38

23.3K 1.1K 57
                                    

Maaf typo bertebaran !!!

Jangan lupa vote dan coment nya !!!

"Keynal" bentak ve saat keduanya sudah berada di dalam kamar. Setelah perdebatan tadi di kantor ve, dan deva pamit. Keynal dan ve langsung pulang. Keynal menghela nafas berat nya. Lalu berbalik menghadap ve. Matanya memerah, pertanda dia sesang sangat menahan emosinya.

"Kenapa ?" tanya keynal mencoba menahan emosinya agar tidak meledak di depan veranda.

"Maksud kamu apa ?kenapa kamu jadi seperti ini hah ?" tanya ve pada keynal, dengan marah.

"Ada yang salah ?" tanya keynal enteng. Membuat ve semakin geram.

"Aku bukan barang Nal, kenapa kamu ngelakuim ini huh ? Kenapa kamu susah percaya sama aku ?" ujar ve mulai menetes kan air manat nya. Kembali keynal menghela nafasnya.

"Ve, aku bukan gak percaya sama kamu, aku hanya gak percaya dia, dia masih berharap sama kamu ve, dan kamu? Kamu masih saja menemuinya" ujar keynal lemah. Bukan hanya ve yang tersAkiti, tapi juga keynal. Keynal juga merasa sakit. Dia begitu sesak saat tadi melihat ve begitu dekat dengan deva.

"Keynal, aku tidak menemuinya, aku dan deva hanya sebatas partner kerja, gak lebih"

"Kamu memang begitu, tapi dia ? Dia masih sangat mencintai kamu ve" ujar keynal semakin lirih. Menatap veranda dengan mata berkaca-kaca. "Aku, apa kamu mikir perasaan aku huh? Sedikit aja ve.. Bagaimana perasaan aku saat istri yang sangat aku cintai masih sering bertemu dengan laki-laki yang pernah ada dalam hatinya. Laki-laki yang pernah ngebuat kamu mati rasa dengan yang lain" ujar keynal mulai mengeluarkan isi hatinya.

"Aku gak bermaksud gitu Nal, aku mencintai kamu, deva cuma masa lalu ku" ujaf ve menatap dalam pada keynal. Keynal mendekat pada ve, tanganya menangkup pipi veranda dengan lembut.

"Aku.. Aku sayang kamu ve, aku sangat mencintai kamu, aku gak mau kehilangan kamu sayang, aku cuma gak mau dia semakin berharap. " ujar keynal meyakin kan veranda. "Aku percaya kamu, bahkan sangat, makanya aku menawarkan itu, karena aku tau kamu gak akan kembali padanya kan? Iya kan ?" tanya keynal dengan lembut. Ve menatap keynal dengan lembut. Lalu mengangguk.

"Dan besok, aku izin kamu sama dia, aku izinin kamu untuk bertemu dengannya, bukti kan kalau kamu memang tidak lagi mencintai nya, .." keynal sedikit memberi jeda dalam ucapannya.

"Tapi jika, hati kamu masih sama dia, dan hati kamu goyah lagi dan ingin kembali sama dia ak..." ucapan keynal terputus, karena ve sudah membungkamnya dengan bibirnya. Ve merasakan sesak yang luar biasa saat keynal megatakan itu. Mengatakan sesautu yang dia tau menyakiti suaminya.

"Cukup Nal, jangan terusin. Aku gak akan ninggalin kamu, hati ku hanya buat kamu" ujar ve setelah melpaskan ciumannya. Keynal tersenyum.

"Aku pegang janji kamu" ujar keynal nyaris berbisik. Ve mengangguk, lalu kembali meraih bibir keynal. Melumatnya dengan dalam. Keynal menarik pinggang ve semakin mendekat padanya. Membalas lumatan veranda dengan lembut. Memainkan lidahnya menyusuri rongga mulut veranda.

***

Deva duduk dengan mata menatap ke jalanan yang di penuhi para pengendara. Di samping nya duduk cinta yang sedang menyesap minuman kaleng nya.

"Jadi, dia memberi tawaran itu ?" tanya cinta setelah medengarv
semua cerita deva. Deva mengangguk tanpa mengalihkan matanya. "Dan loe terima ?"
Kembali deva mengangguk.

"Iya, gue gak punya pilihan, di satu sisi gue gak mau, tapi di sisi lain gue masih mengingin ka ve kembali" ujar deva dengan lirih. Dia menghela nafas beratnya.

Kawin Kontrak ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang