Reina

38 1 0
                                    

>>>
Tingtingting....
Bel istirahat berbunyi.

"Re, gue bareng lo ya? Gue kan baru jadi gapunya temen" kataku pada Reina.

"Iya ayoayo" jawab Reina seraya menggandengku.

Kita sampai di kantin. Dan kulihat penuh sekali kantinnya. Dan beruntungnya, aku dan Rey mendapatkan bangku kosong untuk makan.

Sedang asikasik makan aku melihat ada segerombolan lelaki mungkin yang biasa orang bilang geng. Sedang mengusir anak yang bisa dibilang nerd dari bangkunya.

"Ih sok banget sih tuh anakanak" kataku sambil melihat ke arah mereka

"Kenapa Nya?" tanya Reina. Dan dia melihat ke arah aku melihat.

"Ohh mereka? Biasa aja kali Nya. Itu mah kebiasaan mereka ganggu anak yang bisa dibilang nerd" kata Reina. Dia menjawab dengan nada yang tenang.

"Emang mereka siapa sih? Sok berkuasa banget deh" tanya ku pada Reina

"Mereka itu anak anak basket. Dan bisa dibilang famous. Dan mereka juga anak dari orang penting di sekolah ini. Itu tuh yang lagi jalan namanya Vio, dia keponakan kepala sekolah. Kalo yang lagi makan namanya Julian, ayahnya itu pengusaha batubara. Dan yang lagi dengerin lagu namanya Devon, dia anak dari pemegang saham terbesar di sekolah ini" itu penjelasan dari Reina, panjang bukan?.

'Ohh jadi itu alasan yang bikin mereka berasa kaya penguasa' kataku dalam hati.

Tingtingting..
Bel masuk berbunyi, aku dan Reina langsung memasuki Kelas.

Reina ingin ke toilet, jadi aku jalan sendiri. Saat aku menuju kelas tibatiba.

Bruk!

Aku menabrak seseorang dan aku pun jatuh. Cukup sakit karna pantat ku yang cantik ini berbenturan keras lantai.

"Aduh, sorry" katanya sambil berlalu pergi.

Aku mendongakkan kepalaku, dan yang kutabrak ternyata Devon.
"Ya gapapa" kataku.

Dan dia langsung berlalu pergi.
"Huh dasar, basabasi dikit kek. Langsung pergi aja" kataku dengan kesal. Dan kulanjutkan ke kelas.

>>>

Bel pulang telah berbunyi.
"Nya, lo pulang sama siapa?" tanya Reina sambil merapikan tasnya.

"Sama kakak gue Rey" jawabku sambil menggendong tasku.

"Lo punya kakak? Kok gabilang?" sambungnya dengan muka cemberut.

"Dia dikelas sebelah doang Rey. Namanya Zamora. Udah kapan kapan gue kenalin. Udah ya gue duluan" kataku sambil meninggalkan Reina dan masuk ke mobil.

Dan sudah ada kak Zamora di mobil. Kita langsung cus ke rumah.

-Zevannya-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang