Hey guys!! Maaf ya udah lama postingnya, nih aku posting untuk chapter 23 nya, aku sibuk banget akhir-akhir ini kerja PKL di hotel.. pulangku shift sore pasti jam 12 malam, sampek kost udah capek n langsung geblak :( Maaf ya, terimakasih atas kesabarannya!
Oh ya, ramaikan vote dan komentar ya biar aku semangat nulisnya ^^
Thank you gaess !!!
Muaaah!!!
~
Christian's POV
Setelah dengan canggungnya Shane memelukku, ia membawaku keluar ke halaman belakang untuk berbicara dengannya. Yep, pasti ada sesuatu yang memang harus dibicarakan dan aku memang merasa aneh karena itu. Dari sorot wajahnya, Shane tampak benar-benar bingung dan tidak tahu mau berbuat apa lagi, selain harus berbicara denganku.
"Shane, sabarlah.. ada apa sebenarnya?" Tanyaku dan Shane menggelengkan kepala.
"I.. I just..."
"Ada apa?" tanyaku, kusentuh kedua pipinya dan itu seolah bagaikan sentuhan es yang meredakan dirinya.
"Sabarlah.. Lalu coba kau terangkan semua pokok masalah dari awal..." Pintaku dan Shane menatapku sambil mengangguk.
Lalu ini dia, Shane mulai menceritakan apa yang sebenarnya terjadi padanya, siapakah dia, bagaimanakah hidupnya dimasa lalu dan bagaimana ia bisa sampai seperti ini sampai sekarang, dan ia juga menceritakan semua tentang ayahnya, orang yang selama ini telah membuatnya seperti ini. Dia menjelaskan tentang apa yang ia rasakan selama ini kepadaku.
"Jadi.. Sebenarnya, aku belum pernah melihat orang tua ibuku.. Itupun aku baru mendapatkan info bahwa sebenarnya orang tua ibuku adalah seorang lelaki, dan ayahku menolaknya.. Ia hanya mencampakkan jodohnya lalu membuang jodohnya.." Kata Shane dan itu membuatku diam tanpa sebuah kata.
"I.. I know Chris.. Mungkin kata-kataku ini memang sangat susah untuk diterima.." Kata Shane dan aku mengangguk sambil memegangi pagar hitam teras rumah kawanan.
"Dan aku rasa.. Ucapan werewolf liar itu ada benarnya juga. Bahwa.. Kau secara tidak langsung, juga menjadi ayahmu.. Ingat Shane.. Buah biasanya tidak jatuh jauh dari pohonnya.." Kataku dan mata Shane mulai berkaca-kaca.
"Chris, untuk segala kesalahanku, aku harap kau dapat memaafkan dan melupakannya.. Aku ingin mengakhiri kutukan ini, aku ingin hidup dengan bahagia dan aku ingin bisa terus bahagia bersamamu.. Aku tak ingin menjadi ayahku.. Aku hanya ingin hidup yang bahagia, bukan hidup yang sempurna.."
Seketika itu kupeluk Shane dan kubersandar pada dadanya. Kuelus kedua lengannya sambil menghela nafas.
"Shane.. tidakkah kau lupa bahwa aku sudah memaafkanmu?" Tanyaku dan Shane diam seribu bahasa.
"Shane, biarkan apa yang sudah terjadi dimasa lalu menjadi masa lalu.. Kita tidak pernah bisa merubah masa lalu kan?" Tanyaku dan Shane masih diam.
"But..."
"Shhhsh... Sudahlah.. Sekarang, kita hanya perlu menjalani hidup dengan sebaik mungkin, lakukan yang terbaik selagi kita masih bisa.." Kataku dan Shane memelukku dengan erat.
"I love you, Chris.. Please don't leave me.." Tangis Shane.
...
Sudah beberapa hari sejak Shane menangis dalam pelukanku, dan tidak terasa sudah hari natal sekarang. Hari yang kutunggu-tunggu, hari yang sangat tepat bagiku untuk mengatakan kepada Ian bahwa ia adalah anakku. Sebenarnya, sejak awal aku bertemu dengan Ian, disitulah hatiku mulai berdetak amat cepat karena suatu naluri yang mengatakan sesuatu. Dan ternyata naluri itu benar, Ian adalah anakku.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wolves Heart (MxM)
WerewolfChristian White adalah seorang pria muda yang telah melalui 10 tahun pergulatan hidupnya, berjuang keras mati-matian setelah hidupnya yang dihancurkan oleh seorang werewolf bejat yang mencampakkannya dan merubah hidupnya bagaikan membalikan telapak...