BARANG ANTIK

571 33 6
                                    

Akhir akhir ini banyak anak seumuran ku yang hilang secara tiba tiba tanpa jejak. Dan dengan beredarnya kasus ini, teman dekat ku pun jarang masuk sekolah. Tapi aku tidak kawatir, karena pulang sekolah nanti aku di undang datang kerumahnya untuk melihat koleksi barang antiknya.
Setelah pulang sekolah, aku langsung menuju ke rumah temanku itu, yang kebetulun tak jauh dari sekolah. Setelah tiba, aku pun langsung mengetuk pintunya. Tak lama kemudian muncullah temanku dari balik pintu. "Ayo masuk" gumamnya, setelah di persilahkan aku pun masuk ke rumahnya.
Entah perasaanku saja atau apapun itu, aku seperti mendengar temanku mengatakan sesuatu. Ia berkata "perhatikanlah setiap kata yang ku ucap" dengan nada yang lirih. Tetapi aku tidak mempedulikan hal tersebut, mungkin aku cuman salah dengar.
Setelah beberapa saat hening, temanku pun mulai membuka percakapan :

"Aku akan menunjukkan sebuah ruangan dimana aku mengoleksi barang barang antikku".

"Owh ok,,,, -kataku-

"Akan ku perlihatkan kepada mu beberapa koleksi kesukaanku".

"Iyy,,, kan kau sudah berjanji ingin memperlihatkannya, Dasar pelupa" -hehehe-

"Membuat mu tertawa adalah hal yang paling ku sukai"

"Mmmm, terimakasih pelawak bodoh" -ejekku bercanda-

"Tusukan kecil di kepala ku ini mungkin satu satunya alasan yang membuat ku sedikit bodoh" -hehehe-

"Okk ok sudah cukup, aku ingin melihat koleksimu saja dari pada mendengar lelucon bodoh mu itu".

"Di sinilah aku menyimpan barang barang koleksi antikku seperti kendi, keris, dan beberapa pisau bersejarah".

"Waaw keren...... Aku sangat suka koleksi pisau bersejarah milikmu dengan corak merah di ujungnya yang terletak di dekat kendi kecil itu".

"Matamu itu sungguh liar jika melihat sesuatu yang bagus dan menarik perhatian".

"Jangan salah, aku sangat suka dengan hal hal yang berkaitan dengan sejarah, seperti pisau mu itu" -hehehe-.

Setelah itu, hening pun kembali melanda kami berdua. Aku juga merasa ada sesuatu yang janggal dari percakapan teman ku tadi. Saat aku melihat ke arah temanku, dia tersenyum sinis kepada ku sambil memegang sebuah pisau yang di ujungnya terdapat corak merah. Lalu ia berkata " bukankah sudah ku katakan ke padamu-perhatikanlah setiap kata yang ku ucap-".
Setelah itu, ia pun tertawa tetapi ia seperti tertawa jahat kepada ku, dan Ia berkata lagi "cobalah kau ingat setiap kata awal di percakapan ku tadi". Tak lama setelah itu, ia pun mengacungkan pisaunya tepat ke arah mataku".

THE END

>>>adakah yang tau, apa yang sebenarnya terjadi????

HORROR STORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang