Perhatian

34 1 0
                                    

Keesokan harinya aku bersiap berangkat ke sekolah.
Daddy sama Momy lagi kerja ke luar negri.
Jadi cuma ada gue, kak Mora and Mikha.

Aku berjalan ke arah meja makan,

"Dek, kamu dianterin sama kakak ya!" ucapku pada Mikha yang sedang mengunyah makanannya.

"Iya tapi nanti ya, Mikha mau Nonton spongebob dulu ya bentar" kata Mikha.

"Gaboleh dong Mikha, kamu you must be go to school" ucapku, aku langsung menggandengnya untuk masuk ke mobil.

Tibatiba kulihat ada mobil Devon di depan rumahku.

"Mikha masuk dulu ya ke mobil" ucapku sambil membukakan pintu mobil. Setelah itu aku berjalan ke arah Devon.

"Dave, sorry sekarang gue gabisa berangkat bareng lo. Gue musti anterin Mikha ke sekolah dulu" kataku pada Devon.

"Udah ayok, kita anterin Mikha pake mobil gue" kata Devon.
Ada angin apaan?!
"Cepet Zevannya. Nanti kita telat" Devon mengagetkan ku.

Mau gak mau aku harus mau, karna dia maksa banget.
Aku berjalan ke arah mobilku dan mengajak Mikha untuk pindah mobil.

>>>>

"Kakak, kok kita pake mobil orang lain?" tanya Mikha di sela sela perjalanan.

"Ini mobilnya kak Devon, dia mau nganterin kamu ke sekolah" kataku

"Ohh, jadi ini pacar kakak?"
Deg. Sungguh pertanyaan anak kecil ini membuatku bingung dan kaget.
"Soalnya kata Momy, pacar itu yang sering nganterin kita kemana aja" sambungnya.

"Buk--" ucapanku terpotong

"Iya aku pacarnya Kak Anya. Kenalin nama kakak Devon, kamu bisa panggil kakak Dave" kata Devon.

'Kenapa nih anak bilang gue pacarnya, ntar si Mikha bilang ke Momy lagi' ucapku dalam hati.

>>>

"Eh kita udah sampe, Mikha jangan nakal ya di sekolah nanti kakak jemput. Jangan kemana mana sebelum kakak jemput. Oke?" kataku dan Mikha hanya membalasnya dengan anggukan.

Aku dan Devon langsung melaju ke sekolahan, karna kita takut telat.

Sampainya disekolahan,
"Makasih Dave!" kataku sebelum kita turun dari mobil.

"Gue seneng kok bisa anterin Mikha" ucap Devon.

Kita turun dari mobil dan berjalan ke kelas.

>>

"Cie yang dianterin" kata Reina yang sempat mengagetkanku.

"Apaansih Rey, dia cuma temen" kataku

"Iya deh temen, eh iya balik ke salon yuk. Pake mobil gue" ajak Reina.

"Aduh sorry Rey, gue harus jemput Mikha" ucapku

"Oh yaudah gapapa" katanya

>>>

Pulang sekolah aku langsung berjalan ke luar gerbang sekolah untuk mencari taksi.

Tibatiba ada mobil Devon berhenti tepat di depanku.

"Ayu naik" ajak Devon.

"Gausah Dave, gue naik taksi aja" kataku menolak ajakannya.

"Gue yang jemput lo, gue juga yang harus nganterin lo balik" katanya.

Oke daripada Mikha nungguin gue kelamaan.
Akupun langsung menaiki mobilnya.

Di mobil kami hanya diam, tibatiba Devon memecah keheningan dengan menyetel lagu dengan nada yang keras.

"Duh kecilin sih!" kataku sambil mengecilkan volumenya.

"Lagi dari tadi diem aja sih" katanya.

"Udah Dave, lo fokus aja sama jalanannya. Gue takut Mikha kelamaan nungguin gue" ucapku.
Devon hanya tersenyum dan melajukan mobilnya lebih cepat. Peka juga.

>>>

Aku lihat Mikha duduk di bangku depan kelasnnya.

"You so late, im alone in here" ucap Mikha. Walaupun masih kecil dia sudah bisa berbahasa Inggris, ya karna lahir di Amerika dan sedikit berdarah Amerika.

"Im so sorry Mikha, tadi macet banget. Yaudah sekarang kita pulang ya" ucapku dan membawanya ke dalan mobil.

-Zevannya-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang