masalah yang tak kunjung usai

3.7K 203 18
                                    

Vita pov

semoga dinda mau mendengarkan ku, sesampainya didepan pintu gerbang rumah dinda, aku mengambil kertas kecil yang diberikan ello tadi, dan tak lupa untuk mengirim pesan padanya supaya ia tau itu nomor ku..

aku langsung memasuki pekarangan rumah dinda, rumahnya berada di kompleks yang elit jadi hanya sesekali saja ada yang menjaga rumah ini, aku langsung membunyikan bel rumah dinda

Ceklekk' aku tersenyum tipis saat bi inah membuka pintu..

"dinda nya ada bi?" tanyaku setelah mencium punggung tangannya

bi inah hanya diam menatapku, terlihat jelas bila ia sulit untuk menjawab ada atau tidak adanya dinda..

"bi.. dinda nya ada atau tidak?" tanyaku lagi, bi inah malah menatapku sendu, apa dinda menyuruhnya untuk berbohong

"maaf neng.. non dinda tak ingin bertemu neng" jawabnya terlihat merasa bersalah

"kenapa bi?" tanyaku lirih

"non dinda hanya mengatakan itu non, alasan nya apa , non dinda tidak memberi tahu bibi" aku tau bibi tak mungkin berbohong padaku

"ijinkan aku menemui dinda tanpa harus mendapatkan ijin dari nya, boleh kan bi" pintaku memohon dengan sangat

bi inah menggeleng lemah "maaf neng.. Bibi tak bisa membantah permintaan non dinda, sebaiknya neng pulang saja"

"Engga bi.. ada hal penting yang ingin aku jelaskan sama dinda, aku mohon bi tolong ijinkan aku masuk" bi inah tetap menggeleng tak mengijinkan ku masuk

"maaf neng.. sekali lagi lebih baik neng pulang" ucap bi inah, dan tangannya akan menutup pintu kembali, tapi sebelum ia berhasil menutup pintu dengan sempurna, aku menahan pintu itu dengan tangan ku

"bilang sama dinda, aku gak akan pulang sampai dia mau nemuin aku bi" ucapku tegas, bi inah hanya menggelengkan kepala dan menutup kembali pintunya setelah aku melepaskan tanganku

aku tau sakit yang kamu berikan lebih dari sakit yang aku berikan untukmu dinda, tapi aku masih disini, masih berusaha untuk mempertahankan hubungan kita, semua karna cinta, karna cinta buta yang ku miliki untukmu, tak peduli sesering apapun kamu menyakiti ku, aku akan tetap bertahan' gumamku lirih

10 menit



20menit



30menit



45menit





1 jam

Sudah 1jam lamanya aku menunggu dinda keluar untuk menemui ku, tapi nihil dinda bahkan mungkin tak berniat untuk menemui ku, aku terus menunggu di kursi santai di depan rumah dinda tanpa lelah, aku berharap dia mau menemui ku walau 5menit aku sangat berharap..

Ceklekk ' aku mendongak saat mendengar ada seseorang yang membuka pintu, ternyata bi inah

aku bangkit dan menghampiri bi inah dengan senyum ysng ku paksakan, sedangkan bi inah menatapku sendu, ada tatapan bersalah di matanya

"non dinda tetap tak ingin menemui neng vita, padahal bibi sudah membujuknya berkali kali, maaf neng non dinda orangnya keras kepala, kalo dia sudah membuat satu keputusan, tak ada seorang pun yang bisa merubah itu" ucap bi inah

"aku akan tetap menunggu bi, bibi masuk gih" suruh ku padanya "vita akan tetap disini bi, vita lebih keras kepala dari dinda, jadi bibi gak usah repot repot  nyuruh vita pulang" ujarku tersenyum hangat

"bibi tau neng, terlihat sangat jelas kok kalo neng itu keras kepala, kalo lelah menunggu, neng pulang saja, bibi ambilkan minum dulu" aku menahannya sebelum bi inah melenggang masuk kembali

Dinda.. I LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang