Ardo pov
Kenapa aku harus membawa gadis itu kerumah ku. Harusnya kan aku bawa dia kerumah teman nya itu. Jadi, sebenarnya apa sih yang aku pikirkan sampai-sampai aku peduli sekali dengan dia. Biasa nya kan aku selalu cuek dengan yang namanya wanita sejak kejadian itu.
Aku masih duduk di meja bar yang ada dirumah ku. Aku mengedarkan pandangan ku ke penjuru rumah ini. Hahhh, sepi sekali rumah sebesar ini. Papa dan kakak ku pergi ke kantor sedangkan mama ku pergi ke butik nya. Akhirnya, aku memutuskan untuk naik ke kamar ku.
Ku buka pintu kamar ku, dan aku melihat gadis itu sedang duduk di atas kasur ku sambil menyantap makanan nya.
"Ehmm" aku berdeham.
Dan ku lihat ia langsung kaget saat melihat diriku berdiri di dekat pintu sambil menyandarkan tubuh ku di pintu kamar ku.
"Eh, maaf ardo aku udah ngerepotin kamu" ujar nya dengan sedikit gugupn
"Hmm" aku hanya bergumam untuk menjawab pertanyaan nya.
"Kalau begitu aku langsung pulang aja lagian aku udah mendingan dan aku gak mau ngerepotin kamu"
"Tunggu, biar aku anter kamu pulang" aku mencegah nya agar ia tidak pulang sendiri.
"Baiklah"
****
Sheryl pov
Saat ini aku sedang berada di mobil ardo. Suasana di dalam mobil sangat sunyi. Aku dan ardo sama-sama terdiam bahkan tidak ada suara radio. Aku tidak suka dengan suasana canggung seperti ini. Tapi, aku juga tidak enak untuk memulai pembicaraan.
Tak lama kemudian mobil ardo sudah sampai di depan gang menuju kontrakan ku. Setelah mobil berenti aku pun segera membuka pintu mobil.
"Terima kasih, aku duluan ya"
Tanpa menunggu jawaban dari ardo aku segera berjalan memasuki gang untuk sampai ke rumah ku.
Ku buka pintu rumah dan menyalakan lampu.
Hah...kenapa aku harus mengalami kejadian yang tidak menyenangkan seperti itu. Apa salahku kepada emily sehingga dia melakukan hal seperti itu padaku.
Aku segera menyiapkan pakaian ku dan masuk ke kamar mandi.
Setelah mandi aku duduk di atas kasur dan menyalakan hp ku yang tadinya aku off. Ada beberapa panggilan tak terjawab dari stella dan ibu. Aku memutuskan untuk menghubungi ibu.
"Assalamualaikum" salamku.
"Waalaikumsalam, bagaimana keadaan mu nak?" Tanya ibu.
"Alhamdulillah aku bai bu, ibu sendiri bagaimana kabar nya?"
"Ibu juga baik nak, kamu gak bisa pulang liburan nanti?" Tanya ibu.
"Kayaknya gak deh bu, soalnya aku banyak tugas saat liburan nanti" jawabku.
Maafkan aku bu, aku harus bekerja saat liburan nanti agar aku bisa mengumpulkan uang yang banyak untuk biaya hidupku disini.
"Ya sudah tidak apa-apa, ibu tutup dulu telepon nya ya, assalamualaikum"
"Waalaikumsalam" jawabku.
Aku menghela nafas berat. Bagaimana jika sekolah ku tau kalau aku bekerja. Bisa-bisa mereka mencabut beasiswa ku.
Karena terlalu lelah akhirnya aku memutuskan untuk tidur.
☆☆☆☆
Haloo akhirnya aku bisa update lagi...
Bagi yang mau memberikan saran untuk cerita ini nantinya atau yang mau ngobrol lebih lanjut sama aku bisa add id line ku namanya shafazafa...
Terima kasih untuk yang setia menunggu cerita ku...
KAMU SEDANG MEMBACA
our(s)
Teen FictionBerawal dari seorang perempuan desa yang ceroboh,lugu,tapi memiliki hati yang baik. Dia juga memiliki otak yang cerdas.namun gadis itu memiliki sisi lain yang tidak akan dibayangkan orang lain. -sheryl adisa sugiantoro seorang pria yang tampan,pinta...