jawaban atas semuanya

3.6K 189 5
                                    

Vita pov

ya tuhan kenapa hujannya deras sekali, bagaimana keadaannya sekarang, mengapa aku bisa setega itu padanya' tanpa ku sadari air mata ini lolos dengan sendirinya, aku benci pada diriku sendiri kenapa aku bisa sekasar itu padanya pada orang yang ku cintai,

tapi dia sudah terlalu sering menyakitiku, aku bingung harus bersikap seperti apa padanya, di satu sisi aku tersiksa bersikap kaya gini sama dia apalagi kata2 rindunya membuat ku semakin tersiksa, aku juga sangat merindukannya.

aaahhhhh' teriakku sekeras mungkin sembari memukul setir mobil cukup keras, aku ingin amarah ini secepat mungkin reda.

aku terus melajukan mobil yang ku kendarai cukup kencang untuk sampai ke tujuan awal ku, tak peduli hujan sederas apapun aku harus menemui mama aku harus menyelesaikan masalah keluarga ku terlebih dahulu, aku harus tau jawaban yang selama ini aku inginkan kenapa mama berubah!!!.

aku menghentikan mobil ku di depan sebuah butik yang cukup mewah di kota ini, aku mengambil sebuah payung di jok belakang yang memang selalu tersedia di mobil ku dan tak lupa membawa kue yang sudah di antar pak amin tadi siang, kenapa pak amin bisa membuka mobil ku dan menaruh kuenya di dalam mobil karna memang pak amin punya kunci serep mobil ku untuk selalu ia panaskan selama tak ku gunakan mobil kesayangan ku ini..

Dengan berjuang melewati derasnya hujan aku melangkah masuk ke dalam butik mama dengan payung di tangan kananku dan kue special untuk mama ditangan kiriku..

sesampainya di dalam aku bertemu dengan mbak susi salah satu karyawan mama..

"mbak,,, mama ada didalam kan?" tanyaku padanya yang sedang sibuk melayani customer..

dia menoleh padaku dan tersenyum lembut..

"ibu ada di dalam kok taa.. kamu langsung masuk keruangan kerja nya aja!!" jawabnya

aku menganggukan kepala tanpa bertanya lagi tak enak juga menganggu yang sedang bekerja dan melanjutkan langkah ku menuju ruangan mama, karyawan mama memang sudah terbiasa memanggil ku dengan sebutan nama saja tanpa embel2 non atau apapun karna aku sendiri yang meminta..

langkah ku terhenti di depan sebuah pintu yang aku yakini ada perempuan yang sudah melahirkan ku di dalam sana, perlahan aku memutar knop pintu tanpa mengetuknya terlebih dahulu karna memang itu sudah menjadi kebiasaan ku mama pun oke2 aja,, aku rasa mama juga tak akan marah aku berprilaku tak sopan seperti ini aku kan anaknya sendiri...

pintu pun terbuka, betapa terkejutnya aku melihat pemandangan yang tak seharusnya aku lihat sekarang terpampang jelas di depan mataku, wanita dan pria dewasa sedang memberikan sentuhan pada bibir masing2 begitu khusyuk aku yang membuka pintu pun tak mampu menghentikan aktivitas mereka, bahkan lengan pria dewasa itu memeluk pinggang sang wanita secara posesif mereka begitu intim, tak sadarkah mereka ada orang lain diruangan ini,,

Mama' ucapku pelan, air mata ini tak mampu ku bendung lagi, aku bahkan menjatuhkan kue yang dengan susah payah ku jaga untuk diberikan kepada mama sudah hancur berceceran.

ternyata suara kue yang ku jatuhkan mampu menghentikan aktivitas intim mereka.

mama menoleh kearah pintu masuk dan betapa terkejutnya ia melihatku yang mematung menyaksikan adegan intimnya, yang sekarang ku ketahui pria dewasa itu ayahnya fathir adik alm. papa yang sudah ku anggap sbg pengganti papa setelah papa tiada, mama memandangku dengan tatapan bersalahnya mungkin ia tak menyangka anaknya melihat kelakuan bejatnya saat ini,

dengan segala sisa kekuatan yang ku miliki aku melangkah maju menghampiri mama yang masih diam tak bergerak begitu juga ayah fathir mereka hanya diam bagaikan patung setelah memberikan ku tontonan adegan panas tadi..

Dinda.. I LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang