Forgive me please..

704 80 0
                                    

"Yoongii.."panggil Seokjin mencoba menghentikan langkah kaki Yoongi yang sangat cepat. Seokjin masih terus menangis melihat Yoongi yang marah kepadanya. Tak berapa lama kemudian, Seokjin dan Yoongi memasuki kelas mereka. Jungkook yang melihat ekspresi mereka dengan cepat beranjak dari kursinya dan menghentikan aktivitasnya yang sedang memainkan game di handphone-nya. Yoongi segera duduk di tempat duduknya yang diikuti oleh Seokjin.

"Yoongi,ayolah. Dengarkan penjelasanku dulu. Aku tidak mempunyai hubungan apa-apa dengannya."ujar Seokjin dengan cepat yang membuat ekspresi penasaran di wajah Jungkook makin terlihat jelas.

"Ada apa dengan kalian berdua?Kalian kenapa?"tanya Jungkook yang melihat ketegangan di wajah Yoongi dan Jungkook yang makin menjadi-jadi.

Seokjin dan Yoongi masih menangis. Beribu-ribu kali Jungkook bertanya kepada mereka namun tak ada sedikit pun jawaban yang di berikan oleh Yoongi dan Seokjin.

"Bisakah kau diam Seokjin? Aku sangat muak mendengar semua perkataanmu itu!!!"bentak Yoongi yang membuat mata Jungkook dan Seokjin membulat sempurna. Seokjin kembali meneteskan air matanya. Dia menunduk lesu dan berhenti berbicara untuk meminta Yoongi mendengarkan penjelasannya.

"Yoongi,tolong dengarkan aku. Aku tidak menyukainya sama sekali. Aku tidak pernah berpikir untuk mendekatinya sama sekali. Tolong dengarkan aku.."pinta Seokjin lagi sambil memegang tangan Yoongi. Berharap agar dia akan segera luluh.

"Tapi kenyataannya dia menyukaimu bukan aku!! Apakah kau tidak mendengarkannya tadi? Ah,sudahlah!! Aku sedang tidak ingin di ganggu oleh siapapun saat ini!!!"bentak Yoongi sekali lagi yang kemudian melepaskan genggama Seokjin dengan kasar dan mengambil tasnya kemudian berpindah tempat duduk.

Seokjin memukul wajahnya sendiri saat melihat tingkah Yoongi yang semakin marah. Jungkook yang masih bertanya-tanya pun mengambil tasnya dan pindah tempat duduk ke tempat Yoongi tadi dan menepuk pundak Seokjin. "Sudahlah Seokjin, biarkan dia sendiri dulu. Mungkin dengan menyendiri dia bisa lebih tenang."ujar Jungkook menenangkan Seokjin.

"Jungkook,dia marah padaku karena Namjoon.. Aku tidak pernah bermaksud apa-apa kepadanya. Tolonglah Kookie. Aku akan terus dihantui oleh rasa bersalah bila harus begini terus.."sahut Seokjin yang kini bersandar di pundak Jungkook.

"Kenapa lagi soal Namjoon? Kenapa semua yang berhubungan dengan Yoongi selalu tentang Namjoon?"pekik Jungkook yang sekarang membelai lembut rambut indah Seokjin.

Seokjin mengangkat kepalanya kembali dan menatap Jungkook sangat lekat. "Taehyung salah mengenalkan Yoongi dengannya. Pada saat Taehyung memperkenalkan Yoongi kepadanya, dia malah mengira yang bernama Yoongi itu aku. Dan kau tau? Tadi dia mengatakan bahwa dia telah menyukaiku bukan Yoongi. Walaupun dia mengetahui itu hanya kesalahpahaman,dia tetap mengatakan bahwa yang ia sukai itu aku bukan Yoongi. Dan ternyata Yoongi mendengarnya.. Huh, aku tak tau harus bagaimana.."keluh Yoongi yang menjelaskan kronologis kejadian tadi.

"Apa?? Namjoon menyukaimu? Apakah aku tidak salah? Jadi semua kata-kata gombal yang diucapkan oleh Namjoon itu sesungguhnya bukan untuk Yoongi tetapi untukmu? Astaga."tanya Jungkook yang sangat terkejut dengan penjelasan Seokjin. Seokjin menjawabya dengan anggukan lemasnya. Tak lama kemudian bel sekolah berbunyi. Pertanda mereka akan segera belajar. Jungkook dan Seokjin menghentikan percakapan mereka sejenak setelah guru matematika yang galak itu memasuki kelas mereka.


Bel istirahat berbunyi membuat nafas Seokjin kembali tak beraturan. Dia menengok ke tempat duduk Yoongi saat ini yang berada di barisan paling belakang. Terlihat Yoongi yang matanya masih membengkak masih tampak ekspresi sedihnya di wajah manisnya. Seokjin mnghembuskan nafas panjangnya. Dia melirik kearah gurunya yang sekarang telah keluar kelas. Dan pikirannya melayang-layang mengingat bila nanti Namjoon mengejarnya lagi dan membuat hati Yoongi makin sakit melihatnya.

Loving Me or My Friend?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang