Ch.18

513 32 10
                                    

Happy Reading

Jessi-Harry

Jessi Pov
"Jes! Kita per-"

"I know you can see me" huh? Apakah gue salah dengar? Samar samar terdengar sebuah bisikan dan perkataan Harry pun terputus. Ingin gue bertanya padanya tentang bisikan itu namun gue urungkan setelah melihat kondisi Harry saat ini.

Perkataannya terputus dan wajahnya berubah pucat. Sangat pucat. Dapat gue dengar ia bergumam.

"Fuck"

Bulu kuduk gue mulai berdiri tanda gue mulai takut. Bukan karena bisikan tadi melainkan karena Harry yang dimata gue saat ini seperti manusia haus darah. Matanya jelalatan kesana kemari tanpa menggerakan matanya dan tidak berpindah di tempatnya. Dada gue mulai berasa sesak. Pikiran gue mulai hancur. Muncul banyak bayangan bayangan aneh di otak gue dan itu membuat gue hampir gila. Gila karena ketakutan.

"Har? Ha-Harry?" Gue mencoba memanggilnya dengan keberanian seadanya serta melambaikan tangan di depan matanya. Hasilnya nihil. Tidak terjadi apa apa. Ia tetap mematung dengan wajah was was. Gue mendapati mata ketakutan juga di wajahnya. Sama seperti gue tapi bedanya gue takut dengan Harry dan Harry takut akan hal lain yang mengganggunya.

Masih berada di depan meja sambil memegang buku diary, gue mematung menatap Harry yang seperti orang sakit jiwa. Dapat gue dengar nafasnya memburu. Senter ditangannya terjatuh kemudian mati sehingga ruangan sekarang gelap gulita.

Lampu di ruangan ini tiba tiba menyala
Mati.
Nyala.
Mati.
Begitu seterusnya.
Hawa di sekitar semakin mencekam. Harry terduduk di lantai sambil memegang kepalanya dengan dua tangannya. Tidak hanya dua..
Tiga..
Empat..
Total tangan ada 6
Berarti ada 2 orang lain selain Harry sendiri. Lampu yang kedap kedip dari tadi membuat mata gue sakit sehingga gue mengerjapkan mata berkali kali tanpa mengalihkan pandangan ke Harry. Gue gak bisa berbuat apa apa selain menonton dalam diam. Melihat Harry yang begitu tersiksa dan semakin meremas kepalanya. 2 pasang tangan tadi mengganggu Harry dengan berbagai macam cara.

Kepala gue sangat pusing.
Penglihatan semakin kabur dan melayang layang sampai tidak sadar bahwa Harry menghilang dari penglihatan gue.

Gue berputar putar mencarinya hingga akhirnya nampaklah sebuah mata pisau di depan mata yang membuat gue jatuh pingsan masih memegang buku diary tersebut. Gue gak mau buku itu hilang karena buku ini memuat tulisan yang penting juga
Mengerikan
Kemudian semuanya gelap..

~~~

Saat bangun yang pertama kali gue lihat adalah lampu yang menggantung tepat di atas gue. Bergoyang goyang seperti bisa jatuh kapan saja.

Gue duduk sambil mengerjapkan mata berulang kali akibat penyinaran secara langsung tadi. Gue mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan dan tidak mendapati Harry dimana pun. Gue berdiri sambil menepuk pelan baju gue yang kotor dan mulai berjalan tanpa rasa takut ataupun khawatir tentang Harry. Gue berpikir ahh mungkin saja Harry hanya bermain main. Nanti ia akan muncul sendiri. Setidaknya gue masih bisa positif thinking :v

Kembali gue mendatangi meja tadi dan melihat buku buku dan kertas berserakan tadi sudah tersusun rapi sehingga gue ingat akan buku diary yang gue pegang erat dari tadi telah menghilang.

"Goddamn! Sekarang buku itu ikut menghilang."

"Buku apa? Oh, maksudmu ini?" Muncul suara dibelakang gue. Suara Harry. Gue merasa lega kalo Harry dan buku itu tidak jadi hilang(?) gue berbalik menghadap Harry dan mendapatinya tersenyum manly sambil memperlihatkan buku diary tersebut.

Horror PartyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang