33

22K 1K 35
                                    

Maaf typo yang bertebaran !!

Jangan lupa vote dan coment !!!


Aku membuka mata ku dengan perlahan. Ku kerjabkan sejenak. Kembalibku kerjab kan lagi untuk memperjelas penglihatan ku. Ku angkat badan ku sendiri dan bersandar di kepala ranjang.
Kembali kejadian sore kemarin terlintas di kepala ku. Jujur aku senang, saat melihat deva bisa berjalan lagi. Walau aku juga tidak percaya dengan apa yang aku lihat kemarin. Bagaimana deva bisa berjalan kembali. Tapi, itu tidak penting, yang penting dia sudah bisa jalan lagi.
Walau aku membenci nya, tapi entah kenapa hati ku tidak benar-benar membenci nya. Dan kemarin, aku sangat marah, bukan! Tepat nya takut. Iya! Aku takut, taku untuk kehilangan veranda.

Aku menoleh ke samping ku. Kutarik selimut untuk lebih menutupi tubuh polos nya. Aku tersenyum. Wajah nya terlihat damai dalam tidurnya. Ku sentuh wajah nya dengan tangan ku.
Ya Tuhan! Aku mohon jangan biarkan dia meninggal kan ku. Setelah aku mengetahui semuanya. Aku semakin tidak ingin ke hilangannya. Aku bisa gila kalau dia tidak ada di saat itu. Aku terlalu mencintai nya. Sangat!

"Huft" satu helaan nafas itu lolos dari mulut ku. Firasat ku menagatakan. Kalau kedepan tidak akan mudah. Badai besar sudah siap menunggu dan menerjang cinta ku padanya.

Apa yang harus aku lakukan untuk menghadapi badai itu?

Apa aku harus menunggu badai itu? Atau aku datang dan menantang nya lebih dulu ?

Dengan ke adaan deva sekarang, bukan tidak mungkin ve akan kembali padanya.

Ku pejamkan kembali mataku sejenak. Menekan seluruh sesak dalam dadaku.

Aku tidak akan pernah membiarkan siapapun mendekati ve.

Ya! Ve hanya milik ku. Dia istri ku. Siapa pun tidak ada yang bisa menyakiti nya. Termasuk deva sekali pun. Sudah cukup selama ini aku diam. Cukup selama ini aku mengalah untuk nya.

Kali ini dia harus tau, dia harus ngerasain bagaimana harus bahwa gak semua kemau annya akan terwujud.

Ku kecup kening nya dengan penuh kasih sayang. Ku lirik jam di atas nakas.

Allahu akbar, Allahu akbar

Azan subuh mulai terdengar. Aku bangkit dari atas ranjang. Sebaik nya aku membersihkan diri dan mengambil wudhu juga melaksana kan ibadah ke wajiban ku. Sekaligus menenangkan diri ku sendiri.

|
|

Cklek

Ku buka pintu kamar ku dan ve. Ku lihat ve sedang memakai assesoris anting nya. Dia menoleh ke arah ku.

"Pagi sayang" sapa nya tersenyum. Aku tersenyum, dan berjalan menedekat. Memeluknya dengan lembut. Ku cium pipinya dengan sayang.

"Pagi" balas ku. Menatapnya melalui cermin di depanya.

"Udah cantik kok, gak perlu di poles lagi" ujar ku padanya.

"Gombal" ujarnya menepis pipi ku. Dih, siapa juga yang gombal. Aku yakin kalian pasti setuju dnegan ku kan? Seorang jessica veranda pasti akan tetap cantik walau tanpa make up. Istri ku ini emang jelmaan bidadari. Dan aku rasa aku akan mau jadi jaka tarub nya. Yang mencuri selendang nya.

"Aku antar ya" ujar ku pada nya. Ve mnoleh heran ke arah ku.

"Tumben" ujar nya memyiapkan keperluan nya. Ya, sudah sebulan ini aku sibuk dengan tugas akhir ku. Tapi kali ini aku tidak ingin kecolongan lagi. Cukup kemarin, dan itu tidak akan terulang lagi.

"Kok tumben ? Kenapa ? Gak boleh ?" tanya ku menatap nya. Ky letakkan peci ku dibatas meja rias nya. Lalu berjalan ke arah tempat tidur. Di mana ve sudah menyiapkan baju untuk ku ke kampus hari ini. See? Dia istri idaman kan ? Walau dia seorang wanita karir, tapi dia masih sadar akan ke wajibannya.

Kawin Kontrak ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang