Sadarr!!

19 0 0
                                    

Jangan lupa likenya ya teman - teman
Bisa dibilang ini novel elektrik pertama yang saya buat mohon bantuannya karena kalau likenya banyak saya akan buat yang baru

Maaf ya baru di post ceritanya soalnya baru ada paketannya hihi

Happy Reading

❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤

Kantin

"Jadi apa yang lo mau omongin apa sama gue?" tanya ku

"Ini"kata peter dengan menunjukan sepucuk surat .

" ya allah kenapa surat ini bisa di tangan lo si pit?"tanyaku dalam hati

" lo nemu di mana surat itu?"tanya gue yang kepo

" di sofa Tepatnya di sudut kamar Liona "jawab malvin yang dengan secara tiba - tiba dia datang dengan membawakan minuman

Flashback on

Tok .. Tok ..tok
" masuk " jawabku
Tiba - tiba ada suster yang mengetok pintu dan memasuki kamar liona

"Permisi mas , ini ada surat dari seorang laki - laki"kata susternya itu dan memberikan amplop berwarna cream
" ini dari siapa sus?"tanyaku heran Dan mengambil amplop dari tangan suster itu
"Maaf mas sewaktu dia kasih amplop ini ke saya dia tidak memberitahukan namanya dan malah dia menyuruh saya untuk mengantar surat ini keruangan mbak liona, saya permisi dulu mas" jawab suster itu dan kini dia langsung keluar kamar liona

Akupun terheran melihat surat ini hati ku menyuruh aku buka amplop ini dan kulihat amplop ini tidak ada nama pengirimnya. Segera ku sobek pinggiran amplop itu dan ku kekeluarkan kertas putih dan kubaca setelah ku baca aku kaget ternyata surat ini dari pras

" maaf liona gue udah buat lo kaya gini dan maaf gue udah ga bertanggung jawab sama lo tapi gue akan balas dendam sama revan karena dia sudah ngerebut lo dari tangan gue

Salam sayang Pras"

Setelah membaca surat itu aku letakkan di sofa tepat disudut kamar rawat liona

Flashback off

"Shitt!!ternyata surat itu lupa gue buang" gumamku dalam hati

"Revan? Kenapa lo ga jelasin?" lambaian tangan dan pertanyaan peter dan malvin membuatku kaget

"Ahh .. Iya" jawabku terbata - bata

"Jelasin van, kenapa lo ga mau cerita sama kita sahabat lo?"paksa malvin sedari tadi menggoyah - goyahkan tubuh ku

" gue ga mau kalian ikut terseret dalam dendam pras sama gue, gue ga mau kalian celaka akibat gue"jelasku terang - terangan

Almost Is Never EnoughTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang