Chapter 2

157 10 0
                                    

Bel tanda masuk dibunyikan. Pelajaran selanjutnya pun dimulai. Setelah itu bel istirahat kedua dibunyikan. Matthew keluar dari kelasnya dan pergi mencari Elane. Ia masih ingin mengobrol lebih banyak lagi dengan Elaine. Namun Matthew tidak menemukannya walaupun ia sudah mencarinya di ruang kelas Elaine. Ia malah bertemu teman-teman satu timnya dan akhirnya Matthew mengahbiskan istirahat keduanya dengan bermain basket. Sementara itu Bobby dan temannya yang lain pergi ke kantin.

Mereka sangat asyik mengobrol sampai-sampai mereka tidak mendengar bahwa bel tanda masuk telah dibunyikan. Namun ketika mereka menyadarinya, mereka tetap berada di kantin dan tidak berani masuk ke kelas. Di saat yang bersamaan, mereka pun bertemu Matthew yang sedang membeli jus di kantin.

“Matthew!” Bobby menghampiri Matthew. “Kau tidak masuk ke kelas?”

“Tidak. aku mendapat dispensasi belajar dan diperbolehkan untuk berlatih basket. Kalian sendiri kenapa tidak masuk kedalam kelas?” balas Matthew.

“Tadi kami keasyikkan mengobrol sampai-sampai kami tidak mendengar bel tanda masuk berbunyi, dan sekarang kami takut dimarahi Mrs. Loraine karena terlambat masuk ke kelas.” Jelas Bobby.

“Kau kan tahu sendiri kalau Mrs. Loraine adalah guru yang galak.” Celetuk teman Matthew yang bernama Marshall.

“Ya sudah. Kalau begitu kalian ikut aku berlatih basket saja. Tidak apa-apa kok.”

“Benar tidak apa-apa?”

“Ya, bilang saja kalau kalian juga ikut ekskul basket.”

“Baiklah kalau begitu. Terima kasih, Matt. kau menyelamatkan hidup kami.” Ujar Bobby.

Bobby dan Marshall ikut Matthew berlatih basket sampai akhirnya bel tanda pulang dibunyikan dan akhirnya mereka pun tidak dimarahi. Mereka masuk kedalam kelas untuk mengambil tas mereka kecuali Matthew yang masih tetap berada di sekolah. Marshall dan Bobby sudah pulang ke rumah masing-masing. Sementara itu Matthew masih asyik bermain basket sendirian di lapangan. Tak lama kemudian Matthew melihat Elaine sedang berjalan sendirian di koridor sekolah sambil membawa beberapa buku ditangannya. Matthew menghentikan permainannya dan berjalan menghampiri Elaine.

“Hai. Kenapa kau belum pulang?” tanya Matthew.

Elaine agak terkejut saat Matthew tiba-tiba muncul disampingnya.

“Belum. Aku masih harus mengikuti pelajaran tambahan.” Jawab Elaine.

“Oo… jadi setiap hari kau mengikuti pelajaran tambahan?”

“Ya.”

“Kenapa tidak mengikuti pelajaran tambahan yang hanya 2 atau 3 kali seminggu?”

“Aku tidak tahu. ibuku menyuruhku untuk mengikuti pelajaran tambahan setiap hari.”

“Oh iya, kau akan mengikuti pelajaran tambahan di kelasku kan? Kalau iya, silakan saja duduk di tempat dudukku.”

“Ya, tapi sebelumnya aku ingin mencari temanku dulu. Dia menghilang entah kemana.”

“Oo… gadis yang bersamamu kemarin ya? Tadi aku melihatnya berjalan menuju kantin.”

“Kalau begitu ayo kita menyusulnya.”

“Ayo,”

Matthew dan Elaine berjalan bersama menuju kantin. Saat sampai dikantin, terlihat Joyce yang sedang membeli minuman dingin. Elaine dan Matthew pun segera menghampirinya.

“Disini kau rupanya.” Ujar Elaine.

“Eh, aku kira kau sudah duluan pergi.” Balas Joyce. “Ini untukmu.” Ia memberikan salah satu minuman dinginnya kepada Elaine.

Second HeartbeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang