Ranz POV
Aku mulai merasa nyaman disni , mungkin ini karna ada Eca. Dia sangat baik sekali padaku, padahal selama ini aku sudah sering memarahinya. Hari ini aku sangat senang, keluarga Eca sangat ramah dan baik kepadaku. Aku pergi ke sebuah kolam renang entah apa itu namanya. Di sana aku dan Eca selalu tertawa bersama. Saat dia terlihat pucat karna takut , triakkannya tadi dan saat aku memeluknya sunguh.... Itu sangat membuatku nyaman.
Tapi ini hanya karna ia baik padaku. Aku tidak mencintainya. Aku masih mencintai Lyana , ya hanya dia. Aku pergi ke sni pun karnanya, tapi ternyata ia menipuku.. Benar2 sakit hati ini...
Note: tulisan miring anggep aja bahasa philipina
"Lyana kau mau pergi kemana?"
"Aku akan pergi ke Indonesia Ranz"
"Hah! Kenapa kau harus pergi ke sana?"
"Ayah dan ibuku pindah ke sana Ranz"
"Aku akan menjemputmu Ly!"
"Tidak usah Ranz, Indonesia sangat jauh"
"Itu tidak penting!"
"Ranz mengertilah... Aku akan pindah ke Surabaya, kota di Indonesia, itu sangat jauh Ranz...hiks"
"Baiklah Ly bila itu mau mu..pergilah dan jangan menangis, aku akan tetap mencintaimu Ly..."
Itulah prcakapan terakhirku dengan Lyana, setelah itu ia benar2 menghilang. Namun beberapa hari kemudian aku mendapat kabar bahwa Lyana meninggalkan aku untuk menikah dengan lelaki lain yg sangat kaya. Aku tidak mempercayainya , aku pun pergi ke sni. Namun benar,adiknya Lyana menghubungiku saat aku baru sampai di Bandara, ia tidak ke Surabaya, namun ia memang ada di Indonesia, dan ia sudah menikah... Uh! Sakit hati ini ....Sebenarnya ia ada dimana? Dan aku tetap ke sini untuk mencarinya!
¶¶¶
Aku dan Eca pun pulang dari kolam renang tadi, sesuai perjanjian kemarin aku dan Eca akan makan Pizza bareng, setelah ini aku dan dia akan langsung berangkat.
Setelah menunggu sekitar 1 jam aku pun menghampiri kamar Eca, tapi bagaimana jika aku menelfonnya dulu, eh tapi telfonku masih memakai nomor dari negara asalku, bagaimana ini?Ting tong..ting tong...
Tidak lama bel kamarku berbunyi dan benar saja itu Eca. Omg! Dia sangat cantik malam ini. Rambutnya,wajahnya, pakaiannya sangat cocok untuknya.
Note: tulisan miring anggep bhasa inggris
"Emm Ranz"
"Oh iya Eca"
Aku sampai melamun karna terpukau olehnya. Ranz ingat kau masih mencintai Lyana!
"Kenapa kau bengong ?"
"Tak apa, ayolah kta pergi"
"Baik!"
Aku dan Eca menaikki mobil miliknya , sebagai lelaki aku lah yg menyetir mobil ini. Kelihatannya Eca jga belum punya surat ijin mengemudi,itu bsa bahaya.
"Ranz.."
"Ya?"
"Pizza Hut ada di samping situ"
Kulihat Eca menunjuk ke arah kanan, dan ya ada gedung besar bertuliskan "Pizza Hut" disana. Aku pun membelokkan mobil kami ke sana.
Sesampainya di sana aku memesan banyak sekali pizza.
2 loyang besar dan beberapa makanan lainnya. Tidak lupa 3loyang besar untukku di rumah dan keluarga Eca jga."Cukup Ranz aku sudah kenyang"
"Satu suapan lagi, ayolah"
"Tidak2 aku sudah tidak kuat"
"Haha lemah"
"Biar!"
Pipi Eca yg penuh dengan Pizza itu membuatku semakin gemas dengannya. Tapi masih ada Lyana yg mengganjal di pikiranku.
"Ca, aku ingin membeli hp, apa kau bsa memberi tahu aku dmn tmptny?"
"Bisa, setelah makan kta ke Mall d sebelah, ad toko hp disana"
"Baiklah, ayo cepat habiskan!"
"Tidak2 lebih baik ini kita bungkus saja"
Saat ingin membayar lagi2 Eca mengeluarkan dompetnya, aku pun dengan cepat menuju kasir dan membayarnya terlebih dahulu.
"Berapa mba?"
"Biar aku saja Ranz yg membayar"
"Tidak, biar aku saja"
"Rp 850.000"
"Emm dia blg berapa Ca?"
"Rp 850.000 Ranz"
"Oh , ini"
"Terima kasih, ini yg tadi d bungkusnya"
"Iya mba , sni biar sama saya aja"
Eca membawa pizza itu, karena kasihan aku membantunya.
¶¶¶
Setelah di Mall aku memilih hp Iphone 6+. Aku juga membeli kartu perdana dan memori.
"Nah sekarang aku udah ada no hp kamu, line , dan bbm"
"Iya Ca"
"Baiklah!"
"Ca..
"Umm?"
"Kau cantik hari ini"
Eca langsung terdiam dan aku melihat pipinya memerah , yaampun ingin sekali kucium pipinya itu...
"Trima kasih , kau juga tampan"
"Hahaha itu sudah pasti Ca"
"Dasar PD"
Eca memukul kepalaku pelan, dan berlari, aku mengejarnya sampa di parkiran, dan aku membalasnya dengan mencubit pipinya.
"Ouch! Sakit tau!"
"Haha, 1 sama!"
"Baiklah , ayo kita berperang!"
"Nanti saja, ayo pulang"
"Okelah"
Di dalam mobil aku dan Eca tak henti2nya tertawa, apa iya aku menyukainya? Tidak mungkin...
¶¶¶
Eca POV
Yaampun gw seneng banget hari ini, baper gw baper! Sumpah!
Sekarang gw sma Ranz lagi otw balik ke hotel. Tadi dinner sama Ranz OMG! Gw harus cerita nih ke Keyla! Harus!
Ga lama gw sama Ranz sampe di hotel, dan pas di depan pintu kamar gw Ranz berenti bentar.
"Nih pizza nya kasih mami sama kakak2 kamu ya"
"Makasih Ranz"
"Iya, aku ambil 1 loyang aja, sisanya buat kalian"
"Iya"
"Okay , see you, nite chubby!"
Ranz ngacak2 rambut gw pelan dan dia pergi ke kamarnya , gw cuma bales dengan dadah2 ke dia.
Heyho! Sorry baru update! Tadi udh buat kan ehhh.. Ga ke save:" jadi buat ulang deh..
Sorry yaaa;*Pengen deh jadi Eca, iri gw hehe:"
Mae
KAMU SEDANG MEMBACA
Is this real? [END]
RomanceRanz: Cinta ini membuatku gila. Hidupku berantakan karnanya! Argh! Nesya: Ranz? Dia ada disini? Oh God!