tatapan itu

7K 303 1
                                    

Dinda POV
'Selamat pagi dunia'gumamku saat terbangun dari tidur nyenyakku.
Aku berusaha untuk memulai pagi hariku yang cerah ini dengan senyuman.
Hari pertama memakai seragam putih abu abu membuatku tersenyum saat melihat pantulan diriku dicermin 'perveck'itulah kata pertama yang ku lontarkan saat melihat sosok diriku.
Disinilah aku berada disebuah meja makan yang hanya di isi seorang diri.
'Selalu seperti ini, mereka tak pernah ada waktu untukku'
Aku terbiasa hidup sendiri mereka terlalu sibuk,dirumah sebesar ini menjadi anak tunggal hidup dalam kesepian hanya ditemani bi inah pembantu rumah tangga yang sudah merawatku sedari aku kecil,aku menghormatinya seperti aku menghormati mamaku sendiri dia bagai pemeran pengganti mama dihidupku saat mama tak ada disampingku,bahkan bisa dihitung pakai jari aku bertemu mama dalam sebulan,mama mendampingi papa menjalankan bisnis'a diberbagai kota itu adalah bentuk kesetiaan mama sebagai seorang istri tapi dia melupakan anak semata wayangnya seorang diri,aku tak butuh uang mereka yang kubutuhkan hanya kasih sayang mereka 'apakah itu terlalu sulit untuk dikabulkan' bahkan disaat aku harus melewati ketakutan terbesarku sebagai seorang wanita menstruasi untuk yang pertama kali mama tak ada disampingku untuk memberikan ketenangan jiwa,dia wanita paruh baya yang umurnya sudah tak muda lagi yang lalu ada disampingku menenangkan ketakutan jiwaku.

"Bi dinda berangkat ya bibi baik baik dirumah" pamitku pada wanita yang selama ini selalu setia mendengarkan semua keluh kesahku

"Hati hati dinda"

"Iya bi assalamualaikum" setelah mengucapkan salam aku segera melajukan mobil kesayanganku menuju sekolah yang akan menjadi tempatku menuntut ilmu selama 3thn lamanya.
30menit waktu yang harus kutempuh untuk sampai disekolah baruku,memarkirkan mobil ditempat khusus parkir mobil setelah mengecek mobil terkunci dengan aman aku merasa sedang diperhatikan, saat menolehkan kepalaku pada halaman sekolah aku melihat seorang gadis memperhatikanku begitu intens, dia begitu manis rambut hitam tak begitu panjang wajah yang mulus putih,dan jaket kulit yang pas ditubuhnya bisa kutafsirkan tinggi'a beberapa cm diatasku jika dia berdiri karna saat ini dia sedang duduk memperhatikanku, disaat itulah tatapan kami bertemu bagai terhipnotis oleh tatapan'a aku hanya bisa diam membisu,saat bibirnya menyinggungkan senyum tipis aku hanya bisa membuang pandanganku dan berlalu dari tempat yang sempat membuatku merasakan getaran berbeda dihatiku 'tatapan itu senyum itu mampu menggetarkan hatiku'
'Ya tuhan perasaan apa ini'

TBC
01/12/2015

Dinda.. I LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang