atau gimana gitu.. Namanya juga ff ya, imajinasi athour.. Jadi suka-suka athour.. Hehe
Maklum. Athour lagi stuck ide nih.. Jadi mohon di mengerti ya...!!

Dan yang ketiga..

Soal typo, sebenarnya udah sering di bilang, athour itu nulisnya lewat hp, jadi kalau mau di revisi lagi, suka macet, jadi lama, nah kalian kan pada minta cepet.. Jadi ya gitu.. Hheheee
Tolong di mengerti ya !!!

Langsung aja deh...

#####

"Ve,.. Awass" seru keynal dengan lantang. Deva yang melihat dan mendengar teriakan keynal tersentak kaget. Jantung nya langsung berdetak cepat. Motor itu melaju dengan cepat ke arah veranda.

Ve

Batin deva berusaha untuk bangun dari kursi rodanya. Berusaha untuk bangkit dan berlari untuk menyelamat kan wanita yang dicintai nya.

Ya Allah.. Bismillahirrahmanirrahim..

Veranda ikut kaget dengan teriakan keynal. Dia pun menoleh ke samping, motor itu melaju cepat.

"Aa.." teriakan ve tertahan. Karena seseorang telah menarik ve dalam dekapan seseorang. Sebuah tangan yang tidak asing untuknya.

"Deva" ucap ve saat mendongak ke atas orang yang mendekapnya erat. Dia bisa merasakan detakkan jantung deva bahkan bisa merasakannya. Karena tangannya berada di dada bidang deva. Deva menunduk, dan mata keduanya lasung bertemu.

Deg deg deg deg

Kembali jantung itu berdetak cepat. Mata keduanya masih betah saling menatap. Seolah ada sesuatu yang kembali, atau sama.
Cittttt

"Arrghhhhh" ke duanya langsung tersadar dan langsung menoleh. Ve langsung tersentak saat melihat. Keynal yang terletak di aspal.

"Keynal" ujarnya, langsung melepas pelukkan deva. Berlari ke arah keynal yang terjatuh karena kesenggol mobil, karena keynal menyebarang begitu saja.

"Sayang, kamu gak apa?" tanya khawatir. Keynal yang bangun langsung menggeleng.

"Hey,, kalau nyebrang hati-hati" damprat sang pemilik mobil. Keynal tersenyum sambil menunduk.

"Maaf pak" ucapnya tidam enak. Karena dia juga yang salah. Sang empunyapun langsung menjalan kan kembali mobilnya. Tidak memperdulikan keynal dan ve.

"Kamu gak apa ?" tanya keynal. Ve menggeleng.

"Loe gak apa ?" tanya deva yang suda di samping veranda. Keynal menoleh dan langsung tersentak.

"Loe.." ucapannya terhenti memandangi deva dari ujung kepala ke ujunh kaki. Deva berdiri tegak. Deva mengeryit heran, dia belum menyadari sesuatu.

"Va, kamu..." ve juga baru menyadari satu hal. Deva pun ikut melihat ke arah dirinua sendiri.

"Gu.. Gue ... Ini.. Gue bisa jalan.. Ini mimpi.." ujarnya tidak percaya. Ada rasa bahagia yang luaf biasa di sana. Veranda menutup mulut nya tidak percaya. Keynal ikut tersenyum melihatnya. " aku bisa berdiri ve, aku bisa jalan" ujar deva senang bukan main. Seperti bocah yang habis dapat mainan yang di impikannya. Veranda juga ikut terasenyum bahkan haru. Tanpa sadar deva memeluk veranda.

Kawin Kontrak ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang