maaf

15 0 0
                                    

Tolong coment, kritik dan sarannya ya vote juga ya tinggalkan jejak setelah membacanya

Happy Reading

⚫⚫⚫⚫⚫⚫⚫⚫⚫⚫⚫⚫⚫⚫⚫⚫⚫⚫

Pelajaran pun di mulai sesekali revan melirik liona dan begitupun sebaliknya sampe - sampe pak bimo menegur liona dan revan

"Liona , Revan kenapa kalian ber 2 sedari tidak memerhatikan bapak yang sedang menerangkan. Kalian malah main mata lirik - lirikan!!" bentak pak bimo pada liona dan revan

"Ehh... Ehh nggak pak anu" jawab liona dengan terbata - bata

"Anu .. Anu Kalian kalau mau pacaran nanti bel pulang". Bentak pak bimo

" eciiieeeee pacaraannnn"teriak murid - murid di kelas

Brakk pak bimo menggentak meja dan murid - murid pun langsung terdiam

"Kalian ber dua keluar dari pelajaran saya yang sedang berlangsung cepat!!" perintah bak bimo

"Jangan pak lebih baik saya yang keluar" revan beranjak dari tempat duduknya

"Gausah sok bela gue, saya juga keluar pak" kata - kata liona dengan menggunakan gue - lo .sahabat - sahabat mereka langsung menatap liona dan mereka tidak percaya dengan perkataan liona

"Sudah , saya bilang kalian ber 2 keluar atau mau saya tambahin hukumannya"Ancam pak bimo

Liona dan Revan langsung keluar dari kelas Liona memutuskan untuk Pergi ke taman belakang sekolah Sedangkan revan dia masih memikirkan kata - kata liona yang menggunakan bahasa lo - gue sama dia dan revan memutuskan untuk mengikuti liona ke taman belakang sekolah dan ingin menanyakan kenapa sikapnya berubah seperti ini

Liona telah duduk di bawah pohon rindang dan revan pun duduk disebelahnya

" ngapain lo duduk disebelah gue?" tanya liona dengan cuek

"Ko kamu ngomongnya lo - gue si? Kamu kenapa berubah" tanya revan dengan lembut kini dia memegang tangan kanan liona

" lo bilang kenapa gue berubah gitu? Lo fikir aja sendiri kenapa gue ngomong kaya gini ke lo, lo tuh egois dan lepasi tangan gue" jawab liona kini amarahnya memuncak

" ga bakal aku lepasin tangan kamu, aku kaya gini karena aku ga mau buat kamu terluka li nantinya."jawab revan dengan penuh perhatian "aku ga mau kamu ngeliat orang yang aku sayang terluka terus ninggalin aku , aku sayang li sama kamu cukup aku yang ngerasain sakit dan terluka." revan berusaha menjelaskan kenapa dia tidak ingin memberitahukan liona apa yang terjadi sebenarnya

"Halahh , basi tau ga si lo!! Lo bilang lo ga bakal umpet - umpetin apapun dari gue. Nyatanya lo yang jilat ludah lo sendiri. Lo tuh sama kaya pras tau ga!! Sakit diginiin van sakit! MULAI SEKARANG KITA PUTUS!" elak liona dan dia beranjak dari tempat duduknya lalu pergi meninggalkan revan sendiri

"Ya allah liona kenapa lo tega sama gue?, maksud gue tuh baik li"Revan mengucapkan itu dan dia mengacak - acak frustasi rambutnya

Ternyata pras sedari tadi mengintip bahkan menguping pembicaraan mereka, pras tersenyum sinis dan rencananya berhasil untuk membuat mereka bertengkar

" haha, akhirnya rencana pertama gue berhasil untuk ngebuat hubungan mereka retak dan putus dan lo Revan alhaadly sebentar lagi lo bakal mati di tangan gue"kata pras dengan senyun sinis

Pras pun meninggalkan taman itu dan beranjak pergi

Bel istirahat berbunyi

Handphone revan bergetar dan ada line masuk ternyata itu dari peter

Almost Is Never EnoughTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang