Aku sangat terpukul dan shok setelah menerima telefon dari ibu rindi, ibunya berkata kepadaku bahwa bus sekolah yang rindi tumpangi oleng dan lepas kendali sehingga menabrak tepi jalan dan akhirnya terjun kesebuah jurang yang curam. Aku hanya menangis tersedu sedu setelah mengetahui bahwa sahabatku satu satunya telah pergi meninggalkanku untuk selamanya. Setiap kenangan indah bersamanya selalu saja hadir dalam memoriku dan itu hanya membuat diriku semakin terpuruk. Tiada hari yang kulewatkan tanpa dirinya sewaktu ia masi hidup, ia adalah sahabat terbaik yang pernah aku miliki bahkan aku sudah menganggapnya seperti saudariku sendiri. Namun kini dia telah meninggalkanku dengan beribu ribu kenangan indah yang tak dapat kulupakan. Tapi aku harus kuat menghadapi semua ini dan tidak boleh terlalu lama berlarut larut dalam kesedihan karena aku yakin bahwa rindi sudah tenang di alam sana.
Hari ini aku mulai terbiasa tanpa kehadiran sahabatku rindi, aku menjalani hariku seperti biasanya. Tapi ada kebiasaan baru yang rutin aku lakukan setelah kepergian sahabatku itu. Setiap pulang sekolah aku selalu mampir di tepi jalan yang telah mengalami sedikit perubahan setelah tragedi kecelakaan bus sekolah yang menewaskan sahabatku. Aku selalu menceritakan setiap kejadian yang ku alami hari ini, entah kepada siapa aku bercerita. Tapi aku merasa bahwa sahabatku rindi selalu ada di setiap aku bercerita, entah itu cerita tentang apa yang ku alami hari ini atau cerita tentang masa masa saat aku dan rindi masih bersama.
Aku terus melakukan kebiasaan itu setiap hari saat pulang sekolah. Tapi hari ini aku tak bisa mampir dan bercerita dengan sahabatku karena ada urusan mendadak di rumah. Jadi sepulang dari sekolah aku hanya melewati jalan itu dan melihatnya sekilas. Tapi aku berjanji akan ketempat itu setelah urusan di rumahku selesai. Saat jam sudah menunjukkan pukul 06:00 sore, aku pun pergi ke tempat itu karena urusan dirumah telah selesai. Tak lama kemudian aku pun tiba di tempat itu dan mulai bercerita, hingga tak terasa hari sudah mulai gelap. Saat aku ingin beranjak pulang tiba tiba aku teringat kenangan saat aku dan rindi bermain di taman dan mengikrarkan sebuah janji. Aku pun bergumam "apakah kau masih ingat janji itu Rindi???".
Tiba tiba aku mendengar suara gadis dari arah balakang dan gadis itu berkata "ya.... Aku masih mengingat janji itu".Saat aku berbalik, terelihat sosok Rindi dengan wajah yang sangat pucat dan dingin mulai menghampiriku hingga aku tak bisa bergerak lagi karena di belakangku adalah jurang yang curam. Saat dia benar benar dekat denganku, ia membisikkan sesuatu ke telingaku. Ia berkata "bukankah kau pernah berjanji kepada ku bahwa kau akan sehidup semati bersamaku, dan sekarang aku ingin menagih janji mu itu".
Saat itu pun aku mulai menangis tersedu sedu, karena aku tau apa yang akan dia lakukan selanjutnya.
THE END
KAMU SEDANG MEMBACA
HORROR STORIES
HorrorHei kau tau siapa aku??? -ya tentu saja aku tahu, kau adalah monster yang paling kejam- Bagaimana kau bisa tau? -mudah saja, coba kau berbalik badan dan lihat apa yang berada di belakangmu- Humm tak ada apa apa di sana, hanya ada tumpukan kepala man...