Akhir akhir ini, kawanku yang biasa di panggil dengan sebutan Ardi terlihat sangat aneh. Ia jarang berbicara kepadaku, dan seakan akan Ia menjauhi ku.
Kadang aku bertanya tanya, mengapa Ia melakukan semua ini, apa mungkin karena insiden minggu lalu yang di mana saat aku membonceng si Ardi, aku menabrak seorang wanita tua dan aku tidak bertanggung jawab, malah aku hanya melarikan diri dan meninggalkan temanku itu bersama dengan wanita yang sebelumnya telah ku tabrak.
Tapi bukankah aku sudah meminta maaf kepadanya dan Ia juga sudah memaafkanku. Hum ya sudalah aku tidak mau terlalu memikirkannya.
Sore ini aku akan sendirian di rumah, karena beberapa menit yang lalu orangtua ku memberiku kabar bahwa mereka akan keluar kota untuk beberapa hari karena ada tugas mendadak dari kantornya.
Karena aku tidak biasa tinggal sendirian dirumah, jadi kuputuskan untuk mengajak temanku si Ardi untuk menemaniku di rumah.
Awalnya aku mengira bahwa Ia akan menolak, tapi sungguh di luar dugaan, Ia malah menerima tawaranku dengan senang hati.Dan malam ini pun kami duduk di ruang tengah sambil menonton tivi.
Setelah beberapa lama kami menonton, temanku si Ardi mengeluarkan sebuah benda berwarna putih dari dalam sakunnya yang tak lain adalah secarik kertas.
Ia berkata padaku agar aku membaca isi kertas itu setelah aku selesai menghitung hingga mencapai angka 20.
Karena penasaran, aku pun mulai menghitung dan di saat bersamaan pula temanku beranjak dari duduknya dan mengarah keluar rumah.
Namun aku tidak terlalu memperdulikannya dan terus saja berhitung. Sampai akhirnya aku membuka kertas itu dan mulai membacanyaIsinya hanya beberapa kata saja yaitu :
"Saatnya pembalasan".
Dan di saat bersamaan pula sebuah benda tumpul mengenai tengkuk leherku yang berhasil membuatku menjadi setengah sadar.
Dalam posisi terkapar dilantai, aku melihat si Ardi tengah tersenyum miris kearahku sembari menyeret sekop yang Ia gunakan tadi untuk memukul tengkuk ku. Samar samar aku mendengar Ia berkata kepadaku
"Hai kau manusia BIADAP, apakah kau tahu siapa wanita tua yang engkau tabrak beberapa hari yang lalu? Dia sekarat dan koma beberapa hari hingga akhirnya ia meninggal dunia akibat luka parah yang ia alami. Dan asal kau tahu, dia adalah Ibu kandungku".
Dasar kau manusia tolol
Plakk!!!Ia kembali memukuliku namun kali ini Ia memukul ku di bagian wajah dan tepat mengenai hidung ku, alhasil darah segar mengalir keluar melalui hidungku.
Tidak sampai di situ, Ia memegang kaki kiriku dan mulai menyeret tubuhku ke areah hutan yang sangat gelap.
Setelah beberapa lama ia menyeretku, Ia pun melepaskan kaki ku, dan samar samar aku melihat sebuah lubang persegi panjang yang lumayan dalam.
Lalu kemudian Ia mensejajarkan tubuhku dengan lubang tersebut.Ia pun bergumam
"Ahh sial,,, lubang ini kurang panjang untuk seukuran tububnya".
Lalu kemudian Ia meletakkan sekopnya tepat di atas leherku, perlahan namun pasti Ia mulai menginjak sekop itu hingga membuat leherku seperti tercekik.
Tak sampai disitu, Ia terus menginjak sekopnya hingga aku berteriak histeris karna darah segar mulai mengalir dari leherku akibat sayatan dari sekop yang Ia gunakan itu.Hingga pada akhirnya kepala ku pun terpenggal dan kemudian Ia mendang tubuh serta kepalaku kedalam lubang yang telah Ia gali dan mulai menutupiku dengan tanah.
Tamat.....
KAMU SEDANG MEMBACA
HORROR STORIES
HorrorHei kau tau siapa aku??? -ya tentu saja aku tahu, kau adalah monster yang paling kejam- Bagaimana kau bisa tau? -mudah saja, coba kau berbalik badan dan lihat apa yang berada di belakangmu- Humm tak ada apa apa di sana, hanya ada tumpukan kepala man...