keindahanmu

6.4K 290 1
                                    

Vita POV
Teettt tetttt'
'Ahhh akhirnya istirahat juga' aku langsung melangkahkan kakiku keluar dari kelas untuk mengisi perutku yang keroncongan minta diisi bahkan aku meninggalkan kedua sahabatku elis yang masih saja sibuk memoles make up pada wajahnya dan santi yang juga sibuk memainkan ponselnya.

"Vita" aku langsung menghentikan langkahku saat kurasa ada yang memanggilku dari belakang, aku menoleh kebelakang dan mendapati seorang gadis yang sedang berlari lari kecil untuk sampai dihadapanku. Sesaat dia terpaku saat melihatku.
"Ya... kamu siapa ya" masih tak ada respon saat aku menanyakan siapa dia,kesal karna tak kunjung ada jawaban dan dia masih menatapku dengan tatapannya yang sulit diartikan aku sedikit berkata kasar padanya.
"Ya.. loe siapa ? nama gue vita dan ada perlu apa loe manggil gue? Dan gue rasa cuma gue yang punya nama vita dilorong sekolah ini" ketusku padanya karna dia seperti patung tak menjawab apapun dari tadi, 'ck membuang waktu ku saja' tak taukah dia aku sedang kelaparan dan ingin segera menyantap bakso kesukaanku.
"Hello loe denger gue kan" aku melambaikan tanganku didepan wajahnya dan saat itulah dia tersadar dari lamunan'a yang sedari tadi menatapku tanpa berkedip.
"Eh iya.. maaf. Namaku siska putri diana kamu bisa memanggilku siska, aku manggil kamu disuruh sama fajar dia udah nungguin kamu diperpus untuk membahas tentang pemilihan ketua osis yang baru, aku tadi ke kelas kamu dan mereka bilang kamu sudah keluar kelas. Ada murid yang ngasih tau aku kamu yang lagi jalan jadi aku langsung panggil kamu" wow dia menjawab hanya dengan satu tarikan napas saja dan menatapku intens.
"Ohh oke. Bilang sama fajar ntar gue samperin sekarang gue mau makan dulu laper" aku mengucapkan kata itu sembari mengelus perut ku yang sudah kelaparan.
'Dia tersenyum atas tindakan konyolku mengelus perutku sendiri'

"Oke tolong sampein ya pesan gue, sekarang gue mau makan dulu laper, bye siska" aku berlalu dari hadapannya menuju area kantin yang belum tarlalu ramai.

"Bu saya pesen bakso'a satu mangkok sama es teh manis'a satu, saya tunggu dimeja sana ya bu" tunjukku pada bu laksmi ibu kantin di sekolah ini ke salah satu meja disudut kantin.
"Iya neng tunggu, nanti pesenan'a diantarkan" setelah mendengar jawaban'a aku langsung berlalu dari hadapan'a.
'Lumayan nyaman tempat'a' gumamku setelah sampai dimeja yang akan aku ku tempati untuk menjadi tempat makan siangku,
Dari sinilah aku bisa melihat semua aktivitas keseluruhan kantin, dimana murid" sedang berlalu lalang memesan makanan yang akan jadi santapan makan siang mereka, pandanganku menuju area pintu masuk kantin disitulah aku melihat'a, gadis yang sempat menjadi perhatian ku tadi pagi di area parkir sedang menjadi pusat perhatian keseluruhan orang orang yang ada di kantin karna kedatangan'a dia bersama 2 orang gadis lain'a yang satu siska yang satu lagi aku tak mengenal nama'a bahkan aku belum tau nama gadis itu ' mungkin dua gadis itu sahabatnya'
'siapa dia kenapa kedatangan'a begitu diperhatikan' batinku
Dia sedang menoleh ke kanan dan ke kiri setelah memesan makanan'a untuk mencari tempat duduk yang akan dia tempati nanti, pandangan mata kami bertemu 'tatapan seperti itu lagi kenapa dia selalu menunjukan tatapan sendu'a keindahan mata'a tertutupi oleh kesedihan' lirih batinku
Aku berusaha untuk memberikan senyuman tipis tapi dia langsung membuang mukanya.
'Segitu gak mau'a yah dia melihat ku'
Dan dia berjalan menuju meja diseberang mejaku saat meja itu baru saja ditinggalkan murid yang sudah selesai makan siang.

"Ini neng pesanannya selamat menikmati" bu laksmi datang membawa makanan membuyarkan semua lamunanku
"Eh. Iya terima kasih bu" setelah mengatakan itu beliau langsung berlalu dari hadapanku

"Woyy gue cariin juga udah ngejogrog disini aja lu" elis dan santi datang sambil menepuk pundak ku
Uhuk uhukkk' aku tersedak bakso yang pertama kali akan ku masukan kedalam mulutku. Ck gatau situasi banget ngagetin'a
"Loe berdua bisa gak sih kalo dateng tuh assalamualaikum dulu jangan ngagetin gue" ketusku setelah bisa menelan bakso yang nyangkut ditenggorokan karna ulah mereka dengan es teh manis ku. Ck bikin mood makan gue ilang aja.
"Yaudah sorry. Lagian loe dicariin juga udah ada disini aja" elis berkata setelah duduk didepanku berusaha membela diri rupanya
"Udah gak usah ngambek segala makan lagi gih loe laper banget kan" aku hanya berdehem saat santi mengatakan itu dan menyantapkan kembali makanan ku yang sempat di anggurkan, tak peduli pada mereka berdua yang juga sedang menyantap makanan'a.
Setelah selesai aku menoleh padanya lagi yang sedang makan begitu anggun'a
"Loe liatin siapa sih vit serius amat" elis mengikuti arah pandanganku setelah duduk disampingku 'bahkan saking serius'a aku tak liat sejak kapan dia ada disampingku bukan didepanku lagi' aku hanya menoleh padanya sebentar dan fokus lagi pada gadis yang menjadi pusat perhatianku
"Dia dinda amalia anak kelas X IPA 1 yang disamping kiri'a nama'a siska pitri diana dan didepan'a nama'a dian putria ayu ningsih mereka udah sahabatan dari awal masuk SMP sampe sekarang, mereka akan menjadi murid terpopuler disekolah ini karna kecantikan dan juga kecerdasannya" aku menoleh lagi pada elis atas penuturan panjang lebarnya.
"Kok loe tau banyak tentang mereka" aku berkata sambil meneliti wajahnya mencari kejujuran atas ucapannya barusan, takutnya dia hanya so tau.
"Biasa aja kali ngeliatin gue'a"ucapnya sambil mengusap wajahku dengan telapak tangannya"gue tau semuanya dari siska dia kan temen sepermainan gue dirumah jadi gue taulah siapa mereka lewat siska" dia melanjutkan kata katanya.
" ohh " hanya itu tanggapanku memutar bola mataku malas.
"Hay ladies asik banget sih ngerumpinya" fathir datang langsung meminum minumanku yang tinggal setengah lagi
Plakkk' aku memukul tangannya dengan sedikit keras ck tu tangan gak tau sopan santun apa
"Awww... apaan sih vit sakit tau" rintih'a sambil mengusap tangan'a yang menjadi sasaran timpukanku
"Loe tuh yang apa apaan itukan minuman gue"
"yaelah tinggal pesen lagi apa susahnya sih"
"ya susahlah itu gue beli pake uang jajan terakhir gue di minggu ini yang dikasih sama sama"aku berkata menatap wajahnya dengan tatapan sendu
"huft. Iya deh nanti gue ganti dirumah" perkataan'a bikin mataku berbinar binar dia tak pernah bohong apa yang sudah keluar dari mulutnya tak pernah ia ingkari, fathir alkhatiri dia adalah sepupuku rumah kami berdekatan tapi terkadang kami tak pernah akur,
Aku menolehkan kepalaku padanya gadis yang sudah ku ketahui bernama dinda dia juga sedang ngobrol asik bersama dua sahabatnya, fathir mengikuti arah mataku saat fathir tersenyum dia menoleh dan juga ikut tersenyum pada fathir
'ya tuhan perasaan apa ini mengapa hatiku begitu sakit mendapati'a tersenyum bukan untukku melainkan untuk sepupuku sendiri' aku hanya bisa geleng geleng kepala untuk menormalkan perasaan sakit dihatiku karna ulah gadis itu . . . .

TBC
02/12/2015

Dinda.. I LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang