Selesai makan, aku bersiap karna sekarang sudah jam 14.00 , bisa bisa Devon marah kalo aku lama.
Aku pun masuk ke kamar dan mandi. aku menggunakan celana jeans, kaos oblong dan jaket yang kuikatkan di pinggang.
Aku gak tau kenapa aku pake ini, kita kan mau main basket. Tapi biarin lah.
Triing!!
Itu pasti sms dari Devon.'Udeh siap belom? 5 menit lagi gue nyampe' begitu yang tertulis di sms nya.
Langsung kupakai sepatu nike warna biru dongker. Dan turun kebawah dengan kaca mata kugantung di kerah baju.
Kulihat dari jendela sudah ada mobil, minicooper Berwarna hitam putih sudah terparkir dengan cantik di depan rumahku.
Aku keluar menemui Devon."Hai Dave" sapaku.
Devon melihat penampilanku dari atas sampai bawah. Ya aku tau aku aneh, karna memakai jeans.
"Kenapa--" kata katanya terpotong.
"Pake jeans? Lo mau ngomong itu kan? Oke begini, gue bingung mau pake apa. Celana pendek gue terlalu pendek dan menurut gue gak pantes buat di pake di tempat umum. So, gue pake jeans panjang aja. Aneh ya? Yes a i know" jelasku panjang lebar.
"Udah masuk ke mobil" katanya
Lah, gue udah jelasin dan itu jawaban dia. Oke gue sabar!
"Kita mau kemana?" tanya ku disela sela Devon mengemudi.
"Taman menteng aja kali ya?" ucapnya
"Lah nanya lagi. Gue mah terserah lo" kataku.
Dia hanya tersenyum. Dan melajukan mobilnya ke daerah Menteng.
>>>
"Aduh Dave gue cape" seruku, karna Dave tak mengijinkanku untuk istirahat.
"Baru 5menit" ucapnya
"5 menit apaan?! Udah 20 menit lo ajak gue maen basket tanpa istirahat!" seruku
"Yaudah sana kalo mau istirahat, ngapain juga bilang bilang" katanya. Uh dasar nyebeliin.
Aku duduk di kursi pinggiran lapangan, sambil meminum air.
Tibatiba rasa lapar pun terasa.
Aku refleks mengelus perutku."Laper neng? Hahaha, ayo lah cari makan" ajak Devon.
Devon mengajakku ke restourant Italia, akupun langsung memesan Pasta kesukaanku.
>>>>
Selesai makan kita jalanjalan sore di taman.
"Makasih ya Dave, udah bikin gue seneng" kataku pada Devon.
"Samasama Anya, Asalkan lo seneng" katanya Sambil mengacak acak rambutku.
"Berarti kalo kapan kapan gue minta dianterin pasti mau dong?" tanya ku untuk mengetes perkataannya tadi.
"Iya bawel" katanya dan mencubut pipi ku.
Aku hanya menggerang kesakitan. Dan mencubit nya balik.
"Udah malem nih Dave, balik yuk" ajakku, ya ini memang sudah jam 8 malam, apalagi bsk sekolah dan aku harus belajar.
Devon hanya mengangguk dan berjalan ke arah parkiran mobil.
>>>
"Thank Dave, and hatihati dijalan" ucapku dan aku langsung masuk ke rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
-Zevannya-
Teen FictionZevannya Stephanie Perdina, gadis berparas cantik yang berusaha beradaptasi dengan lingkungannya.