Ch.3

1.1K 56 12
                                    

Happy Reading~

Konon, dulu sekolah kita namanya bukan SM.ent High School,
Tapi YGX High School.

YGX High School adalah SMA yang terkenal dengan "keganasan" muridnya.

Beberapa muridnya ada yang pernah tersandung skandal narkoba, merokok, judi, bahkan pernah hampir satu sekolah ikut tawuran.

Para dewan guru di sana sudah angkat tangan dengan kelakuan para muridnya.

YGX High School juga telah di cap sebagai sekolah yang paling banyak siswa/i nya bunuh diri atau "dibunuh".

Para polisi yang di minta mengusut kasus bunuh diri dan pembunuhan tersebut pun tidak dapat menemukan pelaku atau motif mereka bunuh diri.

Para murid yang di mintai keterangan oleh polisi selalu menjawab dengan jawaban yang sama.

"Sekolah ini dikutuk"
"Mereka telah dirasuki oleh roh jahat"
"Mereka saling membunuh"
"Tolong... Tolong selamatkan kami!"

Para polisi pun bingung sampai akhirnya kasus pun di tutup.

Atas permintaan dinas pendidikan,

YGX di rubuh kan...

20 tahun kemudian,

Di atas runtuhan YGX,
dibangun lah sekolah lain,

SM.ent High School

Konon, arwah murid yang bunuh diri maupun di bunuh,
bergentayangan di sini dan suka mengganggu murid SM.ent.

~~||~~

"Serem juga cerita lo jes" puji Harry.

"Iya nih gue sampe merinding, gimana kalo ada hantu beneran di sini?"
Ucap Bella sambil memeluk tubuhnya sendiri.

"Ah! Gak mungkin. Yakali, itu kan cuma mitos" Sanggah Daniel.

"Eitsss, siapa bilang itu cuma mitos" ucap Jessi gak terima.

"Emang ada yang pernah "diganggu" sama roh yang lo bilang tadi?" Daniel membalas.

"Ada kok"Jessi membela.

"Hah? Beneran? Siapa?" Tanya gue penasaran.

"Temen kakak gue, dia alumni sini"

"Ceritain dong kayaknya rame!" Harry meminta disertai dengan senyum idiotnya.

"Ok jadi kata temen kakak gue itu, dia lagi jalan di koridor lantai kelas kita ini." Jessi mulai cerita.

"Katanya, dia jalannya sendirian trus tiba tiba ketemu sama temen baiknya. Dia say hi tapi temennya malah natap sinis dan terus jalan"

"Trus? Trus?" Kata Bella.

"Trus dia ngajak ngomong temennya itu tapi temennya malah marah dan langsung jalan cepat trus belok ke kelas"

"Dia masih mematung di tempat sambil memikirnya apa kesalahannya sampai temennya marah kemudian kembali jalan"

"Pas sampe di kelas..." Jessi memberi jeda.

"Temennya malah gak ada. Tas nya juga gak ada"

"Trus temen nya yang hilang itu tiba tiba muncul di ambang pintu sambil bersenandung dengan tas masih di punggung"

"Berarti..." Ucap Bella

"Yang dia temuin itu, siapa???" Harry menyambung kata kata Bella

"Nah itu dia inti dari cerita ini."
"Sekarang, lo percayakan?" Jessi bertanya ke Daniel.

"..." Daniel cuma diam.

Gue yang mendengarkan cuma bisa diem, blank, dan takut.
Gue ngerasa cerita temen kakaknya Jessi itu mirip sama yang gue alami tadi!

Gue tetap tenang dan diam diam memperhatikan temen gue satu persatu.

1
2
3
4
Sama gue berarti 5
Dan kita seharusnya berenam.

Gue absen mereka satu satu
"Jessi ada, Bella ada, Daniel ada, Harry ada, satu lagi..."
"Mark!?'"

Gue mulai takut
Teringat kejadian tadi dan cerita Jessi
Gimana kalo Mark yang tadi itu...?

Ah! dari pada negative thinking mulu mending tanya aja langsung

"Eh guys, Mark ma..."

"Brakkk!" Omongan gue dipotong oleh suara pintu yang dibuka dengan keras.

Temen gue langsung melihat ke arah pintu kelas termasuk gue.

Dan muncul lah cogan yang idiot (?) dari balik pintu disertai senyumannya yang khas dan bodoh sambil berteriak,

"Hai guys!!!"

"Hai Mark, eh tumben lo telat?" Tanya Daniel.

"Iya nih tadi ban motor gue bocor"

"Oh, btw lice! Tadi lo mau ngomong apa?" Perkataan Jessi menyadarkan gue yang melamun.

"Eh? Oh tadi..." Gue diem bentar

"Tadi...?" Harry nanya balik

Gue sekilas curi curi pandangan ke Mark dengan tatapan takut dan curiga

"Lo kenapa? Pandangan lo itu kaya takut banget sama gua"

"Gulpp" gue nelen ludah dulu sebelum biacara.

"E-elo Mark ya-yang asli kan?" Tanya gue sambil terbata bata.

"Emang ada Mark KW!? Mana? Gue mau liat!?" Mark seketika semangat

Melihat tingkah laku dia yang childish dan reaksi dia yang wow berbeda dengan "Mark" yang gue temuin tadi pagi, gue yakin dia Mark yang asli.

Gue natap mata sahabat gue kecuali Mark dengan tatapan horror

"Guys... "
"Gue ngalamin kejadian yang Jessi ceritain tadi"

Seketika mereka semua balik natap gue horror

Sedangkan Mark
"Gue ketinggalan sesuatu ya?"
Dia malah bertanya dengan muka polos.

To Be Continued

A/N
Hi~
Akhirnya berhasil nerusin sampe chap.3 ^^
Sorry kalo ada typo
Voment nya jangan lupa~
Bye

Horror PartyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang