I'm Sorry 2

1.4K 172 8
                                    

"Apa?! Mama mau kesini? Untuk apa?!" Edmund mengusap wajahnya dengan kesal. Ia tidak menduga orang tuanya akan kesini menyusulnya. Harusnya mereka masih ada waktu dua bulan lagi disana namun malah orang tuanya mempercepat waktu dengan alasan agar cepat bisa bertemu dengannya.

"......" suara disebrang sana membuyarkan pikirannya.

Edmund hampir lupa bahwa sambungan telfonnya belum terputus karena daritadi ia sibuk dengan pikirannya sendiri. "Uhm iya aku dengar itu. Okay, sampai ketemu nanti mom. Love you too"

Cowok itu lalu menghela nafasnya. Ia ingat tadi mamanya sempat bilang "sampaikan salamku pada Clarisse. Aku tak sabar ingin bertemu dengan gadis itu" Clarisse dan mamanya belum pernah bertemu. Mamanya hanya pernah melihat Clarisse melalui foto yang Edmund kirimkan.

Clarisse... Clarisse... Clarisse... Kapan kau pulang? Ibuku ingin bertemu denganmu. Batin cowok itu.

Ia bangkit dari duduknya lalu berjalan menuju balkon. Edmund sebenarnya sudah tau keberadaan Clarisse. Clarisse menginap di apartment milik Calum. Ya, Edmund tau itu. Tapi ia tidak mengetahui lebih jauh karena Calum tidak membiarkan Edmund tau dimana apartmentnya. Jangankan apartmentnya, rumahnya saja Edmund tidak tau.

Cowok itu kembali mengingat kejadian kemarin siang. Dimana hanya ada dirinya dan Calum. Berdiri berhadapan dibawah sinar terik matahari. Keduanya tampak sangat emosi. Bagaimana tidak? Kalian tau bukan?

Flashback ...

Siang itu Edmund yang sedang bersantai sambil meneduh dibawah pohon tiba tiba menerima sebuah pesan masuk. Ponselnya bergetar menunjukkan nomor yang tak ia kenal mengiriminya pesan. Ia lalu membuka pesan itu.

From: 010484XXXXX
Temuin gue sekarang di belakang sekolah. Lo ga perlu tanya gue siapa karena nanti lo bakalan tau sendiri.

Edmund sempat menatap ponselnya lama. Berpikir siapa yang berani menantangnya seperti ini. Baiklah.

To: 010484XXXXX
Oke.

Cowok itu bangkit dan memasukkan ponselnya kedalam sakunya. Matanya menatap sekitar dan ia baru sadar bahwa dirinya sedang menjadi pusat perhatian para cewek cewek disekolahnya. Ia pun tersenyum kearah mereka semua dan segera pergi dari sana.

Jangan kalian pikir Edmund sedang berada dirumah. salah. Saat ini Edmund sedang sekolah dan justru di jam istirahat seperti ini malah ada yang mengajaknya kebelakang sekolah. Untuk apa? Padahal ia murid baru disini. Apa anak itu sudah mendapatkan musuhnya dihari pertama sekolah?

Edmund mengangkat pergelangan tangannya. Diliriknya jam tangannya yang menunjukkan waktu istirahat sepertinya akan segera berakhir.

Langkahnya terhenti saat ia rasa sampai dibelakang sekolah. Ternyata sepi. Apa gue baru aja dikerjain? Pikirnya. Tangannya mengepal kencang menahan amarah. Baru saat itu suara seseorang menyadarkannya. Cowok itu segera menoleh dan melihat Calum yang ada dihadapannya tersenyum.

"Lo yang sms gue?" Tanya Edmund sinis. "Apa lo suruh gue kesini hanya untuk ngeliatin lo senyum? Sorry gue gapunya waktu untuk itu" lanjutnya. Seketika senyum Calum memudar dan kini wajahnya terlihat begitu marah. Ed yang melihat itu hanya diam sambil mengerutkan dahinya, bingung.

"Lo ngambil hp cewek gue? Maksud lo apaan?!" Itulah kata pertama yang Calum lontarkan. Ia tak tahan melihat bajingan itu menang.

"Oh jadi lo kesini cuma buat nanya itu?" Ed terdengar santai.

I'm Yours (c.h)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang