Setelah sampai dirumah aku langsung masuk ke kamar.
Dan kamar ku tampak berbeda. Ya, sangat berbeda."Kenapa banyak coretan gini?" kata ku dengan bingung.
'Pasti...'"Mikhaaa!!" teriakku, karna aku tau. Ini pasti kerjaannya Mikha.
Tak lama anak kecil itu sudah ada di depan pintu kamarku.
"Kenapa sih kak?" dengan polosnya dia bilang 'kenapa?'"Aduh, Mikha. Kakak kan udah bilang, jangan corat-coret kamar kakak" kataku. Aku berusaha berbicara dengan nada yang amat sangat lembut, agar anak ini tidak menangis.
"Kata Daddy, Mikha boleh gambar dimana aja" katanya.
"Iya dimana aja, asalkan jangan dikamar aku. Lebih baik kamu gambar di kamar kakak Mora aja gimana?" kataku sambil menunjuk kamar kak Mora.
"Yaudah deh aku gambarnya di kamar kak Mora aja" katanya dan berlalu pergi.
'Dasar rese'
Ya, dia ade gue. Mikhayla Valentine Perdina, dengan umurnya yang masih 4thn. Dia udah berhasil bikin orang dirumah ini terusik hidupnya."Bi, tolong bilangin Pak Rumi ya bersihin ini" kataku sambil menunjuk dinding, untungnya bi Mira kebetulan lewat.
Ucapanku hanya dibalas dengan anggukan cantik bi Mira.>>>
3 bulan kemudian..Seperti biasa, aku bersiap untuk berangkat sekolah.
"Daddy, kak Mora mana?" tanyaku karna aku tak melihatnya pagi ini.
"Dia tadi berangkat duluan sama supir" jawab Daddy.
"Lah? Aku gimana? Kan mobil dipake semua" tanyaku karna Daddy dan Mammi berbeda kantor jadi mereka bawa mobil yang berbeda.
"Gak semua kok sayang" kata Mammi sambil menaruh kunci mobil di meja, tepat di depan ku.
"What? Minicooper? Thanks Mom Dad!! I love you so much" seruku sambil mencium mereka berdua. Karna minicooper adalah mobil dambaanku saat di LA.
Aku pun langsung keluar dan kulihat ada minicooper berwarna biruputih 'oh god'. Langsung ku tancam gas menuju sekolahan.
>>>
Setelah sampai di sekolah aku langsung berjalan menuju kelas. Kulihat ada Julian dan Devon sedang duduk di kursi ku.
Tanpa berfikir panjang, langsung saja aku berjalan menuju kursi yang berada di belakang 'cukup nyaman'.
"Heh ngapain lo disini?" tibatiba saja suara itu mengagetkan ku. Ya itu Devon
"Lah lo ngapain tadi di kursi gue?" tanya ku balik.
"Gue cuma duduk disana. Ini tempat duduk gue, jadi mending lo minggir deh" katanya dengan nada ketus.
"Udah punya tempat duduk, masih aja duduk di tempat orang. Aneh" kataku sambil aku beranjak untuk duduk ditempatku sendiri.
Devon hanya memandangku dengan sinis.
Tingtingting...
Bel masuk berbunyi dan pelajaran pun dimulai.>>>
KAMU SEDANG MEMBACA
-Zevannya-
Teen FictionZevannya Stephanie Perdina, gadis berparas cantik yang berusaha beradaptasi dengan lingkungannya.