Chapter 9

95 5 7
                                    

Seorang pria tengah menonton tv di ruang keluarga sambil sesekali menghisap rokok yang terselip di sela-sela jarinya. Matanya terlihat berkantung karena selama berapa hari ini ia tidak tidur akibat pengaruh obat yang ia minum. Di sekelilingnya terlihat beberapa kaleng minuman dan puntung rokok yang berserakan. Tapi pria itu seperti tidak peduli dengan keadaan rumahnya. Ia tetap saja menonton tv dengan tenang. Tiba-tiba handphone pria itu berbunyi dan pria itu segera mengangkatnya.

"Halo."

"Hei, kau dimana? Sekarang aku mau kerumahmu."

"Ya, datang saja."

"Baiklah. Aku sedang dalam perjalanan."

Tut. Sambungan telepon terputus.

Pria itu menghisap rokoknya dalam-dalam kemudian menghembuskan asapnya ke udara. Tak lama terdengar suara ketukan pintu rumahnya.

"Cepat sekali dia datang." Gumam pria itu. Ia pun bangkit dari sofa dan membukakan pintu untuk tamunya.

"Hai Zacky, apa kabar?"

"Matthew? Aku pikir Johnny yang datang. Masuklah," ujar pria yang akrab disapa Zacky itu.

Matthew pun masuk kedalam rumah Zacky dengan Elaine bersamanya. Mereka baru saja pulang sekolah dan Matthew mengajak Elaine mengunjungi rumah Zacky. Zacky adalah teman Matthew sedari mereka berada di kelas 8. Namun sekarang Zacky sudah tidak bersekolah lagi karena masalah keluarganya.

"Dimana yang lainnya?"

"Mereka belum datang. Mungkin sedang dalam perjalanan kesini. Duduklah, aku akan menyiapkan minum untuk kalian."

Zacky pergi kedapur. Sementara itu Matthew dan Elaine menunggunya di ruang keluarga. Beberapa saat kemudian Zacky kembali sambil membawa satu krat bir kaleng dan beberapa bungkus makanan ringan.

"Silakan diminum." Kata Zacky sambil membuka kaleng birnya.

"Terima kasih." Ujar Matthew.

"Hei gadis, siapa namamu?" tanya Zacky pada Elaine yang sedari tadi terdiam. Zacky memandang Elaine dari atas kebawah sehingga Elane merasa risih dan ia pun menyembunyikan tubuhnya dibalik tubuh Matthew.

"Jangan khawatir, Elaine. Ini temanku, Zacky. Walaupun tampangnya agak sedikit menyeramkan, tapi dia baik kok." Kata Matthew.

"Menyeramkan apanya? Aku kan pria baik hati dan tidak sombong. Oh, jadi namamu Elaine ya. Senang bertemu denganmu."

"Ya, senang bertemu denganmu juga."

Mereka bertiga pun mengobrol sambil menunggu teman mereka yang lain. Ternyata mereka semua hendak membicarakan tentang kelanjutan band mereka yang telah lama mereka tinggalkan. Satu per satu teman mereka datang. Termasuk Synyster dan Jimmy.

"Hai teman-teman! Lama tak berjumpa. Astaga Zacky, lihatlah dirimu, tubuhmu semakin kurus saja. Dan matamu... astaga. Kau terlihat seperti mayat hidup." Ujar Jimmy.

"Shut the fuck up!" balas Zacky.

"Wah, ternyata ada gadis ini lagi ya. Hai Elaine!" sapa Synyster.

"Hai Synys... siapa namamu? Aku lupa."

"Synyster. Namaku Synyster Gates."

"Dari mana kau dapatkan nama aneh itu?" tanya Elaine.

"Dia bohong, Elaine. Nama aslinya adalah Brian Haner!" celetuk Matthew.

"Tapi aku ingin kalian memanggilku Synyster Gates!"

"Sudahlah kawan, ayo kita mulai diskusi kita." Kata Zacky.

Second HeartbeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang