getaran ini salah

5.6K 265 1
                                    

Dinda POV

"Din bareng gak ke kantin? loe masih lama ngga?" Siska dan dian menghampiriku yang masih saja sibuk membuat catatan buat absen murid di kelas ini

"Iya bareng aja nih bentar lagi juga selesai kok" aku menjawab dengan masih sibuk menulis
"Yeayyy..... selesai yuks ke kantin" seruku riang sambil mengapit lengan kedua sahabatku berjalan menuju kantin
"Ish... kayak anak kecil aja loe mau ke kantin aja heboh banget" aku tak menjawab biarlah aku hanya tak ingin hariku hancur karna wajah masam ku.

Sesampainya di kantin aku langsung memesan makanan dan menoleh ke kanan dan ke kiri untuk mendapatkan meja yang akan menjadi tempat makan siangku.
'Dia lagi' tatapan'a sungguh menghanyutkan dia sedang duduk di meja sudut kantin, 'senyuman itu lagi' ada apa dengan hati ini kenapa senyuman'a mampu menggetarkan hatiku 'getaran ini pasti salah tuhan' aku ngga mungkin jatuh cinta pada seorang wanita yang sama sepertiku.

"Dinda?????" Aku mendongakan kepalaku saat Dian memanggilku dan mulai membuyarkan lamunanku tentang rasa ini.

"Iya kenapa ian"
"Itu yang diseberang meja kita ngeliatin loe aja dari pas kita masuk sampe kita duduk tatapan'a gak berpaling dari loe??" Ternyata bukan hanya aku yang merasa diperhatikan sahabatku pun merasakan'a

"yang mana sih ian" siska pun mulai penasaran dengan lirikan dian terhadap gadis itu.
"Itu loh yang di sudut banget meja'a" saat kami menoleh pada'a
Uhukk uhukk' haha lucu sekali dia sahabat'a dengan tanpa rasa bersalah ngagetin dia yang baru saja mau menyuapkan baso kedalam mulut'a.

"Haha gilaa pasti sakit banget itu tenggorokan'a" seru dian sambil menertawakan'a aku pun tak dapat menyembunyikan senyumku lagi.

"Dia vita anak kelas X IPA 2, dia juga termasuk ketua kelas'a sama kayak loe din dan juga kayak'a bakal masuk anggota osis sama kayak kita" kenapa siska tau banget tentang dia jangan jangan

" eh kok lu tau banget sis, jangan jangan" aku menggantungkan kalimat yang akan ku ucapkan

" nggalah jangan aneh aneh deh din, gue tau banget juga ngga cuma tau aja, dia kn sahabat'a elis temen gue dirumah tuh orang'a ada didepan dia" telunjuk'a pada gadis yang agak menor "lagian juga tadi gue sempet ngobrol sama dia disuruh fajar buat ke perpus pas diliat dari deket gilaa orang'a amazing manis banget enak diliat" kenapa mata'a berbinar binar banget sih pas nyeritain tuh cewek 'tunggu ko fajar kenal dia juga sih'

" sis ko fajar kenal vita " tanyaku pada siska
" kata fajar sih belum kenal banget dia cuma disuruh pak bima buat ngurusin pemilihan ketua osis baru bareng cewek yang namanya vita " kukira mereka ada hubungan special 'syukurlah' loh kenapa aku jadi orang yang kepo begini sih 'buang perasaan itu jauh jauh dinda nanti loe juga yang akan ngerasain sakit'a' lirih batinku

Setelah selesai menyantap makan siang hari ini kami memutuskan untuk mengobrol sebentar sebelum bel berbunyi menandakan jam pelajaran berikutnya akan segera dimulai.
" dinda loe liat cowok yang disamping vita deh manis banget mereka akrab banget lagi siapa sih dia" ucapan dian membuat ku ingin menoleh lagi padanya, tenyata dia juga sedang menolehkan pandangan'a padaku disaat itulah cowok yang dian maksud ikut menoleh dan tersenyum padaku mau tak mau aku pun membalas senyuman'a dengan senyum tipis ku 'lumayan juga tuh cowok' .
" yang gue tau sih dia fathir alkhatiri sepupu'a vita itu juga kata elis" lagi dan lagi jawaban siska membuat ku kaget, berarti mereka bertukar banyaj informasi.

" loe naksir dia din??? Kok loe bales senyuman'a padahal loe kan jarang ngasih senyum loe buat orang baru apalagi itu cowok" ya siska benar aku bahkan tak pernah membalas senyuman dan sapaan setiap murid yang terlihat seperti mengagumi ku, sebenarnya senyuman itu ingin kuberikan pada vita tapi aku tak sanggup lagi merasakan getaran aneh itu jadi aku hanya berusaha memfokuskan pandangan ku pada senyum sepupu'a.

" ya dia lumayan lah buat dijadiin koleksi" jawabku seadanya

" tega loe cowok secakep itu cuma mau loe jadiin koleksi doank, sayang banget kalo di anggurin" nyolot siska padaku

"berisik.. udahlah ke kelas yuks" aku berjalan duluan meninggalkan mereka yang masih saja membenarkan make up mereka yang mereka bilang pasti akan berantakan kalo habis makan.

brukk'
'Awwww sakit' rintih ku sambil berusaha untuk berdiri saat tiba tiba ada tangan yang ingin membantuku berdiri.

"hey loe gak papa kan?? sorry tadi temen gue buru buru mau ketoilet jadi nabrak loe yang lagi jalan" aku berusaha menggapai tangan'a tanpa mempedulikan omongan'a, 'ya tuhan dia lagi' kenapa harus dia yang ada di hadapan ku sekarang aku tak sanggup jika harus berhadapan dengan'a kalo harus membuat hatiku tak karuan jadi aku memutuskan untuk langsung pergi meninggalkan'a tanpa mengucapkan kata terima kasih.

Vita POV

"hey bukan'a terima kasih karna udah dibantuin main nyelonong aja" seruku pada gadis itu yang tak lain adalah dinda, aku membantu'a yang terjatuh karna tabrakan elis yang berlari dengan kencang'a karna kebanyakan memasukan sambal kedalam mangkok bakso'a .
Aku melanjutkan langkahku menuju perpus untuk bertemu dengan fajar disanalah dia di meja paling pojok sedang membaca dengan serius'a.

"hei loe fajar kan" tanyaku padanya dia menutup buku'a dan menatapku
"Iya kamu vita kan?" dia bertanya sambil tersenyum 'manis' ku akui dia memang manis
"bahasanya jangan formal gitu donk pake gue loe aja yah biar lebih akrab"
"hemm.. yaudah terserah kam eh maksud gue terserah loe aje deh" setelah dia mengatakan itu aku langsung duduk dibangku yang ada dihadapan'a
"Okeh.. oh iya loe katanya ada yang mau diomongin sama gue"
"iya gimana persiapan loe untuk menjadi anggota osis"
"sejauh ini sih gue berusaha untuk siap memberikan yang terbaik buat sekolah ini" jawabku penuh keyakinan
" loe bukan cuma ditunjuk sebagai anggota tapi juga ditunjuk sebagai calon ketua osis sama pak bima, gue denger kinerja loe sangat baik di SMP loe dulu, jadi selamat loe akan bersaing dengan dinda amalia ketua kelas X IPA 1" penuturannya membuat ku sangat kaget, menjadi calon ketua osis dan bersaing dengan dinda amalia 'yatuhan apa aku bisa'

"kenapa harus dinda jar emang'a lawan gue cuma dia doank? masa calon'a cuma dua doank?" Aku bartanya setelah berhasil menyembunyikan kekagetan ku
"iyalah vita, loe dan dinda termasuk pelajar yang mendapat nilai plus karna kinerja kalian di SMP kalian dulu sebagai murid dengan lulusan nilai terbaik dan mantan ketua osis juga kan?"
"tapi fajar masa iya cuma 2 calon'a trus loe jadi apa donk nanti?"
"gue ditugasin cuma jadi wakil ke 2 setelah kita tau hasil'a siapa yang menang dan siapa yang kalah, yang kalah bakalan jadi wakil ke 1, udah loe tenang aja gue bakal bantuin loe kok kalo misalnya loe menang" huh tak tahukah dia aku tak bisa berdekatan dengan dinda untuk menghilangkan rasa aneh ini 'semoga ini bukan awal dari segalanya jangan sampai rasa aneh ini semakin besar semoga cepat hilang' amiinn ya allah . . .

TBC
02/12/2015 22:37

Dinda.. I LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang