Birthday.

670 46 2
                                    

Note:

Tulisan tebel anggep bahasa philipin

Tulisan miring anggep bahasa inggris

Bahasa indo tetep d tulis biasa.

¶¶¶

Author POV

Eca masih bingung dengan kotak tadi. Ia masih memegang kotak itu dan ia mencoba berfikir untuk siapakah hadiah ini? Dan Lyana? Siapa itu Lyana? Ia merasa pernah mendengar nama itu tapi entah dimana.

Ranz bingung karna Eca sudah 30menit di dalam kamar mandinya. Apa Eca mandi? Tidak mungkin ia tidak membawa baju ganti tadi. Sambil menggendong Jack, Ranz mencba menghampiri kamar mandi untuk mengecek keadaan Eca.

"Ca? Kau sedang apa di dalam?"

Karna terkejut Eca menjatuhkan kotak tersebut ke lantai.

Bruk!

Ranz segera membuka pintu kamar mandi itu, dan ia melihat Eca sedang mencoba membereskan kotak yg jatuh tadi.

"Kau apakan kotak itu Ca?!"

Ranz sedikit membentak Eca , karna Eca telah merusak hadiahnya untuk Lyana.

"Emm Ranz maafkan aku, aku tidak sengaja tadi"

"Keluar dari apartemenku sekarang!"

Jack menangis karna takut melihat Ranz berteriak, Eca segera mengambil Jack dari gendongan Ranz dan pergi dari apart Ranz.

¶¶¶

Tok tok tok!

"Ca? Makan dulu udah malem"

"Ga napsu mi"

"Ayo lah Ca , ntr lu mati gmn?"

Eca menangis dari tadi di kamarnya, ia tidak menyangka Ranz bisa memarahinya seperti itu.

"Sumpah aj! Jahat banget tuh org! Hiks..bentak2 gw cuma gara2 tuh kotak gajelas! Hiks...siapa sih Lyana2 itu hah?! Bini dia? Hiks..aahhhh ajg!"

Ting!

"Siapa lg ini ng-Line dari tadi, gtw apa org lg galau!"

[Line]

Ranz: Ca , maafin aku

"Hah?! Maaf ? Maaf2 jidat lu pitak! Di kira nih hati ga sakit apa?! Gila kali nih org ya!"

Tidak lama hp Eca berbunyi bertanda ada yg menelfonnya.

"Haduh apaan lagi sih!"

Ranz is calling..

"Pake nelpon segala lagi, bodoamat ga bakal gw angkat!"

Eca terus menangis sambil menutup kepalanya dengan bantal.

Tok tok tok!

"Ihsss!! Apa lagi sih mi? Eca belom mau makan!"

"Emm Ca, ini aku Ranz..

"Hah?! Ranz kesini? Gimana kalo dia liat gw nangis kek gini? Mata gw pasti jga bengkak?! Aduhhh!!!"

"Ca, tlg buka pintunya sebentar"

"Engga! Udah sana kau pulang!"

"Ca , kumohon...

Akhirny Eca membuka pintu kamarnya dan ia melihat Ranz sedang memegang piring berisi makanan dan segelas air.

"Apa?"

"Boleh aku masuk dulu?"

Eca cuma mengangguk dan membuka pintu kamarnya lebih lebar. Ia duduk di depan tv dan tidak memandang Ranz sama sekali.

"Kau menangis?"

Eca cuma diam dan terus menonton tv nya.
Ranz menaruh makanan dan minuman yg ia bawa di lantai dan ia menghampiri Eca dan memegang tangannya.

"Apa sih? Lepas ga!"

Eca mencoba melepas tangan Ranz tapi Ranz memperkuat pegangan tangannya.

"Dengerin aku dulu!"

Eca diam dan mendengarkan Ranz.

"Kado itu untuk Lyana, mantan aku. Ia sekarang sedang hamil. Maka itu aku membelikannya baju bayi. Namun kau merusaknya , maka itu tadi aku marah padamu. Dan , jujur sampai skrng aku masih mencintai Lyana. Jadi maafin aku ya Ca, tadi aku smpet marahin kamu."

"Mantan? Hamil? Apasih maksudny?"

"Oke jadi gini, aku kabur ke Indonesia karna aku mau cari Lyana di sini. Ia bilg kalo dia di pindah ke Surabaya makanya aku ke Surabaya, tapi adiknya Lyana blg kalo dia ga d Surabaya tapi bener dia ke Indonesia, makanya aku ikut kamu ke Jakarta siapa tau ada Lyana disni. Dan ya benar ada dia disni."

"Oh jadi kamu mau manfaatin aku gtu? Kamu ikut aku ke Jakarta biar bisa ketemu mantan kamu?"

"Bukan gtu Ca, pls ngertiin aku dulu"

"Udh deh mending kamu pergi dari sini! Dan ga usah hubungin aku lagi! Pergi aja sana sama mantan kamu!"

Eca mendorong badan Ranz secara paksa dan akhirnya Ranz pun mengalah dan pulang ke apartemennya.

¶¶¶

Ranz POV

Sebenarnya aku ini knp? Skrng aku sudah bertemu dengan Lyana, tapi knp aku masih ingin bersama Eca? Aku ke sni untuk Lyana, untuk mencarinya! Tapi....saat aku tak berjumpa dengan Eca knp aku merindukannya? Apa benar aku mulai menyukai Eca? Ah tidak mungkin.....

Sudahlah , lebih baik skrng aku membeli hadiah untuk Eca. Dengan cara itu mungkin ia akan memaafkanku.

¶¶¶

Aku pergi ke Mall yg ada di dekat apartemenku. Disana aku melihat sebuah boneka beruang besar berwarna coklat. Boneka itu sangat lucu, aku pun membelikannya untuk Eca. Semoga ia menyukainya. [Foto di mulmed]

"Emm permisi mba? Saya mau membeli boneka ini?"

"Oh iya silahkan, ini notanya nanti tinggal di bayar ke kasir dan barangnya juga ambil disana"

"Oh oke trima kasih"

Setelah membayar boneka itu, aku membeli kue ulang tahun yang tidak terlalu besar dan beberapa balon berwarna putih dan merah.
Tak lupa aku juga membeli lilin berangka 17 untuk Eca.

Di apartemenku , aku menyusun balon tadi di dekat sofa dan kue ulang tahun tadi ku taruh di meja berikut lilinnya. Aku harus meminta tlg pada Kak Kesya untuk membawa Eca ke sni. Karna ku yakin Eca masih marah padaku. Hufft smoga saja Eca senang dengan hadiah dariku ini.

Hoy2! Okey ini update gw hari ini, dbaca ya! Klo baca cba tinggalin jejak;"

Kecup manis dri Ms. Kyle

Mae:*❤

Is this real? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang