Chapter 6 : Audition
Sekolah yang biasanya tenang di pagi hari kini telah berubah. Ini tidak biasanya, karena koridor utama dipenuhi para siswa yang berdesakkan. Mereka berebut merapat ke dinding, seolah dinding itu terlihat istimewa hingga banyak yang berbondong-bondong mendekat.
Kerumunan itu makin ramai, siswa yang baru datang langsung mendekati kerumunan dan ikut berjejal disana. Aksi mereka membuat koridor utama tak bisa dilewati dan mereka tidak peduli. Banyak siswa yang harus memutar jalan demi sampai di kelasnya.
Miyuki yang dari tadi diam akhirnya ikut berdesakkan. Penasaran juga apa yang membuat para siswa antusias melihat mading. Miyuki berusaha keras agar dia mencapai tempat terdekat dengan mading. Di tengah usahanya, seseorang memanggilnya.
"Miyuki." Panggi seseorang yang sontak langsung menghentikan kegiatan Miyuki.
Miyuki menoleh sebentar ke arah Mireille yang tadi memanggilnya dan kembali berdesakkan, tak peduli dengan kehadiran Mireille.
"Kau penasaran dengan pengumuman yang tertempel di mading?" Tanya Mireille yang masih tetap pada posisinya.
"I-iya, makanya aku sedang berdesakkan."
Mireille berdecak pelan, "Ya ampun, aku sudah menyediakan untukmu."
"Mana..mana?" Tanya Miyuki tak sabar.
"Kita menjauh dulu dari sini."
Mireille menarik pelan tangan Miyuki untuk menjauh, mencari tempat yang agak sepi. Saat berjalan tadi, Miyuki sibuk merapikan seragamnya yang kusut. Rok lipitnya bahkan sampai terlipat ke atas. Astaga, orang akan salah paham melihat hal ini.
"Ini, kau mau tahu, kan?" Tanya Mireille menyodorkan ponselnya pada Miyuki.
"Ponsel?" Miyuki kebingungan tetapi dia menerimanya juga.
Miyuki menyalakan ponsel itu dan melihat sebuah foto yang menunjukkan sebuah pengumuman yang tertempel di mading sekolah. Miyuki membacanya dengan teliti dan terkejut dengan salah satu informasi yang tertera.
"Itu sudah dipasang sejak kemarin, dan aku langsung memotretnya untukmu."
"Mirei, audisi model cover majalah, hari ini?" Tanya Miyuki memastikan.
"Di pengumuman, sih, begitu. Khusus untuk siswa modelling." Balas Mireille.
"Astaga, 3 hari yang lalu sudah diadakan pameran, dan sekarang audisi." Ucap Miyuki berdecak.
"Yah begitulah." Mireille mengendikkan bahu.
"Aku ingin ikut, tapi tak ada persiapan apapun." Gumam Miyuki.
"Tenang saja, semuanya sudah diatur mulai dari pakaian, make up, dan aksesoris. Kau hanya mendaftar dan bergaya."
"Benarkah?"
"Iya, nanti aku temani." Ucap Mireille. Selanjutnya mereka masuk ke kelas masing-masing. Kemungkinan siswa modelling hari ini tak ada pelajaran, mereka pasti sibuk menyiapkan diri untuk mengikuti audisi.
Aula pertemuan yang hanya ramai saat ada acara penting kegiatan sekolah telah disulap menjadi studio dadakan. Sebuah spanduk besar dibentangkan menempel di dinding paling depan aula yang menghadap ke semua orang. Tak jauh di depannya terdapat kamera mewah yang dipasang pada tripod. Di bagian samping aula pun diciptakan sebuah bilik yang dibuat dari dinding triplek tebal. Lokasi bilik itu agak mengarah ke pojok sehingga hanya terlihat di beberapa sudut pandang.
Seorang pria bertubuh agak tambun itu sedang berbicara dengan seorang pria muda, kemudian duduk di depan sebuah monitor yang membelakangi fotografer. Semua orang disitu bersiap pada posisinya masing-masing, seorang gadis muncul dari bilik dan berjalan ke arah spanduk besar yang dijadikan background. Gadis itu tak akan berfoto sendirian, dia akan ditemani dengan seorang model laki-laki yang seumuran dengannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
I Will be Yours
RomansaMenjadi seorang model adalah impiannya dan Paris akan menjadi kota yang mewujudkannya. Dalam perjalanannya menjadi seorang model, dia bertemu dengan seorang penguasaha muda yang umurnya tak jauh beda darinya. Pertemuan mereka berakibat tumbuhnya per...