Something happened

737 80 0
                                    

Seokjin keluar kelas meninggalkan kerumunan orang yang tadi akan membantunya untuk menyelesaikan masalahnya dengan Yoongi dan seorang namja yang mungkin akan dicatat sebagai seorang yang paling ia benci di dunia ini. "Mereka mencoba mengajaknya untuk segera menyelesaikan semua ini, bahkan maslah ini makin merumit. Huh.."pekik Seokjin sambil menendang batu yang berada di hadapannya. Dia menatap semua bunga-bunga yang berada di depannya yang sangat indah. "mungkin menyendiri bisa membuatku menjadi lebih tenang" pikirnya lagi yang kemudian menyunggingkan senyumannya yang terasa hampa.

Disisi lain, Yoongi berada di toilet wanita berhadapan dengan westafel yang didepannya terdapat cermin yang sangat besar. Dia menatap wajahnya yang basah dengan keringat bercampur air mata. Dia juga melihat matanya yang sangat memerah karena menangis. Dia kemudian tertawa dingin. "Bodohnya aku yang masih mencintai namja itu. Dan bodohnya aku marah kepada Seokjin. Aku salah. Seokjin memang seorang yeoja yang manis. Pantas bila Namjoon menyukainya. Aku tidak boleh marah padanya atau membencinya hanya karena seorang namja. Astaga, Yoongi. Kau sangat bodoh!!"pekiknya sambil menangis kembali. Yoongi kemudian tersenyum lagi dan menghapus seluruh air mata yang membasahi wajahnya. Yoongi merapikan seragamnya dan kemudian keluar dari toilet.

Dia melihat ke seluruh penjuru saat keluar dari pintu toilet. Dia menyusuri koridor sekolah mencoba mencari keberadaan Seokjin. Saat dia melewati taman, dia melihat seseorang yang duduk di bangku taman itu. Yoongi mengernyitkan keningnya mencoba agar dapat melihat dengan jelas orang yang sedang duduk itu. Dan benar,seorang yeoja berambut coklat yang panjang sedang duduk disana. Yeoja itu adalah orang yang sedang di tuduh oleh hatinya sebagai pelaku yang membuat hatinya sakit. Namun ternyata dia bahkan tidak menjadi pelaku atau pun terdakwa. Namun dia hanyalah korban keegoisan dirinya sendiri. Yoongi perlahan mencoba mendekati orang itu yang tak lain adalah Seokjin.

Namun dia tidak berani untuk mendekatinya. Jangankan untuk mendekati,untuk mengatakan permintaan maaf pun sangat susah baginya. Yoongi mengurungkan niatnya. "Aku tidak akan menuntutnya lagi. Aku ingin berbaikan dengannya,namun bukan hari ini. Ya,bukan hari ini."pekiknya dalam hati yang akhirnya meyakini semua keputusannya.

Yoongi membalikkan tubuhnya dan pergi meninggalkan Seokjin. Tepat saat Yoongi telah menjauh dari posisinya tadi, Namjoon lewat dan melihat Seokjin yang sedang duduk sendirian di taman sekolah. Dengan cepat Namjoon menghentikan langkahnya dan mencoba mendekati Seokjin walaupun sebenarnya ia tau bahwa Seokjin tidak akan mengizinkannya untuk duduk bersama-sama dengannya.

"Hei.."sapa Namjoon dari belakang bangku taman yang membuat Seokjin menoleh kearahnya.

Seokjin menatapnya lesu. Dia menunduk dan kembali menghadapkan wajah cantiknya membelakangi Namjoon. Namjoon memberanikan diri untuk duduk di sebelah Seokjin. Dia telah bersiap-siap untuk mendengarkan bentakan Seokjin,namun ternyata tidak. Seokjin memang tidak menengok kearahnya sama sekali. Namun sudah cukup tenang bagi Namjoon yeoja manis itu tidak mengusirnya.

"Maafkan aku.."ujar Namjoon yang seolah membuka percakapan.

"Untuk apa kau meminta maaf padaku?"tanya Seokjin yang mulai menatap mata Namjoon lekat.

Namjoon menikmati tatapan dari mata indah Seokjin yang membuat jantungnya berdetak sangat cepat. Nafasnya tidak beraturan melihat tatapan Seokjin yang sangat indah "aku sudah membuat hubunganmu dengan Yoongi berantakkan"jawabnya dengan perlahan mengatur nafasnya.

Seokjin kembali membuang pandangannya dan cukup membuat Namjoon tenang. "Kau harusnya meminta maaf kepada Yoongi. Dia mencintaimu.."timbal Seokjin

Namjoon mencoba agar tidak berdebat dengan Seokjin saat ini. "Ya,baiklah jika itu maumu. Aku akan mengatakan sekali lagi,aku sebagai seorang namja. Akan bertanggung jawab dengan perbuatanku. Apalagi perbuatan itu telah membuat yeoja yang kusayangi menangis dan sakit hati."ujar Namjoon yang membuat Seokjin kembali menatapnya.

Loving Me or My Friend?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang