chapter 13

80 2 0
                                    

Sheryl pov

Saat ini murid di kelas ku sedang melaksanakan ujian mendadak dari guru kami. Banyak teman sekelas ku yang mengeluh dengan ujian mendadak ini. Tapi tidak dengan ku. Lagian percuma kita mengeluh tidak akan bisa membuat ujian ini dibatalkan.

Fikiran ku tidak bisa fokus pada kertas ujian di depan ku. Karena aku masih memikirkan bagaimana aku bisa menyelesaikan masalahku. Aku ingin cerita ke stella tapi, aku yakin pasti dia akan langsung membantu ku. Sedangkan, aku tak ingin merepotkan nya.

Sudah dua hari aku memikirkan jalan keluar dari masalah ku. Tapi, aku sama sekali belum menemukan jalan keluar dari masalah ku.

Hingga ujian selesai aku masih saja kepikiran tentang masalahku. Aku ingin sekali bercerita pada ibu tentang masalahku. Namun, aku tak ingin ibu menjadi khawatir.

"Ryl, kamu kok ngelamun terus sih dari tadi?"

Pertanyaan stella membuat ku tersadar dari lamunan ku.

"Eh, tadi kamu tanya apa stel?"

"Hhh, kamu kenapa dari tadi ngelamun terus kalo ada masalah cerita aja sama aku" ujar stella.

"Hmm, aku gapapa kok" jawabku meyakin kan stella agar tak perlu khawatir.

"Okay, mungkin kamu belum bisa cerita sama aku tapi nanti kalo kamu dah siap cerita jangan sungkan untuk cerita sama aku"

"Makasih ya stella kamu baik banget sama aku" ungkap ku.

Aku bahagia bisa mempunyai sahabat seperti stella. Aku kira di sekolah ini tidak akan ada yang mau berteman dengan ku.


"Sama-sama, lagian aku juga seneng kok bisa punya sahabat yang baik kayak kamu"


Setidak nya stella bisa mengurangi beban ku. Mungkin untuk saat ini aku bisa bekerja dulu untuk tabungan ku agar suatu saat bila ada keperluan yang mendesak setidak nya aku ada tabungan.

Ya, aku harus bekerja dan mengumpulkan uang yang banyak. Baru setelah tabungan ku cukup sampai aku lulus sma aku akan berhenti bekerja.

Tapi, aku tidak boleh sampai ketauan anak-anak yang lain. Cukup ardo yang tau. Dan semoga ardo tidak memberitahu yang lain.


Kring....kring...

"Stel, balik ke kelas yuk"ajakku kepada stella.

"Ayuk, lagian udah bel juga nanti kita di hukum lagi gara-gara telat masuk"


Kami segera beranjak menuju kelas.



----------



Aku menggerutu sepanjang koridor menuju gudang. aku sebel dengan guru itu. Kenapa harus aku yang ambil gorden kelas di gudang. Harusnya kan itu tugas ketua kelas.

Dan kenapa gorden harus di taruh di gudang sih...

Aku terus mencari dimana gorden itu disimpan. Tapi, sudah lama aku mencari belum juga aku temukan gorden itu.

Aku menghela nafas lelah. Aku sudah sangat lelah. Tapi, kalau aku tak kembali membawa gorden itu bisa-bisa aku kena hukuman lagi.

Kemana nasipku selalu menyedih kan sih...

Setelah lama aku mencari. Akhirnya, aku menemukan gorden itu. Huh..

Rasanya badan ku sudah sangat lelah dan penuh keringat. Aku bangkit dan membersihkan rok serta baju ku yang sedikit berdebu. Aku berjalan menuju pintu gudang yang tertutup.

Tunggu, kenapa pintu nya tertutup?.


Bukan nya tadi pintu nya terbuka. Seketika aku merasa kalau akan ada sesuatu yang buruk akan terjadi. Dan benar, saat aku coba membuka pintu gudang. Ternyata pintu ini sudah terkunci dari luar.

"Tolonggg siapa pun diluar tolong buka pintunya" teriak ku.


"Hahaha, itu akibat nya kalo lo main-main sama gw" samar-samar aku mendengar suara orang dari luar seperti suara emily.

"Emily, tolong buka pintu nya..." pinta ku.

"Enak aja lo minta bukain, sorry ya gw gak sudi, bye selamat bermalam di gudang"

Setelah itu aku mendengar suara derap kaki yang menjauhi gudang. Aku yakin emily sudah meninggalkan gudang.

"Tolongg bukain pintu nya" pinta ku.

Aku sudah lelah berteriak tapi tak adapun satu orang yang membukakan pintu gudang ini.

Kriukk

Ya ampun bahkan perut ku sudah berbunyi minta diisi. Tapi, aku masih terkurung di gudang ini. Aku sudah sangat lapar dan lelah.

Ya tuhann bagaimana cara nya aku keluar dari sini.

Aku terduduk di samping pintu sambil mendekap kaki ku. Gudang ini sangat gelap dan sedikit dingin. Aku sendiri bingung mengapa di gudang ini terasa dingin.

Aku sungguh lelah dan kelaparan. Aku belum makan dari tadi pagi. Dan masalah nya aku mempunyai penyakit maag akut. Jika aku telat makan bisa-bisa maag ku kambuh.

"Tolongg bukain..." ucapku lirih.

Aku tidak yakin akan ada yang mendengar suara ku. Bahkan mataku sudah mulai menghitam karena menahan rasa lapar ku membuat kepala ku pusing.

Saat kesadaran ku menipis aku mendengar suara pintu di dobrak. Tapi, aku tak bisa melihat orang itu karena kepala ku sudah sakit dan seketika menjadi gelap.


*****

Hayoo siapa yany nolongin sheryl...

Kalo penasaran terus vote dan comment ya..

Insya allah aku bakal update kalo banyak yang berminta.

Di mulmed foto cast adelardo

our(s)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang