pengakuan dinda

5.4K 242 2
                                    

Dinda POV

"Pagi sayang" fathir tersenyum menyapaku saat aku sudah ada dihadapan'a,

"Pagi juga thir" ucapku sambil tersenyum tipis.

Fathir membukakan pintu mobil'a dengan senyum tipis menyuruhku masuk, setelah melakukan hal itu ia memutar langkah'a dan masuk di bangku kemudi menjalankan mobil'a membelah jalanan kota bandung untuk sampai di sekolah kami, ya setelah resmi jadian fathir memaksaku untuk mau di antar jemput oleh'a sebenarnya aku ngga nyaman dengan permintaan'a itu karna slama ini aku terbiasa hidup mandiri tapi fathir lebih keras kepala dariku dan aku terpaksa menyetujui'a daripada ngga ada yang mau ngalah.

" hey sayang, are you okay??" ditengah aktivitas menyetir mobil fathir membuat ku menoleh atas pertanyaan'a yang tadi'a aku sedang menatap pemandangan indah kota bandung di pagi hari.

" i'm okay fathir, kenapa kamu nanya kaya gitu ? "

" aku ngerasa kamu lebih sering melamun semenjak kita jadian, apa hubungan ini menjadi beban buat kamu dinda?" ada nada kesedihan disetiap kata"a, aku tak sanggup untuk jujur sekarang kalo aku ngga mencintai'a, tapi aku memang terbebani karna hubungan ini, membuat ku semakin merasa bersalah dia tak tau apa" tapi aku membuat'a menjadi bahan percobaan untuk menghilangkan perasaan ku untuk vita.

" aku baik baik aja fathir, aku cuma ngga enak badan aja jadi lebih pengen banyak diem aja" bohong lebih baik daripada harus menyakiti perasaan'a

" kamu beneran ngga enak badan?" Ia bertanya dengan nada penuh kekhawatiran sambil menyentuh dahiku " pulang sekolah kita ke dokter yah? badan kamu agak anget" see, betapa perhatian'a dia tapi mengapa aku sulit untuk mencintai'a

" ngga usah fathir, aku baik baik aja ngga perlu ke dokter segala " setelah aku mengatakan itu tanpa kami sadari ternyata mobil yang kami tumpangi sudah ada diparkiran sekolah.

Ia membukakan pintu untuk ku " aku gak bisa nganter kamu k.kelas aku ada latihan basket ga papa kan " untunglah ia melupakan obrolan tadi

" gak papa kok thir aku bisa ke kelas sendiri, yang semangat yah latihan'a" ucapku sambil tersenyum ia membalasnya dan aku berlalu dari hadapannya menuju kelas ku.
Langkah ku terhenti Disanalah aku melihat'a sang pemilik hatiku yang sudah lama menghindariku sedang sibuk nongkrong bersama kedua sahabatnya dihalaman sekolah, 'samperin gak yah' aku bertanya pada diriku sendiri, aku ingin menghampiri'a tapi aku takut kemungkinan" yang akan terjadi aku takut dicuekin tapi aku kangen dia sudahlah itu urusan belakangan ..

Vita POV

dinda' seru elis pada seseorang yang sedang melangkahkan kaki'a menuju arah tempat nongkrong kami 'ya tuhan apa yang harus ku lakukan aku belum siap menghadapi'a.

" hai lies san " sapa'a pada kedua sahabatku
" hai juga dinda " ucap mereka secara bersamaan.
Ia menoleh memfokuskan mata'a ke arah ku 'kenapa dia menatapku seperti itu'
Elis tersenyum penuh arti saat melihatku yang sedang salah tingkah ditatap seperti itu oleh'a.

" hai dinda " aku melambaikan tanganku menyapa'a sambil tersenyum tipis akhirnya aku bisa menguasai rasa gugupku saat dia memandangku seperti itu

" oo-h hai juga vita " ia juga sepertinya salah tingkah sudah memperhatikan ku seperti itu terbukti dari suara'a yang terdengar gugup menjawab sapaan selamat pagi ku.

" Ehemm udah kali liat liatan'a " elis membuyarkan salah tingkah kami berdua yang sudah lama tidak bertegur sapa karna aku yang menjauh dari'a

" emm, ke kelas yuk kayak'a udah mau bel deh " ucapku melirik jam tanganku untuk melihat jam berapa sekarang ternyata jam 7 lebih 15mnit, aku tak ingin berada di situasi yang seperti ini

Dinda.. I LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang