Akupun langsung meninggalkan Reina dan pergi ke lapangan basket. Itu kebiasaanku melampiaskan emosi pada basket, cukup baik bukan?
Aku mulai men-drible bola, dan shot! Masuk!
"Lumayan juga" ucap seseorang, aku langsung menoleh kebelakang.
"Eh, ternyata lo Dave" ujarku karna aku kaget dengan kedatangannya.
"Nih pasti lo aus kan?" katanya dan dia sambil memberikan botol air mineral padaku.
"Thanks" kataku singkat.
Aku ngerasa nyaman deket Devon, entah apa artinya. Yang penting aku suka.
"Eh lu kan lumayan tuh maen basketnya, gimana kalo ntar kita maen bareng? Tapi bukan disini, di lapangan deket tongkrongan gue. Mau gak?" kata Devon.
Dia ngajak gue seriusan? Maen basket? Yeeay! So pasti gue bilang yes.
"Boleh juga, okedeh. Jam berapa?" tanyaku
"Em, jam 3 sore aja gimana? Ntar gue jemput lo" katanya
"Yaudah" balasku singkat.
>>>
Bel pulang sekolah berbunyi.
Devon menghampiriku,"Jangan ngaret" katanya dan berlalu pergi.
"Mau kemana?" tanya Reina tibatiba.
"Cuma main bareng. Duluan ya Rey!" jawabku dan aku langsung pergi ke parkiran.
Aku melihat kak Mora sedang bersama Hendra di samping mobilku.
"Ehem, waktunya pulang non" seruku dan sambil membuka pintu mobil dan memasukinya.
"Wait Nya, Dra aku pulang dulu ya. See you" kata kak Mora pada Hendra.
Ewh, alaynya manusia ini
Kamipun langsung melaju kerumah.>>>
"Dek, besok gue gak barangkat bareng lo ya" ucap kak Mora
"Oh bagus dong" kataku dan langsung masuk ke rumah.
Assalamualikum!!
Aku menuju dapur untuk mengambil minuman, hari ini sungguh panas. Jadi aku ingin meminum yang dingin."Bi Mira, boleh minta tolong gak?" tanyaku pada Bi Mira.
"Tinggal bilang non, nanti bi Mira kerjain" jawab bi Mira penuh semangat.
"Tolong masakin pasta dong bi" ucapku
"Walah, gitu doang aja mah kecil. Tunggu ya non" kata bi Mira dan ia langsung memasakkan ku pasta.
Dalam sekejap sudah ada pasta di depan mata ku, dan harumnya emmm sedaaap!!
"Makasiih Bibi Ku tercinta" kataku penuh manja.
Bi Mira hanya mengangguk dan melanjutkan pekerjaannya. Sama juga dengannku, aku melanjutkan pekerjaan ku yaitu makan.
>>>
KAMU SEDANG MEMBACA
-Zevannya-
Teen FictionZevannya Stephanie Perdina, gadis berparas cantik yang berusaha beradaptasi dengan lingkungannya.