Chapter 15 : Halloween

8.2K 637 5
                                    

Vote vote vote vote ~ Vote vote vote vote~

Comment comment comment ~ Comment Comment ~ Comment

~

Christian's POV

Hhhmm.. Halloween. Percayalah, ini adalah satu dari sekian moment yang aku masih belum siap untuk hadapi. Of course, sekarang, jika kau tak menyiapkan suguhan berupa permen ataupun apapun untuk anak-anak, kau bisa mendapatkan perlakuan aneh-aneh, dan aku benar-benar kapok karena itu. Terakhir kali di New York, apartemenku dilempar dengan telur busuk, dan aku resah karena harus mengepel ruangan selama 2 kali untuk menghilangkan bau amisnya.

Aku sudah berpakaian rapi, tersenyum menatap diriku dipantulan kaca pagi ini. Pagi ini aku menggunakan hem merah muda lengan panjang, celana cokelat tua, sepatu abu-abu dan aku juga tak melupakan cardigan abu-abu kesayanganku.

Kuketik pesan kepada beberapa kontak tanpa langsung kulihat, tapi seingatku, aku mengirimkan pesan untuk Brady, Mandy, Alden, Tara (Ms.Beldwoon), dan Shane.

"Happy Halloween!! Trick or treeaats!!"

Pesanku kepada merekad an kuketik sent. Whee. Pagi ini pasti akan menjadi pagi yang hebat. Kukemas langsung lunchbox, tempat minum, dan alat makan, because everything will be perfectly fine.

Entah mengapa.. Sejak aku pulih dari rumah sakit, Brady tidak sempat menghubungiku. Aku mulai merasa aneh, dan itu memang kenyataannya. Apakah aku dapat bertemu dengannya dalam waktu singkat ini? Aku bingung, jujur sangat bingung.

Kuberanikan diri dan kutelfon nomer Brady seketika.

Tuuut...

Tuuut...

"Hello?" Jawab Brady terkesan ia masih mengantuk.

"Hey Brady.. Good morning!" Sapaku dan ia menggerang, aku mendengar suara seseorang menggerang, tapi sepertinya itu adalah suara seorang laki-laki, entah siapa. Aku tahu suara Mandy bagaimana, itu bukan suaranya.

".. Oh, Chris.. Hi..." Sapanya terkesan lemas dan aku cemberut dengan rasa curiga.

"Hey.. How are you?" Tanyanya seketika membuatku agak terkejut.

"Well.. I'm fine.. Aku sudah keluar dari rumah sakit sejak 4 hari yang lalu.. So I guess, aku akan mengajar seperti biasa sejak 3 hari yang lalu.. You know, it's kinda complicated.." Kataku dan ia hanya menggumam.

"Brady, apa kau sedang sakit?" Tanyaku.

".. Kinda stressed out.. Jobs.. Many things.." Katanya dan aku bersandar pada dinding.

"Well, kita bisa bicarakan.. Aku rasa lebih bagus kalau kita bisa bertemu.." Kataku dan mungkin aku bisa merasakan bahwa ia sedang menggelengkan kepala.

".. I don't think so.. Maaf kalau aku tidak bisa bertemu denganmu akhir-akhir ini.. Kinda having difficult times with my job.. Sorry, gotta go now.." Katanya dan saat itu aku seperti mendengar suara amukan seorang lelaki.

"tut"

"Bye Brady.." Ternyata dia sudah memutus telfon sebelum aku mengucapkan selamat tinggal. Brady.. What's wrong witht you, lately?

Aku bingung dengannya, oke lah, aku langsung berkemas, mematikan lampu dan listrik, dan mengunci pintu sebelum pergi keluar dan mencari bus umum untuk menuju ke distrik sekolah dimana aku mengajar.

Hari ini adalah perayaan Halloween, dan aku tidak tahu mau berdandan menjadi apa. Sebelumnya, aku merayakan Halloween dengan rekan-rekan pelacurku di night club dimana aku bekerja, dan saat itu aku menjadi seorang vampir. Gosh, kini aku tidak punya alat-alat, atau property, bahkan make up untuk merias diriku menjadi makhluk yang aneh-aneh.

The Wolves Heart (MxM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang